SINKRONISASI PASAL 1868 KUHP PERDATA DALAM MENUNJANG TERSELENGGARANYA KONSEP CYBER NOTARY DI INDONESIA

Apriandy Iskandar Dalimunthe; Achmad Fitrian; Mardi Candra

doi:10.53625/jirk.v3i3.6347

Authors

Apriandy Iskandar Dalimunthe Pascasarjana, Universitas Jayabya
Achmad Fitrian Pascasarjana, Universitas Jayabya
Mardi Candra Pascasarjana, Universitas Jayabya

DOI:

https://doi.org/10.53625/jirk.v3i3.6347

Keywords:

Synchronization of Article 1868 Civil Code, Cyber Notary

Abstract

The implementation of cyber notary in Indonesia raises legal phenomena. On the one hand, cyber notary enhances the capabilities of Notaries in accordance with current technological developments. On the other hand, cyber notary creates an unsynchronization between traditional Notary tasks and digital Notary tasks. The purpose of writing is to synchronize the implementation of the tasks of the Notary according to the Law and the Civil Code, and the implementation of the tasks of the Notary according to the ITE Law. The research method used by the author is Normative Juridical supported by empirical research. The results of the study and the conclusion that the application of cyber notary in Indonesia raises doubts for the Notary regarding the saving of the minutes of the deed, must be stored manually or electronically, in line with the lack of legal basis governing the mechanism for the storage of the minutes of the deed. The conclusion is cyber notary in Indonesia should not be fully implemented and there needs to be some consideration because the legal system in Indonesia with the legal system in other countries is much different.

References

Adjie, H. (2008). Hukum Notaris Indonesia Tafsir Tematik terhadap Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Refika Aditama.

Arisaputra, M. I. (2012). Kewajiban Notaris Dalam Menjaga Kerahasiaan Akta Dalam Kaitannya dengan Hak Ingkar Notaris. Jurnal PERSPEKTIF, XVII No.3(September).

Chandera, R. T. W. & H. (2001). Pengantar Praktis Penanganan Perkara Perdata. Universitas Atmajaya.

Daniel, J. (2012). ICT dan Pembelajaran (Kurikulum untuk Sekolah dan Program Pengembangan Guru). Referensi.

Elston, C. (2007). Using ICT in the Primary School. Sage Publication.

Fitriyeni, C. E. (2012). Tanggungjawab Notaris terhadap Penyimpanan Minuta Akta Sebagai Bagian dari Protokol Notaris. Jurnal KANUN Jurnal Ilmu Hukum, No.58.

Harahap, M. Y. (2009). Hukum Perseroan Terbatas. Sinar Grafika.

Hiariej, E. O. . (2014). Telaah Kritis Konsep Cyber Notary Dalam Sudut Pandang Hukum Pembuktian. Andi Offset.

Keakopa. (2008). International Records Management Trust: Module I: Understanding the Contest Of Electronics Record Management. The International Records Management Trust.

Kurniadi. (2012). Membangun Sistem Informasi Kearsipan e-document. Andi Offset.

Nurita, E. (2012). Cyber Notary, Pemahaman Awal dalam Konsep Pemikiran. Refika Aditama.

Putri, C.C. (2019). Penyimpanan Protokol Notaris secara Elektronik dalam Konsep Cyber Notary. FH Universitas Sriwijaya.

Rakyat, P. (2020). Sektor Teknologi Informasi Tumbuh 9,81% Di tengah Pandemi Ekonom: Telkom Jadi Trend Positif. https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pt-01395663/sektor-teknologi-informasi-tumbuh-9,81-persen-di-tengah-pandemi-ekonom-telkom-jadi-trend-positif.

Rositawati, D. (2018). Penyimpanan Protokol Notaris secara Elektronik dalam Kaitan Cyber Notary. Jurnal ACTA COMITAS Prodi Magister Kenotariatan.

Rossalina, Z. (2018). Keabsahan Akta Notaris yang Menggunakan Cyber Notary Sebagai Akta Otentik. Jurnal Magister Kenotariatan FH Universitas Brawijaya.

Salim, H. (2010). Perkembangan Teori Dalam ilmu Hukum. Raja Grafindo Persada.

Sjaifurrachman. (2011). Aspek Pertanggungjawaban Notaris Dalam Pembuatan Akta. Mandar Maju.

Soeroso, R. (2010). Perjanjian Dibawah Tangan. Sinar Grafika.

Subekti, R. (2010). Hukum Pembuktian. Pradnya Paramita.

Tjukup, I. K. (2016). Akta Notaris (Akta Otentik) Sebagai Alat Bukti Dalam Peristiwa Hukum Perdata. Jurnal Ilmiah Acta Comitas Prodi Magister Kenotariatan.

Wahid, A. (2019). Kekuatan Alat Bukti Akta Otentik terhadap Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 juncto Pasal 1868 KUHPerdata. Jurnal Kajian Hukum Islam, 4 No.2.

Wijanarko, F. R. (2015). Tinjauan Yuridis Akta Notaris terhadap Pemberlakuan Cyber Notary di Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014. Jurnal REPERTORIUM.

Wijaya, A. W. (2018). Konsep Dasar Cyber Notary: Keabsahan Akta Dalam Bentuk Elektronik. https://vivajusticia.law.ugm.ac.id/2018/11/29/konsep-dasar-cyber-notary-keabsahan-akta-dalam-untuk-elektronik/.