BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENDIRIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH AR-RAHMAN DI DESA WIDODAREN KECAMATAN WIDODAREN KABUPATEN NGAWI
DOI:
https://doi.org/10.53625/joel.v1i12.3011Keywords:
Form, Participation, Community, MadrasahAbstract
Abstract: That in the context of developing national education, the active participation of the entire community is required. The forms of participation that have developed so far are very varied, depending on the situation and conditions of each region. In addition to the participation of the entire community, it is absolutely necessary for government policies to always support the direction of increasing the number and quality of educational institutions at all levels, including Islamic religious education. This study aims to determine the form of community participation and government policies in establishing/developing Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rahman in Widodaren Village, Widodaren District, Ngawi Regency. The subjects of the research were the staff of the Ministry of Religion of Ngawi Regency, the Chairperson of the Ar-Rahman Widodaren Foundation, the Head of the Ibtidaiyah Madrasah Ar-Rahman Widodaren, a number of parents of students and members of the community around MI Ar-Rahman Widodaren. This type of research is descriptive qualitative with data collection techniques: interviews, observation, and documentation. Data analysis using a single site; and checking the validity of the data using triangulation techniques and confirmability criteria. The results of the study show that: (1) the form of community participation in the development of MI Ar-Rahman Widodaren, in physical form including waqf land from residents, money, materials, teak wood, building power, consumption, benches, and shuttle car facilities, and school library books. Non-physical forms of community participation include ideas or contributions from community leaders, religious leaders, and other non-formal figures; and (2) government policies in the development of MI Ar-Rahman Widodaren in the form of administrative and non-administrative assistance, including planning, implementing, and evaluating the development program of MI Ar-Rahman Widodaren, including funding for School Operational Fees (BOS) and state teachers. which is still ongoing today.
References
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Irene, Siti. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah Mengelola Mengelola Pendidikan Secara Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mulyasa, E. 2003. Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah.Bandung: Departemen Pendidikan Agama RI
________. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rodakarya
_______. 2011. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara
Mukhtar dan Iskandar. 2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan.Jakarta: Gaung Persada Press
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknolologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Pidarta, Made. 1998. Manajemen Pendidikan Indonesia.Jakarta: Bumi aksara
Siahaan, Amirudin dkk. 2006. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Quantum Teaching.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suprayogo, Imam. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suryobroto, B. 2001. Humas Dalam Dunia Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Suprayogo, Imam. 2001. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: Ramaja Rosdakarya.
Tilaar, HAR. 1999. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat MadaniIndonesi: Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Bandung: Remaja Rosdakarya
__________. 2009. Paradigma Baru Pendidikn Nasional. Jakarta: Rineka Cipta
Wahjosumijdo. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Gravindo Persada
Departemen Agama RI, 2011. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bekasi: Cipta Bagus Segara
Sumber Internet
KBBIonline.2019.ArtiPartisipasi. https://kbbi.web.id/partisipasi [10 April 2019 12.30 WIB]
Hadist ajakan tentang kebaikan. http:// anshar-mtk.blogspot.com/2013/05/hadst-tentang-ajakan-kepada-kebaikan.htmi?m=1 {16 Agustus 2019}
KBBIonline.2019. arti kiai https://kbbi.web.id/kiai {11 September 2019 17.40 WIB}
Sumber Skripsi dan Tesis
Fathul Maujud. 2017. Peran Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkatkan Mutu Pendidikan Madrasah (Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Islahul Muta’Alim Pagutan Kota Mataram). [Skripsi] Mataram. Fakultas Tarbiyah. UIN
Kurniasih. 2018. Efektifitas penggunaan Poster Terhadap Peningkatan Ketrampilan Menulis Siswa Madrasah Ibtidaiyah Swasta Darussalam Sukaslamet Indramayu. [Skripsi] Indramayu. Fakultas Tarbiyah IAI AL-AZIS
Miftahul Hidayah, 2011. Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Islamiyah Tenggur Rejotangan Tulungagung. [Skripsi] Tulungagung IAIN: Tulungagung.
Siti Samroh. 2017. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Madrasah Ibtidaiyah Di Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas. [Tesis] Purwokerto: Program Sarjana. IAIN
Umar. 2016. Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di MI Miftahul Falah Batur 01, Batur Wetan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2016 [Skripsi] Salatiga: Fakultas Tarbiyah. IAIN
Sumber Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab XV Pasal 54 ayat (1) dan Pasal 56 ayat (1-4)
Direktorat Jenderal Pengembangan Masyarakat Desa Departemen Dalam Negeri (2006) yang menjadi bentuk partisipasi yang diperinci dalam jenis-jenis partisipasi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) No 28/1990 Pasal 1 Ayat 2
Keputusan Dirjen Pendis Nomor 1385 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pendirian Madrasah yang diselenggarakan oleh lembaga atau peroarangan
Sumber Jurnal
HJ Sada. 2017.Peran Masyarakat Dalam Pendidikan Islam. J Pendidikan Islam. 8: 1
Lutfi Widad. 2017. Peran Partisipasi Masyarakat Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan studi Kasus MI Ma’Arif Banyumas. J Partisipasi Masyarakat.5:2