ANALISIS BAHAYA KESEHATAN PADA TUKANG LAS
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v3i1.5817Keywords:
Bahaya Kesehatan, Tukang LasAbstract
Penggunaan peralatan yang modern disatu sisi akan memberi kemudahan terhadap proses produksi dan produktivitas pekerja. Akan tetapi di sisi lainnya memiliki kemungkinan untuk meningkatkan risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bahaya kesehatan pada tukang las. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan wawancara. Berdasarkan hasil kuesioner Nordic Body Map dan wawancara yang dilakukan, responden mengalami keluhan nyeri pada leher dan bahu kanan. Hal ini diduga bahwa pajanan getaran yang diterima menjadi salah satu penyebab dari timbulnya keluhan-keluhan tersebut. Penyebab lainnya adalah mengingat bahwa responden sudah berusia 51 tahun dan sudah melakukan pekerjaannya selama lebih dari 20 tahun.
References
Agustina, N. Z., 2019. Analisis Paparan Getaran Mekanis Terhadap Kondisi Kesehatan Pekerja Pada Bagian Produksidi CV. Mulya Abadi Sukoharjo. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Amin M., 1985. Pengaruh Polusi Udara Terhadap Fungsi Paru. Surabaya: Pulmonologi Fakultas Kedokteran Unair, RS Dr sutomo.
Baihaqi R., 2014. Peserta Jamsostek Alami Kecelakaan Kerja. http://ekbis.sindonews.com/read/836859/34/192-911-pesea-jamsostek-alami-kecelakaan-kerja-1392713047. Diakses 12 November 2014.
Budiono, dkk, 2003. Bunga Rampai HIPERKES & KK: Higiene Perusahaan, Ergonomi, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Daryanto, 2013. Teknik Las. Bandung: Alfabeta.
Depkes RI. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan RI dan Keputusan Dirjen PPM&PLP tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja. Jakarta: Depkes RI.
Edlund, M., Burström, L., Gerhardsson, L., Lundström, R., Nilsson, T., Sandén, H. and Hagberg, M., 2014. A Prospective Cohort Study Investigating An Exposure-Response Relationship Among Vibration-Exposed Male Workers With Numbness of The Hands. Scandinavian Journal of Work, Environment and Health (on-line), 40: 203–209.
Febrianto A.A., 2015. Hubungan Antara Paparan Debu Asap Las (Welding Fume) dan Gas Karbon Monoksida (CO) dengan Gangguan Faal Paru pada Pekerja Bengkel Las (Studi di Kelurahan Ngagel Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya). Skripsi. Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja Universitas Jember.
Hassan, C. R. C., dkk. 2013. Perception of Building Construction Workers Towards Safety, Health And Environment. Malaysia: Journal of Engineering Science and Technology.
Hidayah N.Y., Dlenlyah L., dan Wulandhari R., 2008. Analisis Pengaruh Faktor Kebisingan dan Tingkat Kesulitan Kerja terhadap Produktivitas Line Assembling PT. X. Jurusan Teknik Industri Universitas Pancasila.
Lady, L., 2013. Analisa Pengaruh Akselarasi Getaran Mekanik Terhadap Aspek Fisiologi, Motorik Dan Psikologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.
Manuaba, A. 2004 b. Kontribusi Ergonomi dalam Pembangunan, dengan Acuan Khusus Bali. Dalam: Purwanto, W., Mulyati, G.T., dan Saroyo, P. Yogyakarta: Perhimpunan Ergonomi Indonesia dan Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. p 160 – 165.
Mastha, A. F., Jayanti, S. and Suroto, 2015. Hubungan Getaran Lengan-Tangan Degan Hand Arm Vibration Syndrome Pada Pekerja Bagian Pemotongan Dan Penghalusan Pengrajin Gitar Di Sukoharjo. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3: 277–284.
Mulyadi, A. Dkk. 2013. Analisis Hubungan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Terjadinya Stres Kerja Pada Pekerja Industri Bengkel Las Di Kota Pekanbaru Tahun 2013. Program Pascasarjana Universitas Riau, 159–166.
National Safety Council. 2002. Risk Perception: Theories, Strategies And Next Steps.Amerika: Campbell Institute National Safety Council.
Occupational Safety and Health Administration (OSHA), 2007. Personal Protective Equipment (PPE). U.S: U.S. Department of Labor.
Patty, F.A. 1991. Industrial Hygiene and Toxicologi. 4th ed. New York: John Wiley and Sons.
Pramuditta, L. and Kunaefi, T. D., 2016. Pengaruh Paparan Getaran Mesin Terhadap Kelelahan Dan Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) Pada Pekerja Di Industri Beton Pracetak (Studi Kasus PT SCG Pipe And Precast Indonesia). Jurnal Tehnik Lingkungan (online), 22: 42–51.
Ramli, S. 2013. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja Ohsas 18001 (H. Djajaningrat, Ed.). Jakarta: Dian Rakyat.
Ridley, J. 2008. Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Erlangga.
Rikmiarif D., 2012. Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Pernapasan dengan Tingkat Kapasitas Vital Paru. Unnes Journal of Public Health, (Online), Vol. 1 (1): 12-17.
Sari, R. E. (2014). Kepatuhan Peraturan Keselamatan Kerja Sebagai Mediator Pengaruh Iklim Keselamatan Kerja terhadap Kecenderungan Mengalami Kecelakaan Kerja. Yogyakarta: Jurnal Psikologi Mandiri.
Secaria, B. O. P., Hartanti, R. I. and Sujoso, A. D. P., 2016. Hubungan Paparan Getaran Mesin Gerinda dengan Terjadinya Keluhan Hand Arm Vibration Syndrome pada Pekerja Mebel Informal.
Sumanto. 1991. Bahaya Radiasi Bagi Manusia. Jakarta: Badan Tenaga Atom Nasional.
Suripto S.R., 2011. Perancangan Alat Bantu Las Listrik dengan Teknik Pengelasan Dua Sisi Berdasarkan Prinsip Ergonomi (Studi Kasus Bengkel Las Mulyana Sukoharjo). Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret.
Sutaryono, 2002. Hubungan Antara Tekanan Panas, Kebisingan dan Penerangan Dengan Kelelahan pada Tenaga Kerja di Bagian Tapel Pt. Aneka Adhi Logam Karya Ceper, Klaten. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Sutrisno. 1983. Fisika Modern. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Tarwaka. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Utomo D.H., 1999. Meteorologi Klimatologi. Malang: Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.