LINGKUNGAN BIOLOGI SEBAGAI PENYEBAB STUNTING PADA ANAK DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PROPINSI NTT

Authors

  • Yulianti Kristiani Banhae Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Maria Agustina Making Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Domianus Namuwali Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Yohanes Mau Abanit Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Maria Sambriong Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang

Keywords:

: Lingkungan Biologi,, Stunting, Anak

Abstract

Stunting menjadi permasalahan global di seluruh dunia dan merupakan ancaman yang sangat serius bagi pertumbuhan dan perkembangan anak serta menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup anak. Indonesia merupakan penyumbang stunting tersebar ke lima di dunia sebanyak 36%. Sekitar 3 dari 10 balita di Indonesia mengalami stunting. Prevalensi severe stunting pada bayi di bawah dua tahun di Indonesia sekitar 2,7 % dan stunting sekitar 6,5%. Sedangkan prevalensi severe stunting pada bayi di bawah dua tahun di Nusa Tenggara Timur sekitar 4,8%  dan stunting sekitar 11,5%. Salah satu faktor penyebab stunting menurut konsep tersebut yaitu lingkungan biologi. Tujuan penelitian adalah untuk untuk menganalisis hubungan lingkungan biologi dengan kejadian stunting pada balita. Metode penelitian adalah kwantitatif dengan desain cross sectional. Alat pengumpulan data kuesioner dan buku KIA. Data penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan chi-square. Hasil analisis bivariat  menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara penyakit infeksi ( p value = 0,000<0,05) dan  penggunaan garam iodium (p value=0,000<0,05), status imunisasi anak (p = 0,000 <0,05). Sedangkan usia anak (p value = 0.943 >0,05),  jenis kelamin (p value =0,355 >0,05), vitamin A (p value =0.083>0,05), tidak mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian stunting. Simpulan: Penyakit infeksi, status imunisasi dan penggunaan garam iodium mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting di Kabupaten Timor Tengah Utara NTT. Saran: Diharapkan kepada orang tua untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhan lingkungan

References

Saro Nikmah, Sari Indah Rina, Yana Isra, W Kusuma Ainun. (2024). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bataraguru Kota Baubau. Journal of Social Science Research, 4(2).

Himawati Haris Ernia dan Fitria Laila. (2020). Hubungan Infeksi Saluran Pernapasan Atas dengan kejadian stunting pada anak usia dibawah 5 tahun di Sampang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1).

Agustina, R., Utami Niswati Tri., dan Asriwati. (2020). Hubungan Perilaku Keluarga Sadar Gizi Dengan Kejadian Stunting Balita Dan Evaluasi Program. Jurnal Keperawatan Priority, 3(2).

Anwar, S., Winarti, E., Sunardi. (2022). Systematic Review Faktor Risiko, Penyebab Dan Dampak Stunting Pada Anak (Systematic Review Risk Factors, Causes And Impact Of Stunting In Children). Jurnal Ilmu Kesehatan, 11(1).

Dinas Kesehatan Kabupaten TTU. (2022). Laporan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten TTU. Kefamenanu: Dinas Kesehatan TTU

Darmawan, A., Reski., Andriani Rininta. (2022). Kunjungan ANC, Posyandu dan Imunisasi dengan kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Buton Tengah. Action: Aceh Nutrition Journal, 7(1), 33-40.

Pratiwi, Dian Andini., Dewi, Indra., Sumi,Sastika Susi., (2020). Hubungan Penggunaan Garam Beryodium Dalam Keluarga Dengan Kejadian Sunting Pada Balita Usia 24-60 Bulan Di Puskesmas Minasatene Kelurahan Minasatene. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15 (4).

Wanda Dilina, Y., Elba, F., Didah., Susanti Indra, A., & Rinawan Ruluwedrata, F. (2021.). Riwayat Status Imunisasi Dasar Berhubungan Dengan Kejadian Balita Stunting. Jurnal Kebidanan Malahayati) 7 (4).

Pulungan Erwin Saleh, Suhartono, & Budiyono. (2024). Hubungan Antara Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Balita: Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 7(2), 357–365

Putri Gisela, M., Irawan, R., & Mukono Safitri, I. (2021). Hubungan Suplementasi Vitamin A, Pemberian Imunisasi, dan Riwayat Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Mulyorejo, Surabaya. Media Gizi Kesmas, 10 (1).

Angkat Hairuddin Abdul. (2018). Penyakit Menular dan Praktik Pemberian Makan Dengan Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Simpang Kiri Subulussalam. Jurnal Dunia Gizi, 1(1), 52–58.

Khairani, N., Effendi Ujang Santoso. (2020). Analisis Kejadian Stunting Pada Balita Ditinjau Dari Status Imunisasi Dasar Dan Riwayat Penyakit Infeksi. Prepotif Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 228-234.

Kaseng S. Yulia., Yusuf Kurnia., Masithah St., Syamsul Musdalifah., Hasanah U. Siti. (2023). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Kebesani Kecamatan Detukeli. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3).

Novikasari, L., Setiawati., Subroto, T. (2021). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-59 Bulan. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(2).http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan,

Nur Oktia Nirmalasari. (2020). Stunting pada anak: penyebab dan faktor risiko stunting di Indonesia. Qwwam Jurnal for Gender Mainstreaming, 14(1), 19–28.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Penyelenggaraan Imunisasi. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pradnyawati, L. G., Diaris, N. (2021). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Payangan.. Jurnal Kesehatan Terpadu, 5(2), 59–63.

Presiden Presiden Nomor 72. (2021). Percepatan Penurunan Stunting. Presiden Republik Indonesia.

Riza, N. Dan Ristiani. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Asuhan Ibu dan Anak, 8(2), 63-73.

Soejitningsih. (2017). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Siswati Tri. (2018). Stunting. Yogyakarta: Husada Mandiri.

Sutriawan Agung, Kurniawati D. Ratna, Rahayu Sri, Habibi Julius. (2020). Hubungan Status Imunisasi Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting pada balita: Studi Retrospektif. Journal of Midwifery, 8(2).

Yuningsih, Y., & Perbawati, D. (2022). Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kejadian Stunting. Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot). Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5(1), 48–53. https://doi.org/10.56013/jurnalmidz.v5i1.1365

Downloads

Published

2024-12-15

How to Cite

Yulianti Kristiani Banhae, Maria Agustina Making, Domianus Namuwali, Yohanes Mau Abanit, & Maria Sambriong. (2024). LINGKUNGAN BIOLOGI SEBAGAI PENYEBAB STUNTING PADA ANAK DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PROPINSI NTT. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(7), 5051–5062. Retrieved from https://mail.bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/view/9194

Issue

Section

Articles