RITUAL SESAPA PADA UPACARA PAWIWAHAN DI LOMBOK

Authors

  • Ni Komang Wiasti Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram

DOI:

https://doi.org/10.53625/joel.v1i8.1749

Keywords:

Ritual Sesapa, Pawiwahan

Abstract

Umat Hindu memiliki karakteristik ragam upacara panca yadnya sebagai pondasi dasar yang hierarkhi dalam menjalankan keyakinannya sebagai umat beragama. Setiap yadnya akan tampak jelas dapat diamati dalam proses ritual upacaranya agar tampil lebih menarik, suasana menjadi lebih sacral dan religious. Di Lombok pada upacara pawiwahan terdapat suatu proses ritual yang bermakna, disampaikan secara humor, menggunakan bahasa yang sangat sederhana, bertujuan untuk mendoakan kepada pasangan penganten agar hidup sejahtera dan Bahagia. Saat ini ada pergeseran paradigma berpikir, tentang sesapa tersebut karena persepsi masyarakat tentang hal tersebut dianggap porno, berlebihan, sehingga  akan menganggu situasi kesucian pura merajan, atau sanggahnya. Adapun rumusan masalah yang terdiri dari : 1) Bagaimanakah bentuk sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok ;2) Bagaimanakah proses ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok  ; 3) Bagaimanakah makna sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok.  Secara  Umum tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok dan dapat berkontribusi mengajegkan budaya Hindu yang luhur. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriftif dimana hasil penelitian nantinya  akan diuraikan dalam bentuk kalimat. Dengan landasan teori mengacu pada teori Interpersonal, Teori Tindakan, dan Teori Interaksional simbolik untuk membedah rumusan masalah yang dikaji. Adapun bentuk Ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok meliputi :  Mepejati, Meketelun, Ngendek, Peradang, ngerereh dewasa. sedangkan proses ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok diawali dengan Mewidhi Widhana dengan diawali dengan Mebyakala,  Natab banten dan Mejaya-jaya, Nyongkolan dan Mekunyit Keladi, Mejanguk serta makna yang terkandung dalam ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok yaitu : sebagai makna penyucian, makna  permohonan dan makna  Kesejahteraan

References

Anandakusuma, Reshi Sri. 1986. Kamus Bahasa Bali. Penerbit Kayu Mas Agung

Alsa,asmadi.2007.Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya

Dalam Penelitian Psikologis.Yogyakarta Penerbitannya :PustakaBelajar

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek.Jakarta Rinneka cipta

Arwati, Sri. 2003. Byakala, Tebasan Durmenggala dan Prayascita. Penerbit Paramita

Badudu. 2004. Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Format – Format Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya Airlangga Universitas press.

Dahana, Metu Made,2013. Adat Bali Lombok dan Filosofinya. Surabaya. Penerbit Paramita

Echolas. M.john. 1992. Kamus Indonesia Inggris. Penerbit Kencana

Ekasana, Suastika Made, 2007. Dharma Bhandu- Hukum Kekeluargaan Hindu. Surabaya. Penerbit Paramita

Faisal, Sanafiah.2001.Format – Format Penelitian Sosial. Jakarta : PT Raja Gravindo

George, Ritzer. 2014. Teori Sosial Modern. Jakarta.Penerbit. Kencana Prenada Media Group

Gulo. W. 2004. Metodelogi Penelitian. Jakarta .PenerbiTanya : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

---------------------Dinas pendidikan Dasar. Kamus Kawi. 1988.

Nasir, Muhammad. 2005. Metode Penelitian.Jakarta.PenerbiTanya : Ghalia Indonesia

Nawawi, H.Haderi.1995. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta.Gajah Mada University Press

Pidarta,I Made. 2004. Analisis Penelitian Kualitatif Konsep dan Contoh

Penerbit Surabaya Sudarsana, Ida Bagus Putu. 2003. Upacara Manusa Yadya.Bali. Penerbit Yayasan Dharma Acarya.

---------------------.2003. Ajaran Agama Hindu,Acara Agama. PenerbiTanya : yayasan Dharama Acarya Denpasar

Sadia,Made Ngakan.2017. Strategi Komunikasi Dalam Perkawinan Nyerod Pada Umat Hindu Di Kota Mataram (pendekatan Budaya). Mataram

Segara Yoga,I Nyoman, 2014. Perkawinan Nyerod. Jakarta selatan. Penerbit PT Saadah Pustaka Mandiri

Sudarsana, Ida Bagus. 2010. Himpunan Tetandingan Upakara Yadnya. Denpasar. Penerbitanya : Yayasan Dharma Acarya.

Suhardi,Untung.2015. Kedudukan Perempuan Hindu dalam Kitab Sarascamuscaya. Surabaya. Penerbit Paramita

------------------------1998. Ajaran Agama Hindu Filsafat Yadnya. Denpasar. Yayasan Dharma Acarya

Titib, I Made. 2001. Teologi dan Simbol – Simbol Agama Hindu.Jakarta. Penerbit Badan Litbang PHDI Pusat

Imam, Muhni. 1994. Moral Dan religi. Jakarta. Penerbit Kanisus

Waisnawa,Bhujangga Rsi Ida.2012. Reformasi Ritual. Bali. Penerbit Pustaka Bali Post

Wasri. Kusnadi.2005 Kamus lengkap 975 Trilyun Indonesia Inggris untuk SD,SMP,SMA Umum. Penerbit Cahaya Surabaya

Wiana, I Ketut. 2009. Suksmaning Banten.Surabaya.Penerbit Paramita

Wijayananda, Empu. 2003. Tetandingan Lan Sorohan Banten. Surabaya.Penerbit Paramita

Windia P,2014. Hukum Adat Bali. Denpasar. Penerbit Udayana University Press.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.

Dokumentasi :

Widana, I Gusti Ketut dalam Jurnal Dharmasmrti Vol. 10 Nomor 2 Tahun 2019 ISSN (p) 1693-0304 (e) 2620-827X dalam http//ejournal unhi.ac.id/index-php/dunduh tgl 22 April 2021

Downloads

Published

2022-03-26

How to Cite

Ni Komang Wiasti. (2022). RITUAL SESAPA PADA UPACARA PAWIWAHAN DI LOMBOK. JOEL: Journal of Educational and Language Research, 1(8), 1183–1196. https://doi.org/10.53625/joel.v1i8.1749

Issue

Section

Articles