MAKNA MISI TEOLOGI HERBAL TENTANG TAMBELO DI JAYAPURA – PAPUA

Authors

  • Sarce Maria Garjalay Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Sentani

Keywords:

Misi, , Teologi herbal,, Tambelo

Abstract

Kata “misi” berasal dari kata Latin yang artinya “mengutus”. Menjadi seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Yesus Kristus. Yesus berkata, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yohanes 20:21). Dari sekian banyak definisi misi, ada dua definisi yang sering dipakai, yaitu definisi dari Advancing Church Mission Commitment (ACMC). Definisi ini dibuat dan disepakati oleh kira-kira 170 orang pimpinan gereja dan badan-badan misi.  Theologi  dalam bahasa Yunani ( T h e o s : qeoz  (Tuhan )  L o g o s :    lodoV  adalah Firman, uraian atau  logia  “kata-kata,“ ucapan atau wacana Semua ajaran-ajaran  kristen,  Dr. Charles C. Ryrie mengatakan, “Secara sederhana teologi berarti memikirkan mengenai Tuhan dan mengekspresikan pemikiran-pemikiran dalam suatu cara tertentu. Herbal  adalah tanaman atau tumbuhan  yang mempunyai kegunaan atau nilai yang lebih dalam  pengobatannya, Dengan kata lain, semua jenis tanaman  yang mengandung   bahan atau zat aktif yang  sangat berguna  untuk pengobatan bisa disebut juga  sebagai herbal,   kadang disebut juga sebagai tanaman obat, Tambelo atau kapang, atau nama ilmiahnya Bactronophorus thoracites, dari famili Teredinae, atau dikenal juga oleh dunia internasional sebagai wood-boring shipworm (cacing pengerek kayu), adalah molusca yang hidup di batang bakau yang membusuk. Walaupun dianggap cacing dan menjijikkan oleh orang awam, sebenarnya binatang ini agak jauh dari cacing tanah yang dikenal sehari-hari, lebih tepat digolongkan sebagai moluska bivalvia. Ukuran tubuh tambelo juga lebih besar dan panjang dibandingkan cacing tanah dengan warna putih dan memiliki semacam taring yang disebut palet di mulutnya. Fungsi palet ini adalah menutup lubang tempat tinggalnya saat merasa terancam. Panjang cacing sekira 30 sentimeter.

References

Anwar, L. O., Sari, S. F., Elo, A. A., Rosmawati, R., Nurdin, I. N., & Said, A. (2021). Uji Toksisitas Ekstrak Cacing Tambelo (Bactronophorus thoracites) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 24(2), 243-248.

Nggebu, S. (2022). SUPREMASI KRISTUS SEBAGAI INSTRUMEN DASAR MEMBANGUN DEVOSI PRIBADI ORANG PERCAYA BERDASARKAN KOLOSE 1: 15-20. Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika, 4(2), 108-122.

Sinambela, J., Sinaga, J., Purba, B. C., & Pelawi, S. (2023). Mengintegrasikan Nilai-Nilai Kristen Dalam Kepemimpinan Kontemporer. JUITAK: Jurnal Ilmiah Teologi dan Pendidikan Kristen, 1(1), 12-21.

Waruwu, E. W. (2023). Persepsi Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap Amanat Agung Yesus Kristus Sebagai Dasar Etika Profesi Pendidik. Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama Dan Filsafat, 1(3), 49-63.

Sarumaha, M. (2019). Studi Etnobotani Tanaman Obat Keluarga Di Desa Bawolowalani Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias Selatan. 7(4), 266–271. https://doi.org/https://doi.org/10.37081 /ed.v7i4.1412

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002, Cet.XII)

Yeniretnowati, T. A. (2022). Pemahaman Makna Misi Dan Penginjilan Serta Implikasinya Bagi Orang Percaya. Ritornera-Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia, 2(3).

Wijaya, Y. P., Mahendro, J. S., & Sugianto, I. (2022). Penerapan Makna Teologis King’s Table: Studi di Gereja Jemaat Kristen Indonesia Higher Than Ever, Semarang. RHEMA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, 7(2), 1-12.

MUDA, K. L. L. (2021). Implikasi Makna Teologis Ritus Pau Bau Masyarakat Lewoawan bagi Karya Misi Gereja (Doctoral dissertation, IFTK Ledalero).

Sumarto, Y. (2019). Tinjauan Teologis Tentang Ibadah Bagi Pelaksanaan Misi Allah. Jurnal Jaffray, 17(1), 57-72.

Salembeheu, B. E., Banilodu, L., & Semiun, C. G. (2022). UJI KANDUNGAN GIZI TAMBELO (Bactronophorus sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI SUNGAI SIMATALU OLEH MASYARAKAT DESA SIMATALU KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI PROVINSI SUMATERA BARAT. Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, 3(1), 1-6.

Hardinsyah, H., Sumule, A., & Letsoin, J. (2006). Jenis dan jumlah konsumsi tambelo, siput dan kerang oleh penduduk di kawasan muara Mimika, Papua. Jurnal Gizi dan Pangan, 1(1), 1-12.

Anwar, L. O. (2014). Fermentation of Tambelo and its product characteristics. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 17(3), 253-261.

Anggraini, L. D. (2023). Pengenalan Desain Biofilik. CV Jejak (Jejak Publisher).

Pardomuan, G. N., & Sulistyowati, A. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Augmented Reality (AR) untuk Pengenalan Musik Modern Jurusan Musik Gereja STAKPN Sentani. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 9464-9475.

MUQORROBIN, A., YULIANDA, F., & KODIRAN, T. (2013). Co-management mangrove ecosystem in the Pasarbanggi Village, Rembang District, Central Java. International Journal of Bonorowo Wetlands, 3(2), 114-131.

Downloads

Published

2024-07-06

How to Cite

Garjalay, S. M. (2024). MAKNA MISI TEOLOGI HERBAL TENTANG TAMBELO DI JAYAPURA – PAPUA. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(2), 845–852. Retrieved from https://mail.bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/view/7999

Issue

Section

Articles