KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMUKA ADAT DENGAN CALON LEGISLATIF DALAM KONTESTASI PEMILU 2024

Authors

  • Delpa Delpa Universitas Perintis Indonesia

Keywords:

Agama, Tradisi, Komunikasi Interpersonal

Abstract

Seiring dengan maraknya individu ikut berkontribusi mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg) dalam kontestasi politik pemilihan umum (Pemilu) 2024 telah memberi dampak yang signifikan terhadap wibawa atau ikon religius yang menjadi panutan kaumnya dalam masyarakat. Sikap dan perbuatan para pemuka adat yang menghadiri hampir setiap kegiatan Caleg menimbulkan persepsi negatif terhadap pemuka adat terkait. Kedudukan pemuka adat yang semula menjadi panutan mulai tergugat karena sikap dan perilaku yang ambiguitas terhadap Caleg yang akan diusung dalam kaumnya. Metodologi penelitian dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, metode mengumpulkan data menggunakan wawancara secara mendalam (In depth interview) terhadap beberapa informan. Kedua, metode pemilihan informan menggunakan kaedah Snowball di mana informan pertama sebagai informan kunci. Informan pertama akan memberikan rekomendasi kepada pengkaji tentang siapa informan kedua, dan selanjutnya sampai ke informan terakhir. Informan terdiri dari 6 informan. 2 informan berasal dari kaum ibu sebagai bundo kanduang, 2 infoman berasal dari kemenakan dan 1 informan berasal dari pemuka agama dan 1 informan berasal dari calon legislatif. Analisis kajian menggunakan kualitatif karena menggunakan menggunakan pendekatan etnografi.  Hasil temuan kajian mendapati bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya persepsi negatif oleh masyarakat terhadap pemuka adat karena sikap ketidakjelasan pilihan kandidat Caleg yang akan dipilih pemuka adat.

References

Abdul GK (2003) Kompleksitas persoalan otonomi daerah di Indonesia. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Abdullah I. 2002. Desentralisasi, globalisasi dan demokrasi lokal: Diversity budaya, hak-hak budaya daerah dan politik lokal di Indonesia. LP3ES, Jakarta.

Atkinson, Paul., Hammersley, Martyn. 2019. Ethnography: Principles in practice. Routledge.

Attubani, Riwayat. 2017. Pepatah Petitih dan Adat Minangkabau. Padang: Createspace

Berry, B. 1965. Race and ethnic relations. Bostony: Houghton Mifflin.

Boas, F. 1940. Race, language and culture. New York: Double-day

Daniel EM. 2006. Kebangkitan peran budaya. LP3ES, Jakarta. Terj.

Daryusti. 2006. Hegemoni penghulu dalam perspektif budaya. Pustaka, Yogyakarta.

Damsar (2005) The Perception of the problem of local autonomy: Response of West Sumatera to the implementation of the law no.22/ 1999. Universitas Andalas Press, Padang.

Errington, F.K. 1984. Manners and Meaning in West Sumatra. The Social Context of Consciousness. New Haven, London: Yale University Press.

Foley, A.W. 1997. Anthropological Linguistics and Introduction. University of Sydney: Blackwell Publisher

Gillin JL, Gillin JP. 1954. A revision of an introduction to sociology. The Macmillan Company, New York.

Giddens A. 1991. Modernity and self-Identity: Self and society in the late modern age. Cambridge Polity Press, New York.

Istiqomah, A., & Widiyanto, D. 2020. Ancaman Budaya Pop (Pop Culture) Terhadap Penguatan identitas nasional Masyarakat Urban. Jurnal Kalacakra , 1(1), 18–24.

Malik, Rahman. (2016). Ikatan Kekerabatan Etnis Minangkabau dalam Melestarikan Nilai Budaya Minangkabau di Perantauan sebagai Wujud Warga NKRI. Jurnal Analisis Sosiologi, 5(2).

McQuail, Dennis. 2010. Mass Communication Theory. London: Sage Publication.

Nasution, R. D. 2017. Pengaruh Modernisasi dan Globalisasi terhadap Perubahan Sosial Budaya Di Indonesia. Jurnal Penelitian 39 Komunikasi Dan Opini Publik, 21(1), 30–42.

Navis, A.A. 1984. Alam Terkembang Jadi Guru: Adat Dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: PT. Temprint.

Rozi, S. 2013. Konstruksi identitas agama dan budaya etnis minangkabau di daerah perbatasan: perubahan identitas dalam interaksi antar etnis di rao kabupaten pasaman sumatera barat. Masyarakat Indonesia, 39(1), 215–245.

Santosa, R. 2017. Metode Penelitian Kualitatif Kebahasaan. Surakarta. UNS Press

Setiyadi, Tulus. 2016. Menelusuri Jejak Tradisi Membangun Jati Diri. Madiun: CV Raditeens

Saroni, S. 2018. Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah. Aviasi : Jurnal Ilmiah Kedirgantaraan, 15(1), 47–75. https://doi.org/10.52186/aviasi.v15i1.5

Sibarani, Robert. 2013. Pendekatan Antropolinguistik Terhadap Kearifan lokal Sebagai Identitas Bangsa. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks 552 “Ethnicity and Globalization”

Soekanto, Soerjono. (1994). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Spradley, James. P. 2016. Participant Observation. USA: Waveland Press, Inc.

Wallace AFC. 1966. Religion: An anthropological view. Random House, New York.

Widlok, Thomas. 2017. Anthropology and the Economy of Sharing. Routledge: Taylor & Francis.

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Delpa, D. (2024). KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMUKA ADAT DENGAN CALON LEGISLATIF DALAM KONTESTASI PEMILU 2024. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Sosial Humaniora, 3(7), 469–478. Retrieved from https://mail.bajangjournal.com/index.php/JPDSH/article/view/7840

Issue

Section

Articles