SADRANAN: TRADISI, RITUAL, SOSIAL, DAN EKONOMI PADA MASYARAKAT TUMANG

Authors

  • Margiyono Suyitno STIT Madina Sragen

DOI:

https://doi.org/10.53625/jpdsh.v1i7.2136

Keywords:

Sadranan, Tradisi, Ritual, Sosial

Abstract

 Sadranan merupakan fenomena tahunan masyarakat Jawa yang penuh akan nilai budaya. Pembahasan ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan fenomena sadranan pada masyarakat Tumang yang ada di Boyolali. Adapun pokok pembahasannya meliputi: tradisi, ritual, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan: wawancara, observasi partisipan, dan studi dokumen. Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi Sumber dan Metode. Analisis data menggunakan model Interaktif yang meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan data. Hasil penelitian menunjukkan: Sadranan pada masyarakat Tumang merupakan tradisi yang telah dilakukan secara turun-temurun setiap tanggal 20 bulan Sya’ban, yang berupa silaturahmi, mempererat hubungan baik keluarga, kerabat, teman, maupun rekan kerja. Tradisi Sadranan Masyarakat Tumang, meskipun acara sadranan namun sudah tidak ada lagi tradisi atau ritual nyadran ‘tabur bunga ke makam’, membawa Tenongan ke makam, do’a bersama di makam, berbagi makanan dan makan bersama di Plataran makam, sehingga tidak ada acara ritual khuusus yang dilakukan berkaiatan sadranan di dusun Tumang. Model sadranan seperti ini, muncul karena faktor toleransi yang tinggi, perkembangan masyarakat yang semakin maju, serta dipengaruhi keislaman masyarakat Tumang sudah pada tataran Islam Puritan, yang menjauhi kegiatan kesyirikan, khurafat, tahayul, dan kebid’ahan, dengan organisasi keislaman yang bermacam-macam. Dalam hal sosial, kegiatan sadranan di Tumang murni kegiatan silaturahmi menjalin hubungan yang harmonis baik antar keluarga,  kerabat, teman, anggota masyarakat, maupun rekan kerja tanpa adanya tendensi politik. Dari segi ekonomi, tradisi sadranan pada masyarakat Tumang, tidak semata-mata sepenuhnya sebagai sarana untuk mendorong perekomonian, yaitu sebagai ajang promosi industri kerajian rumah tangga: Tembaga, Kuningan, dan Alumunium, karena tidak adanya acara semacam tradisi Grebeg Sadranan di dusun Tumang, namun karena tradisi dan sebagai ungkapan rasa syukur atas kemakmuran yang diperoleh masyarakat Tumang.

References

Abdul Rozaq Sholeh, 2021, Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Kearifan Lokal Sadranana di Boyolali, Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 1 – No 1, page 1-10

Clifford Geertz, 1989, Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, Terj. Aswab Mahasin, Cet. Ketiga, Jakarta: Pustaka Jaya

Creswell, John. W, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Edisi III, Cet. 3, terj; Ahmad Fawaid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013

Denzin, Norman K. & Yvonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research, terj. Dariyatno, dkk, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya, Semarang; Toha Putra, 1996

Koentjaraningrat, 1984, Kebudayaan Jawa, Jakarta: Balai Pustaka

Luqmanul Hakim, Muhammad, 2015, Makna dan Nilai-nilai Filosofis dalam Tradisi Nyadran di Dusun Tritis Kulon Kelurahan Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta, Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

Maeyulisari, Mita, 2020, Tradisi Nyadran Sebagai Perekat Kerukunan Antar Umat Baragama di Dusun Kalitanjung Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas, Skripsi, Purwokerto: UIN Purwokerto

Martuti, Tri, 2019, Istilah-Istilah Uborampe dalam Tradisi Sadranan di Dukuh Tumang Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali (Kajian Etnolinguistik), Skripsi, Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru, Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi dan Mulyanto, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Cet. 31, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013

Said, Mas’ud, “Sinergi untuk Membangun Indonesia Berbasis Nilai Agama di Bidang Kesejahteraan Sosial, Makalah, disajikan pada Seminar Nasionala dan Call Paper ADPISI, tanggal 19 & 20 November, Surabaya: Universitas Air Langga, 2015

Sukisno, Ahmad, 2022, Tradisi Sadranan Jadi Icon Wisata Baru Boyolali, Pertama Digelar Langsung Sedot Wisatawan, pada https://rri.co.id/surakarta/seni-budaya/661571/tradisi-sadranan-jadi-icon-wisata-baru-boyolali-pertama-digelar-langsung-sedot-wisatawan diakses 08 April 2022

Tim Balai Bahasa Yogyakarta, 2009, Kamus Bahasa Jawa (Bausastra Jawa), Edisi Kedua, Yogya

Downloads

Published

2022-05-24

How to Cite

Margiyono Suyitno. (2022). SADRANAN: TRADISI, RITUAL, SOSIAL, DAN EKONOMI PADA MASYARAKAT TUMANG. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Sosial Humaniora, 1(7), 1403–1412. https://doi.org/10.53625/jpdsh.v1i7.2136

Issue

Section

Articles