PERBANDINGAN PEMBERIAN REBUSAN JAHE MERAH DAN KUNYIT ASAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI TPMB Y KABUPATEN GARUT TAHUN 2024
Keywords:
Dismenore, Jahe Merah, Kunyit AsamAbstract
Angka kejadian dismenore di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sangat tinggi, tercatat sebanyak 68,8% wanita mengalami dismenore sedangkan di Puskesmas Karangpawitan tercatat sebanyak 648 remaja mengalami dismenore. Dismenore berdampak buruk bagi remaja putri, yaitu rasa letih, sakit di daerah bawah pinggang, perasaan cemas dan tegang, pusing kepala, bingung, mual muntah, diare, kram perut dan sakit perut serta gangguan aktivitas Salah satu upaya non farmakologi penanganan dismenore dapat dilakukan dengan terapi komplementer herbal yaitu mengkonsumsi ekstrak jahe dan ekstrak kunyit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemberian rebusan jahe merah dan kunyit asam terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja putri. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan pada intervensi jahe terjadi penurunan intensitas nyeri dismenore dari kunjungan pertama skala nyeri 6 menjadi 3 pada kunjungan kedua dan menjadi 0 pada kunjungan ketiga. Sedangkan pada intervensi kunyit asam terjadi penurunan intensitas nyeri dismenore dari kunjungan pertama skala nyeri 6 menjadi 0 pada kunjungan kedua dan ketiga sehingga disimpulkan terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian jahe merah dengan kunyit asam terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja putri yang terjadi pada kunjungan kedua dimana pemberian kunyit asam lebih cepat mengatasi nyeri. Diharapkan tenaga kesehatan khusunya bidan dalam melakukan asuhan pada remaja putri dengan menggunakan terapi non farmakologi dalam mengatasi nyeri saat haid serta menjadi masukan yang berguna dalam meningkatkan pelayanan kebidanan.
References
Ahmad, A., et al. (2023). Antioxidant properties of turmeric and its potential in reducing menstrual pain. Journal of Herbal Medicine, 35(1), 104578.
Aldriana, N. (2021). Efektivitas Pemberian Rebusan Jahe Merah Terhadap Intensitas Dismenorea Pada Mahasiswa Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian. Maternity and Neonatal: Jurnal Kebidanan, 9(02), 128-133.
Anandita, M. Y. R., & Gustina, I. (2022). Efektivitas Rebusan Jahe Merah dan nanas untuk menurunkan dismenore primer pada remaja putri smp. Jurnal education and development, 10(2), 109-112.
Armour, M., Smith, C. A., Steel, K. A. & Macmillan, F. (2019). The Effectiveness of Self-Care and Lifestyle Interventions in Primary Dysmenorrhea: A Systematic Review and Meta-Analysis. BMC Complement. Altern. Med. 19, 1–16
Bordbar, M., et al. (2022). Turmeric vs. ginger: A comparative study on their effectiveness in alleviating dysmenorrhea. Journal of Phytotherapy, 32(2), 250-260.
Dinkes Garut. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2021. Garut: Dinas Kesehatan
Gharib, B., et al. (2022). Comparative study on ginger and NSAIDs in treating primary dysmenorrhea. Phytotherapy Research, 36(4), 1053-1061.
Gupta, S. C., et al. (2020). Curcumin and its impact on inflammatory pathways: A review. Journal of Inflammation Research, 13, 991-1003.
Haryono, R. (2016). Siap Menghadapi Menstruasi & Menopause. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Hastini, E. R., & Anggraini, N. (2024). PERBEDAAN EFEKTIVITAS EKSTRAK JAHE DENGAN EKSTRAK KUNYIT DALAM MENGURANGI INTENSITAS DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI. Medika Respati: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 18(4), 233-242.
Iswari, K. D. P., Surinati, I. D. A. K., & Mastini, I. G. A. A. P. (2014). Hubungan dismenore dengan aktivitas belajar mahasiswi. COPING. Community of Publishing in Nursing, 2(3), 1-7.
Jenabi, E., et al. (2020). The effectiveness of ginger in alleviating menstrual pain: A systematic review. Complementary Therapies in Medicine, 52, 102506.
Juwita, F., & Fajriyah, A. (2020). Pengaruh Pemberian Kunyit Asam terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 3(2), 143-150.
Kumar, V., et al. (2021). The role of gingerol and shogaol in the reduction of menstrual pain. Journal of Ethnopharmacology, 260, 113015.
Kurniawan. (2016). Terapi Komplementer Alternatif Akupresur. Dalam Menurunkan Tingkat Nyeri. Nurseline Journal, 1(2), 246–256.
Kusmiran, E. 2016. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika: Jakarta.
Kusmiran, Eny. 2014. Kesehatan Reproduksi & Wanita. Jakarta : Selemba Medika.
Larasati, T. A., & Alatas, F. (2016). Dismenore primer dan faktor risiko Dismenore primer pada Remaja. Jurnal Majority, 5(3), 79-84.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2015. Pengantar Kuliah Obtetri. EGC. Jakarta
Marzouk, T. M., et al. (2021). Comparative study on the effectiveness of turmeric in managing menstrual pain. Complementary Therapies in Clinical Practice, 43, 101311.
Masruroh, I. (2022). Perbedaan Pengaruh Pemberian Rebusan Jahe Merah Dan Jus Alpukat Terhadap Dismenorea Primer Siswi Smk Negeri 5 Kota Serang Banten Tahun 2022 (Doctoral dissertation, Universitas Nasional).
Mulyani, S., Harsojuwono, B. A., & Puspawati, G. A. K. D. (2014). Potensi minuman kunyit asam (Curcuma domestica Val.-Tamarindus indica L.) sebagai minuman kaya antioksidan. Agritech: Jurnal Fakultas Teknologi Pertanian UGM, 34(1), 65-71.
Mustikawati, A. (2020). Pengaruh Konsumsi Kunyit Asam Terhadap Dysmenorrhoea. Jurnal Bidan Pintar, 1(1), 21-28.
Mustikawati, A. (2020). Pengaruh Konsumsi Kunyit Asam terhadap Dysmenorrhoea. Jurnal Bidan Pintar, 1(1), 21-28.
Omidvar, S., et al. (2021). Ginger as an alternative treatment for menstrual pain in adolescent girls. Pain Management Nursing, 22(1), 32-38.
Prabowo, A., Istiqomah, N., & Rusdiana, W. W. (2022). PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN JAHE DAN KUNYIT TERHADAP PENURUNAN SKALA DISMENORHE PADA REMAJA. Jurnal Keperawatan GSH, 11(2), 52-56.
Prawirohardjo, Sarwono. 2018. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Rahmadhayanti, E., Afriyani, R