STUDI KASUS PENERAPAN TERAPI DZIKIR PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI PENDENGARAN) DIRUANG ARJUNA RSUD BANYUMAS
Abstract
Halusinasi adalah bentuk gangguan orientasi realita yang ditandai dengan seseorang memberikan tanggapan atau penilaian tanpa adanya stimulus yang diterima olehpanca indera, dan merupakan suatu bentuk dampak dari gangguan persepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi sensori pendengaran dengan terapi dzikir. Metode yang digunakan peneliti yaitu studi kualitatif dengan menggunakan study case research (studi kasus) menggunakan pendekatan proses keperawatan (nursing proces) pada 1 pasien yang mengalami gangguan persepsi sensori. Proses pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan melihat rekam medis pasien.Analisa data dilakukan dengan koleksi data dan reduksi data. Hasil penelitian menujukkan seluruh intervensi berhasil dilakukan dan masalah keperawatan teratasi ditunjukkan dengan pasien mampu mengontrol halusinasi pendengarannya dengan berzikir. Terapi Spiritual dengan Dzikir secara Islami, yaitu suatu perlakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada penyembuhan suatu penyakit mental, kepada setiap individu, dengan kekuatan batin atau ruhani, yang berupa ritual keagamaan bukan pengobatan dengan obat-obatan, dengan tujuan untuk memperkuat iman seseorang agar ia dapat mengembangkan potensi diri dan fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal. Maka dapat disimpulkan penerapan terapi dzikir dapat mengontrol halusinasi pendengaran yang dialami klien.
Kata kunci : Gangguan persepsi sensori pendengaran, halusinasi, terapi dzikir
References
Referensi
Akbar, A., & Rahayu, D. A. (2021). Terapi Psikoreligius: Dzikir Pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Ners Muda, 2(2), 66. https://doi.org/10.26714/nm.v2i2.6286
Andari S. (2017). Pelayanan Sosial Panti Berbasis Agama dalam Merehabilitasi Penderita Skizofrenia. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS).
Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja. Gosyen Publising: Yogyakarta.
Dermawan, D. (2017). Pengaruh Terapi Psikoreligius : Dzikir Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di Rsjd Dr. Arif Zainudin Surakarta. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 15(1), 74. https://doi.org/10.26576/profesi.237
Direja. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha. Medika.
Fatihuddin. (2010). Tentran Hati Dengan Dzikir. Delta Prima Press.
Gao, W., Ping, S., & Liu, X. (2020). Gender differences in depression, anxiety, and stress among college students: A longitudinal study from China. Journal of Affective Disorders, 263(5), 292–300. https://doi.org/10.1016/j.jad.2019.11.121
Hartono.Y., K. . dan. (2012). Buku ajar keperawatan jiwa. Salemba medika.
Hidayati, W. C. (2014). Pengaruh Terapi Religius Zikir Terhadap Peningkatan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Halusinasi Di RSJD DR. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JKK).
Manurung, S. (2011). Keperawatan Profesional.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan & teori aplikasi. Rieka Cipta.
Reliani, U. (2015). Pelaksanaan Teknik Mengontrol Halusinasi: kemampuan klien skizofrenia mengontrol halusinasi. The Sun, 2(1), 68–73.
Stuart, G. W., Keliat, B. A., & Pasaribu, J. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Singapore: Elsevier, 1–31.
Sutejo. (2019). Keperawatan jiwa : konsep dan praktik asuhan keperawatan kesehatan jiwa : Gangguan Jisa Psikososial. Pustaka Baru.
Videbeck, S. L. (2020). Psychiatric mental health nursing. Wolters Kluwer.
Wuryaningsih, E W., et al. (2018). Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. UPT Percetakaan & penerbitan Universitas Jember.
Yosep, I. T. S. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung : PT Refika Aditama.
Yusuf. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Salemba medika.
Yusuf, A., PK, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa, 1–366. https://doi.org/ISBN 978-xxx-xxx-xx-x