PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN DASAR BIOGAS, PUPUK ORGANIK (CAIR DAN PADAT) UNTUK TANAMAN KEDELAI DI DESA BUMIAYU KEC. WONOMULYO KAB. POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT
Keywords:
Limbah Kotoran Sapi, Biogas , OrganikAbstract
Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan nomor tiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan rata-rata kedelai sebanyak 2,2 juta ton/tahun, namun produksi kedelai dalam negeri hanya sekitar 800 ribu-900 ribu ton. Kedelai terutama dibutuhkan dalam industri pembuatan tahu dan tempe. Mitra dipilih secara sengaja adalah petani kedelai dan peternak sapi di Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Desa Bumiayu dikenal sebagai sentra produksi kedelai di Kabupaten Polewali Mandar. Selain itu, Kecamatan Wonomulyo dikenal sebagai sentra industri pembuatan tahu dan tempe. Kebutuhan kedelai di Kecamatan Wonomulyo setiap harinya sebanyak 3-4 ton/hari (120 ton/bulan) untuk kebutuhan industri tahu dan tempe. Selain sebagai petani kedelai, umumnya petani di Desa Bumiayu juga merupakan peternak sapi. Setiap petani rata-rata memiliki ternak sapi sebanyak 3-4 ekor. Mitra saat ini memiliki 3 ekor sapi. Permasalahan prioritas yang dialami petani kedelai khususnya pada mitra antara lain : Produktivitas tanaman kedelai masih rendah, penggunaan bahan kimia masih tinggi, Limbah kotoran sapi belum banyak dimanfaatkan dan seringnya terjadi kelangkaan gas LPG subsidi. Capaian yang telah diperoleh adalah a). Pemanfaatan hasil fermentasi biogas berupa pupuk organik (cair dan padat) pada tanaman kedelai b). Pengurangan penggunaan pupuk kimia petani khususnya pada mitra c). Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi sebagai bahan dasar biogas d). Produksi biogas skala rumah tanggal Kesimpulan pengabdian antara lain : 1) Terjadi pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai sumber gas rumah tangga 2)Terjadinya pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai sumber pupuk organik cair dan padat 3) Terjadi peningkatan pendapatan petani dengan mengurangi pengeluaran pembelian gas LPG dan penggunaan pupuk kimia.
References
BPS, 2019. Kecamatan Wonomulyo dalam Angka 2019.
Chandra,.Haryanto, Hasanuddin, Zulkarnain (2017). Produksi Biogas dari Campuran Kotoran Sapi dengan Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum)-Jurnal Teknik Pertanian lampung-Vol 6 No.1 (hal 21-32).
Tim Biru (2014). Pedoman dan Pengguna dan Pengawas Pengelolaan dan Pemanfaatan Bio-slurry. Tim Biogas Rumah (BIRU) - Yayasan Rumah Energi (YRE), Hivos dan SNV
Karim, H. A., Fitriani, Iinnaninengseh, Hasti. (2019). Kajian Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glicinie Max L.) Pada Pemberian Pupuk Organik Bioslurry Kotoran Sapi. J. Agroplantae, Vol.8 No.2 (2019)
Karim, H. A., Fitriani, F., Kusmiah, N., & Nihlawati, N. (2019). Pengaruh Pupuk Organik Hasil Fermentasi Biogas Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). AGROVITAL: Jurnal Ilmu Pertanian, 4(2), 76-80.https://journal.lppm-unasman. ac.id/index.php/agrovital/article/view/501
Nandiyanto, A. B. D., & Rumi, F. (2006). Biogas sebagai peluang pengembangan energi alternatif. Inovasi Online, 8. Biogas Technology for Developing Countries. Yunnan Normal University. China. 164 p.
Hartanto Y. & Putri CH. 2013. Pedoman pengguna dan pengawas pengelolaan dan pemanfaatan Bio-slurry, Yayasan Rumah Energi, Jakarta.
Anonymous. 2010. Training Material of Biogas Technology. In: International Training Workshop .
Sharma, S. 2012. Management of Biogas Slurry. http://www.freepptdb.com/details-biogas-slurry-indian-institute-of-technology-delh 589412.html
Wahyuni, Panduan Praktis Biogas, (Jakarta: Penebar Swadaya, Cetakan 2, 2015), hal. 11
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 JURNAL PENGABDIAN MANDIRI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.