HEGEMONI, RELIGIUSITAS, DAN SEKSUALITAS SEBAGAI REPRESENTASI PRAKTIK KUASA MASA KINI DALAM FILM QORIN (KAJIAN WACANA KRITIS-SEMIOTIK)
Keywords:
Praktik Kuasa, Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough, Semiotika Roland Barthes, Film QorinAbstract
Penelitian ini berfokus pada aspek bentuk hegemoni, religiusitas, dan seksualitas dalam film Qorin (2022). Analisis dilakukan dengan memanfaatkan interdisipliner teori wacana kritis Norman Fairclough dan teori semiotika Roland Barthes. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: (1) Bagaimana bentuk hegemoni, religiusitas, dan seksualitas oleh budaya penguasa dalam film Qorin kajian wacana kritis Norman Fairclough; (2) Bagaimana hubungan praktik kekuasaan dalam film Qorin terhadap representasi budaya penguasa masa kini di Indonesia kajian semiotika Roland Barthes; dan (3) Bagaimana dampak kepemimpinan budaya penguasa terhadap kemajuan perempuan dan keberhasilan pendidikan di Indonesia dalam film Qorin. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Data dan sumber data diperoleh melalui teknik studi dokumen. Teknik analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis secara menyeluruh, unsur kebahasaan dan simbolisasi mengenai problematika praktik kuasa dalam film Qorin. Untuk kemudian dikaitkan dengan berbagai kasus penguasa yang relevan terjadi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama laki-laki dalam film Qorin bernama Ustadz Jaelani. Seorang pemimpin sekaligus mursyid di sebuah pondok pesantren yang didedikasikan khusus untuk santri putri. Ustadz Jaelani merupakan tokoh seorang mursyid yang merefleksikan tiga bentuk praktik kuasa dalam film Qorin. Kepemimpinan yang menganut praktik hegemoni, religiusitas, dan seksulitas untuk menguasai sistem kekuasaan di pondok pesantren secara brutal dan menyesatkan. Dikatakan secara brutal, karena Ustadz Jaelani tidak segan-segan melakukan tindak pelecehan terhadap santri putri di pesantren. Demi mengembangkan kepatuhan dan memperoleh tubuh para santri putri, Ustadz Jaelani menerapkan ritual kesesatan mistis dengan menyembah jin Qorin. Dampaknya, menempatkan perempuan pada posisi ketidakberdayaan dan menghambat keberhasilan dalam ranah kependidikan
References
Abadi, H. S. (2017). Kekuasaan Seksualitas Dalam Novel: Perspektif Analisis Wacana Kritis Michel Foucault. Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(2), 167–178. http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BB/article/view/828/659
Abdussamad, Zuchri. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: CV Syakir Media Press.
Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbosa Rekatama Media.
Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaplin, J.P. (1997). Kamus Lengkap Psikologi. Alih Bahasa : Kartini Kartono. Jakarta : Grafindo Persada.
Chaterine, R. N. dan M. D. (2021). Data Komnas Perempuan, Pesantren Urutan Kedua Lingkungan Pendidikan dengan Kasus Kekerasan Seksual. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2021/12/10/17182821/data-komnas-perempuan-pesantren-urutan-kedua-lingkungan-pendidikan-dengan
Eriyanto. (2001). Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.
Fauzan, U. (2014). Analisis wacana kritis dari model Fairclough hingga Mills. Jurnal Pendidik, 6(1).
Hayuningsih, A. A. C. (2021). Social Exclusion of Demi-Mondaine and Nyai in French and Indonesian Novels. Poetika, 9(2), 77–86. https://doi.org/10.22146/poetika.v9i2.61094
Kriyantono, Rachmat. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Malaka, T. (2014). Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Yogyakarta: Narasi.
Martono, N. (2014). Sosiologi Pendidikan Michel Foucault Pengetahuan, Kekuasaan, Disiplin, Hukuman, dan Seksualitas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
McQuail, Dennis. (1994). Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Erlangga.
Pebriaisyah, B. F., Wilodati, W., & Komariah, S. (2022). Kekerasan Seksual Di Lembaga Pendidikan Keagamaan: Relasi Kuasa Kyai Terhadap Santri Perempuan Di Pesantren. Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 18(2), 33–42. https://doi.org/10.15408/harkat.v18i2.26183
Prasetya, A. B. (2019). Analisis Semiotika Film dan Komunikasi (Ke-1). Malang: Intrans Publising.
PW, Lina. dkk. (2022). Cerpen Pilihan Kompas 2021 Keluarga Kudus. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Riwu, A., & Pujiati, T. (2018). Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film 3 Dara. Deiksis, 10(03), 212. https://doi.org/10.30998/deiksis.v10i03.2809
Setiawan, F., Dwi Achmad Prasetya, A., & Putra, S. (2022). Analisis Wacana Kritis Model Teun Van Dijk Pada Pemberitaan Kasus Pencabulan Santri Oleh Anak Kiai Jombang Dalam Media Online. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 8(2), 224–237. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/kembara
Siswati, E. (2018). Anatomi Teori Hegemoni Antonio Gramsci. Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi Dan Studi Media, 5(1), 11–33. https://doi.org/10.35457/translitera.v5i1.355
Subroto, Edi. (2007). Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: UNS Press.
Sudjiman, P. (1991). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Utami, P. I., & Sari, A. P. (2022). Hegemoni dan Resistensi dalam Kasus Pelecehan Seksual : Analisis Simbol dalam Film Penyalin Cahaya Yessi Fitriani Abstrak Hegemony and Resistance in Cases of Sexual Harassment : An Analysis of Symbols in the Film Penyalin Cahaya Abstract tempat mahasiswa . 409–422.