PENGEMBANGAN TERNAK LEBAH TRIGONA PADA DESA SANDA SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA PADA DESA SANDA PUPUAN BALI
Keywords:
Ternak Lebah, Minat Khusus, PariwisataAbstract
Pariwisata di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dan selalu menghasilkan beragam inovasi di setiap pengembangan kualitas pada destinasi wisata yang ada di Indonesia. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan oleh pemerintah adalah dengan mengembangkan konsep pariwisata berkualitas pada destinasi yang ada di daerah Indonesia. Hal ini dijelaskan dalam konverensi yang telah dilakukan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dimana mereka berdiskusi tentang pengembangan quality tourism atau pariwisata berkualitas. Pariwisata berkualitas yang dimaksud adalah bagaimana wisatawan mampu mendapat pengalaman berkualitas dari liburannya (quality of experiences), peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan adanya pariwisata (quality life) dan para investor yang mendapat keuntungan (quality profit) berkualitas. Tujuan pemberdayaan remaja – remaja ini adalah untuk kembali mengaktifkan seluruh kegiatan pengembangan desa sekaligus mengajak generasi muda dalam membangun desa mereka khususnya dalam bidang pariwisata minat khusus yakni melalui atraksi peternakan lebah. Agar nantinya kegiatan atraksi wisata ternak lebah ini bisa lebih berkembang sebagai atraksi wisata dan mampu memajukan perekonomian di Desa Sanda ini.
References
Adji Suratno, D. (2007) Terapi Madu. Jakarta: Penebar Plus. Tersedia pada: https://books.google.co.id/books?id=dmuirXKmdBcC&lpg=PA3&ots=d1 u44Yjag0&dq=Manfaatmadu%5C&lr&hl=id&pg=PP6#v=onepage&q=M anfaat madu%5C&f=false.
Afriza, L., Riyanti, A. and Indrianty, S. (2017) „Pengembangan Pariwisata Kawasan Gede Bage Berbasis Ekowisata‟, THE Journal : Tourism and Hospitality Essentials Journal, 7(2), p. 53. doi: 10.17509/thej.v7i2.9012.
Brahmanto, E., Hermawan, H. and Hamzah, F. (2017) „Strategi Pengembangan Kampung Batu Malakasari Sebagai Daya‟, Jurnal Media Wisata, 15(2), pp.588–600.
Haryanto, J. T. (2014) „Model Pengembangan Ekowisata Dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Daerah Studi Kasus Provinsi Diy‟, Jurnal Kawistara, 4(3). doi: 10.22146/kawistara.6383.
I Made Suradnya (2005) „Analisis Faktor-Faktor Daya Tarik Wisata Bali Dan Implikasinya Terhadap Perencanaan Pariwisata Daerah Bali I Made Suradnya Sekolah Tinggi Pariwisata Bali‟, (1), pp. 1–13.
Ni, A. (2014) „Dampak Aktivitas Ekowisata Di Pulau Karimunjawa Berdasarkan
Persepsi Masyarakat‟, Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 3(2), pp. 262–273.
Priyanto, S. E. (2016) „Dampak Perkembangan Pariwisata Minat Khusus Snorkeling Terhadap Lingkungan : Kasus Destinasi Wisata Karimunjawa‟, Kepariwisataan, 10(3), pp. 13–26.
Purnomo, C. (2008) „Efektifitas Strategi Pemasaran Produk Wisata Minat Khusus Gua Cerme, Imogiri, Bantul‟, Jurnal Siasat Bisnis, 12(3), pp. 187–197. doi: 10.20885/jsb.vol12.iss3.art3.
Sakri, F.M., 2012. Madu dan khasiatnya: Suplemen sehat tanpa efek samping. Diandra Kreatif. Tersedia pada: https://books.google.co.id/books?id=6ZagCwAAQBAJ&lpg=PP2&ots=g DxvGviXBD&dq=Manfaat madu%5C&lr&hl=id&pg=PA10#v=onepage&q=Manfaat madu%5C&f=false.
Setijawan, A. (2018) „Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan dalam Perspektif Sosial Ekonomi‟, Jurnal Planoearth, 3(1), p. 7. doi:10.31764/jpe.v3i1.213.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 JURNAL PENGABDIAN MANDIRI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.