STORYTELLING DALAM FILM SUZZANNA MALAM JUMAT KLIWON: ANALISIS PERBANDINGAN VERSI 1986 DENGAN VERSI 2023
Keywords:
Indonesian Film Industry, Suzzanna, Content Analysis, Storytelling, Film ComparisonAbstract
The Indonesian film industry has undergone a significant transformation in recent years, with an increase in viewership and the success of local films, including in the horror genre. This research addresses the comparison between two versions of Suzzanna Malam Jumat Kliwon, namely the 1986 and 2023 versions, to analyze the differences in storytelling, characters, plot, and cultural elements. Using a descriptive qualitative approach with content analysis, this study shows that although both versions have similar premises, there are notable differences in narrative structure, characters, and conflict resolution. These changes reflect a shift in Indonesian horror storytelling style, from a traditional approach towards a more modern and complex narrative exploration. This study provides insight into how the development of the horror genre in Indonesia is influenced by changing audience tastes and the broader socio-cultural context.
References
Adisasmita, Raharjo H. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Jogjakarta: Graha Ilmu.
Aldana, X. (2016). horor: A Literary History. The British Library.
Alfiyatun, D. (2019). JOGJA-NETPAC ASIAN FILM FESTIVAL (JAFF) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM MEMBANGUN CITRA JOGJA DI KANCAH PERFILMAN uuASIA TAHUN 2018.
Amelya, A. (2023). 6 Film Horor suzzanna Yang Tetap Buatmu Takut Sampai Sekarang. Dipetik Januari 10, 2024, dari Kapanlagi.com: https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/6-film-horor-suzzanna-yang-tetap-buatmu-takut-sampai-sekarang-00acb4.html?page=2
Andaresta L. (2022). Film Horor Laris Manis di Indonesia Mistis Rekreasi Emosi jadi Pendorong. Dipetik Januari 10, 2024, dari https://hypeabis.id/read/18200/film-horor-laris-manis-di-indonesia-mistis-rekreasi-emosi-jadi-pendorong
Antonius. (2002). Empowerment, stress dan konflik. Jakarta: Ghalian Indonesia.
Bordwell D, Kristin & Jeff. (2016). Film Art: An Introduction. McGraw-Hill Education, 4 Jan.
Cangara, H. (2018). Pengantar Ilmu Komunikasi (Edisi ketiga, cetakan ke-18, Juli 2018 ed.). PT Rajagrafindo Persada.
Effendy. (2023). Muncul Banyak Film Baru, Industri Perfilman Indonesia Tumbuh Pesat. Dipetik Januari 10, 2024, dari Liputan6.com: https://www.liputan6.com/citizen6/read/5198648/muncul-banyak-film-baru-industri-perfilman-indonesia-tumbuh-pesat
Ernawati. (2019). Analisis Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek Dalam Kumpulan Cerpen Berdasarkan Pendekatan Struktural Sebagai Alternatif Bahan Ajar Bahasa Indonesia Di SMA Kelas XI. Jurnal repository.unsil
Fairus, Adira. (2020). Mengenal Desa dan Pemerintahan Desa. Jogjakarta : Pixelindo
Fiona D. 2023. Film Indonesia Remake. Dipetik Januari 10, 2024, dari https://www.orami.co.id/magazine/film-indonesia-remake
Fisher, Simon. et al,. (2001). Mengelola Konflik; keterampilan & strategi untuk bertindak, Cetakan Pertama, Alih Bahasa S.N.Kartikasari,dkk. The British Council, Indonesia, Jakarta.
Ghani, Z. B. (2023). 10 Film Suzzanna Paling Ikonik dan Menyeramkan. Dipetik Januari 10, 2024, dari duniaku.com: https://duniaku.idntimes.com/film/indonesia/zihan-berliana-ram-ghani/film-suzzanna-terbaik
Godmer, L. (2010). Political science and film: Reflections on politics and local issues with Eric Rohmer.
Griffin, Emory A. (2011), A First Look At Communication Theory, 8th Edition, New York: McGraw-Hill.
Heider, K. G. (1991). Indonesian Cinema: National Culture on Screen. University of Hawaii Press.
Indonesia, Republik ;. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tentang Perfilman. Dipetik Januari 10, 2024, dari https://www.bpi.or.id/doc/73283UU_33_Tahun_2009.pdf
Kaufman, B. 2003. Stories That Sell, Stories That Tell.Business Strategy.
Laraswati, B. D. (2024). Menelisik Data Industri Perfilman di Indonesia dan Perkembangannya. Dipetik Januari 10, 2024, dari algoritma: https://blog.algorit.ma/data-industri-perfilman-indonesia/#mayoritas-komunitas-film-indonesia-ada-di-jawa
Lutters. (2004). Kunci Sukses: Menulis Skenario. Jakarta: Grasindo.
Moleong, L. J. (1989). Metodologi penelitian kualitatif. Remadja Karya.
Nurgiyantoro, B. (2019). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Oliver Serrat. (2008). Storytelling. (United States of America: Reed Elsevier).
Pratama, T. A. (2023). Film Horor Suzzanna: Malam Jumat Kliwon Kembali Menghantui dengan Kisah Misteri Klasik dalam Kemasan Baru. Dipetik Januari 10, 2024, dari Akurat.com: https://jateng.akurat.co/entertainment/1333349575/film-horor-suzzanna-malam-jumat-kliwon-kembali-menghantui-dengan-kisah-misteri-klasik-dalam-kemasan-baru?page=2
Pratista, H. (2017). Memahami Film. Yogyakarta: Montase Press.
Putri. (2023). Fakta-Fakta Film Sewu Dino, Jadi Film Terlaris di Lebaran 2023. Dipetik Januari 10, 2024, dari MERDEKA.COM: https://www.merdeka.com/artis/fakta-fakta-film-sewu-dino-jadi-film-terlaris-di-lebaran-2023.html
Riswandi. (2009). Ilmu komunikasi. Graha Ilmu.
Shieh, H. F., & Shannon, S. E. (2005). Three Approaches to Qualitative Content Analysis. Qualitative Health Research, 15. 10.1177/1049732305276687
Sudjiman, Panuti. (1988). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta : Pustaka Jaya
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.
Suharno. (2016). Komunikasi Bisnis Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Aktivitas Bisnis. PT Buku Seru.
Tifani. (2023). Tayang Agustus 2023, Ini Sinopsis Film Suzzanna Malam Jumat Kliwon. Dipetik Januari 10, 2024, dari Katadata.co.id: https://katadata.co.id/agung/lifestyle/64900562e6513/tayang-agustus-2023-ini-sinopsis-film-suzzanna-malam-jumat-kliwon?page=2
Wibowo. (2006). Teknik Program Televisi. Pinus Book.
Zainun. (2015). Pengertian Tradisional Menurut Para Ahli. Dipetik Januari 10, 2024, dari Gramedia https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-tradisional/?srsltid=AfmBOopYNI4y1qDIi-HkNR6eD5yQS2v_heezaPVVOlEWtSNqXGHMKyQq
