PELESTARIAN SITUS CAGAR BUDAYA PUTRI HIJAU SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI DESA SEBERAYA, KEC. TIGAPANAH, KAB. KARO
DOI:
https://doi.org/10.53625/jpdsh.v2i9.6214Keywords:
Peran Pemerintah, Desa Seberaya, Sejarah, Situs Putri HijauAbstract
Di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Desa Seberaya, berdiri sebuah landmark bersejarah bernama Benteng Putri Hijau. Penelitian arkeologi mengungkapkan bahwa situs Putri Hijau merupakan peninggalan Kerajaan Aru yang sebelumnya memerintah Sumatera Timur dan merupakan cikal bakal Kerajaan Deli. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang bersifat deskriptif. Diceritakan bahwa Putri Hijau adalah seorang putri yang lahir di sebuah gua di lingkungan Seberaya, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, menurut temuan penelitian ini. Putri Hijau yang ada di desa Seberaya sebagai bukti sejarah yang diyakini masyarakat yang mengandung nilai sejarah. Nilai tersebut sangat berhubungan dengan kehidupan masyarakat Seberaya. Adapun peninggalan dari situs Putri Hijau adalah 1) makam Putri Hijau, 2) Pancur Gading, 3) pemandian Putri Hijau, dan 4) gua Putri Hijau. Situs ini sudah jarang dikunjungi oleh wisatawan karena situs tersebut kurang terawat, hal ini disebabkan kurang adanya dukungan dari pemerintah. Sejauh ini yang dapat dilihat dari pelestarian situs Putri Hijau hanya pada pembuatan jalan dan pembersihan sederhana yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
References
Dwisuda, N., Rohani, L., & Susanti, N. (2022). Situs Benteng Putri Hijau: Sejarah, Mitos, dan Perspektif Masyarakat. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 3(1), 18-24.
Harianti, S. & Sinaga, E. B. (2020). Folklor Peninggalan-Peninggalan Putri Hijau di Desa Seberaya Karo. Sangkhakala. Vol. 23. No. 2, 73-82.
Buku
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azhari, I. (2011). Asal Usul Kota Medan Menurut Riwayat Hamparan Perak. Medan: Perpustakaan Daerah Sumatera Utara.
Abdurrahman, D. (2019). Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak.
Husni, T. L. (1975). Lintasan Sejarah Peradapan dan Budaya Penduduk Pesisir Sumatera Timur 1612-1950. Medan: Badan Penerbit Husni
Reid, A. (2011). Menuju Sejarah Sumatera: Antara Indonesia dan Dunia (M. Maris, Trans). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Perret, D. (2010). Kolonialisme dan Etnisitas: Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta: KPG.
Sinar, T. L. (2006). Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.
Sudiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Wawancara
Ginting, Panca. (2023, Maret 11). Wawancara di Kantor Kepala Desa Seberaya pada tanggal 11 Maret 2023 Pukul 14:14:07. (Raudhatul J. N, & Mey R. O, Pewawancara).