PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI KESANTUNAN BERBAHASA GURU DI SD NEGERI 1 NAMLEA KABUPATEN BURU (KAJIAN SOSIOPRAGMATIK)
Keywords:
Pembentukan, Karakter Anak, Kesantunan BerbahasaAbstract
Pendidikan karakter semakin menarik untuk diperbincangkan. Berbagai sektor mulai mencanangkan konsep tentang pendidikan karakter, termasuk juga dalam penyusunan kurikulum pendidikan nasional. Peran guru dalam menyukseskan tujuan kurikulum merupakan hal yang utama. Guru sebagai model yang akan memberikan gambaran bagaimana bentuk karakter yang baik. Memahami dan menerapkan prinsip kesantunan serta strategi kesantunan berbahasa dalam tindak komunikasi akan menghindari kesalahpahaman antarpeserta komunikasi serta dapat mewujudkan keharmonisan hidup bermasyarakat. Penggunaan bahasa yang santun dapat menghargai dan dihargai oleh orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekripsikan (1) bentuk kepatuhan maksim kesantunan berbahasa (2) alasan dan tujuan dari tuturan yang memuat bentuk kepatuhan, dan (3) peranan kesantunan berbahasa dalam pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, teknik dokumentasi, teknik catat, teknik simak, teknik rekaman, dan teknik wawancara. Hasil penelitian menenjukkan bahwa terdapat bentuk kepatuhan maksim kesantunan berbahasa oleh guru serta hubungan dengan pembinaan karakter siswa. Penerapan kesantunan berbahasa menurut Geoffrey Leech terdapat 6 bentuk maksim kesantunan berbahasa yang dapat dipakai sebagai
salah satu sarana pembinaan dan penentu tujuan dari pendidikan karakter.
References
Afriana, & Mandala, R. S. (2018). Analisis Kesantunan Berbahasa Sebagai Dampak Dari
Penerapan Pendidikan Karakter Pada Siswa. Snistek, 1, 1–6. (Diakses, 2 Maret 2023)
Anggraini, N. (2019). Kesantunan Berbahasa Anak Dalam Perspektif Pemerolehan Bahasa
Dan Peran Serta Pendidikan Karakter. 2(1), 68–78. (Diakses, 2 Maret 2023).
Mantasia. (2011). Peran Bahasa dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini. Bandung: Upi Press.
Megawati, Ratna. (2012). Pendidikan Karakter: Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa.Indonesia. Bogor: Heritage Foundation.
Musyawir. (2022). Pembelajaran Inovatif untuk Menanamkan Nilai-Nilai Karakter pada Siswa Sekolah Dasar (SD) di Namlea Kabupaten Buru (Studi Meta-Sintesis) https://doi.org/10.55606/mateandrau.v1i2.105 (Diakses pada tanggal 4 April 2023).
Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. (2013). Kesantunan Tuturan Guru Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas. Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani, 53(9), 1689–1699. (Diakses, 2 Maret 2023).
Gunawan, I. (2012). Pendidikan Karakter. , 18. http://fip.um.ac.id/wpcontent/uploads/2015/12/15.1_Pendidikan-Karakter.pdf (Diakses 8 Maret 2023).
Pramujiono, A., & Nurjati, N. (2017). Guru sebagai Model Kesantunan Berbahasa dalam
Interaksi Instruksional di Sekolah Dasar. Mimbar Pendidikan, 2(2), 143–154. https://doi.org/10.17509/mimbardik.v2i2.8624 ((Diakses, 5 Maret 2023).
Pranowo. (2013). Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Setyawati, R. (2013). Kesantunan Berbahasa dalam Pembelajaran di Kelas. Publikasi Ilmiah UMS, 169–185. www.publikasiilmiah. ums.ac.id (Diakses, 10 Maret 2023).
Suminah. (2015). Penerapan Bahasa Santun Terhadap Pendidikan Karakter.