PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
DOI:
https://doi.org/10.53625/jpdsh.v2i6.5438Abstract
Sebagian besar peserta didik di
Indonesia belum menguasai keterampilan berpikir
kritis. Maka dari itu, keterampilan berpikir kritis
selalu ditekankan pada saat pembelajaran
berlangsung supaya peserta didik dapat
meningkatkan skill berpikir kritis mereka. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
model Learning Cycle 7E terhadap keterampilan
berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA kelas
V sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan
metode quasi-experiment. Desain yang digunakan
adalah nonequivalent control group design.
Berdasarkan uji perbedaan rata-rata pada skor
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah adanya perlakuan. Untuk
memberikan gambaran perbedaan signifikan pada
masing-masing kelas, dilakukan uji beda rata-rata
skor pretest dan posttest sehingga diperoleh informasi bahwa skor signifikansi yang diperoleh
kelas eksperimen = 0,000 < α = 0,05. Artinya bahwa
ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa
kelas eksperimen antara sebelum perlakuan
(pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Adapun
skor signifikansi yang diperoleh kelas kontrol =
0,004 < α = 0,05. Artinya bahwa ada perbedaan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol
antara sebelum perlakuan (pretest) dan setelah
perlakuan (posttest).
Kata kunci: learning cycle 7e, berpikir kritis,
pembelajaran IPA