KAJIAN KADAR AIR TERHADAP UMUR SIMPAN SIMPLISIA NABATI MINUMAN FUNGSIONAL WEDANG REMPAH
DOI:
https://doi.org/10.53625/jpdsh.v1i5.1773Keywords:
spices, simplicia, functional beverages, water contentAbstract
Abstract: Indonesian generally use spices as a mixture of beverages ingredients. Along with the increasing public demand for spices, it is necessary to make a products diversification, one of which is instant/dipped spice functional beverages (Wedang). Wedang Rempah instant / dip is an instant beverages made from spices native to Indonesia. Wedang Rempah Mbah Kung develops spice-based instant beverages. Wedang spices ingredients used in Wedang Rempah Mbah Kung include ginger, turmeric, lemongrass, cardamom, star anise, temulawak, cinnamon, sappan wood, cloves, dahl, root of reeds, tamarind, purwoceng, lime and so on. This research was aimed to determine the effect of simplicia water content on the enzymatic process of the functional beverages Wedang Rempah Mbah Kung. The method of determining the water content of simplicia using the Gravimetric method and analyzed by qualitative descriptive. Wedang Rempah Slim, Wedang Rempah Bugar, Wedang Rempah Ceria Anak Sehat, Wedang Rempah Purwoceng, Wedang Rempah Rosela have a water content of 8.26%, 10.34%, 7.72%, 10.12%, 8.59%. The water content of simplicia should be less than 10%. If the water content is greater than 10%, it will cause enzymatic processes and damage by microbes. From the results of the research, it can be concluded that the simplicia water content of some processed Wedang Rembah Mbah Kung, for products Wedang Renpah Slim, Wedang Rempah Ceria Anak Sehat, Wedang Rempah Rosela has a water content of less than 10% so that the enzymatic process takes place slowly when compared to Wedang Rempah Bugar and Wedang Rempah Purwoceng have simplicia water content of more than 10%.
References
Astawan M. (2011). Pangan Fungsional untuk Kesehatan yang Optimal. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Defang, L., Mingyang, G., Yonghe, H., Taihua, L., Jiao, Y., Yong, L., Mingdong, Y., Ming, Y., Jun, Z. dan Linglin, G. (2015). Effect of Sanhuangwuji powder, anti-rheumatic drugs, and ginger-partitioned acupoint stimulation on the treatment of rheumatoid arthritis with peptic ulcer: a randomized controlled study. Journal of Traditional Chinese Medicine 35(3): 273-280
Devaraj, S., Ismail, S., Ramanathan, S. dan Yam F.M. (2014). Investigation of antioxidant and hepatoprotective acivity of standardized Curcuma xanthorrhiza rhizome in carbon tetrachloride-induced hepatic damaged rats. The Scientific World Journal 2014(2014): 1-8.
Departemen Kesehatan: Direktorat Pengawasan Obat Tradisional Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. (1994). Kondifikasi Peraturan Perundang Undangan Obat Tradisional. Jilid I. Jakarta.
Goldberg I. (1994). Introduction. In : Goldberg I.(Ed.). Functional Foods. Designer Foods, Pharmafoods, Nutraceuticals. Chapman & Hall, New York.
Gunawan, D., Sri, M. (2004).Ilmu Obat Alam. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman: 9, 11,13.
Hasanah, A.N., Nazarudin, F., Febrina, E. dan Zuhrotun, A. (2011). Analisis kandungan minyak atsiri dan uji aktivitas antiinflamasi ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga l.). Jurnal Matematika dan Sains 16(3): 147-152
Herawati, H. (2008). Penentuan umur simpan pada produk pangan. Jurnal Litbang Pertanian. 27 (4): 124-130.
Herold. (2007). Formulasi Minuman Fungsional Berbasis Kumis Kucing yang Didasarkan pada Optimasi Aktivitas Antioksidan, Mutu Cita Rasa dan Warna. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Herviana, A., Husain, S dan Muhammad, W. (2019). Pembuatan Teh Fungsional Bebahan Dasar Mahkota Dewa (Phaleria marrocarpa) Dengan Penambahan Daun Stevia. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. Vol. 5. Hal S251-S261.
Manoi, F. (2006). Pengaruh Cara Pengeringan Terhadap Mutu Simplisia Sambiloto. Bull.Littro. 17 (1),1-5.
Marsono Y. (2007). Prospek Pengembangan Makanan Fungsional. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dalam rangkan “National Food Technology Competation (NFTC)”.
Muchtadi, D, dan C. Hanny Wijaya. (1996). Pangan Fungsional : Pengenalan dan Perancangan. UGM, Yogyakarta.
Muchtadi D. (2001). Sayuran Sebagai Sumber Serat Pangan Untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Degeneratif. Jurnal Teknol dan Industri Pangan. 12 (1) : 61-71.
Musthikaningtyas, R.P., danTri, D.W. (2015). Pembuatan Minuman Fungsional Liang The Daun Salam (Eugenia polyantha) dengan Penambahan Filtrat Jahe dan Filtrat Kayu Secang. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4): 1458–1464.
Nambi VE, Gupta RK, Kumar S, Sharma PC. (2016). Degradation kinetics of bioactive components, antioxidant activity, colour and textural properties of selected vegetables during blanching. J Food Sci Technol 53: 3073-3082. DOI: 10.100 7/s13197-016-2280-2.
Spillane JJ. (1992). Komoditi Teh dan Peranannya dalam Perekonomian Indonesia. Kanisius. Yogyakarta.
Subroto MA. (2008). Real Food, True Health. Makanan Sehat Untuk Hidup Lebih Sehat.PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Suter IK. (2011). Pangan Fungsional dalam Kesehatan Ayurveda. Makalah disajikan pada Seminar Sehari dalam rangka Hari Ibu di Universitas Hindu Indonesia.
Tortosa, M.C., Mesa, M.D., Aguilera, M.C., Quiles, J.L., Baro, L., Tortosa, C.L.R., Martinus-Victoria, E. dan Gil, A. (1999). Oral administration of turmeric extract inhibits LDL oxidation and has hypocholesterolemic effects in rabbits with experiment atherosclerosis. Atherosclerosis 147: 371-378.
Winarno, F. G. (2002). Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winangsih dan Prihastanti, E., Parman, S. (2013). Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kualitas Simplisia Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 21(1), 19- 25.