PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS INSPIRATIF MELALUI METODE EMOSIONAL, GERAK CEPAT, PEREVISIAN (EGP) SISWA KELAS IX.6 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2021/2022 MTsN 1 KOTA PADANG
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v2i10.5455Keywords:
Peningkatan, Hasil, Metode, EGP, Cerita InspiratifAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode Emosional, Gerak Cepat dan Perevisian (EGP) dalam menulis teks inspiratif di MTsN 1 Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan data proses dan hasil. Teknik pengumpulan data proses menggunakan wawancara dan catatan selama proses pembelajaran berlangsung, sementara itu, untuk teknik pengumpulan hasil belajar yang berupa skor digunakan teknik tes performansi menulis cerita inspiratif, setelah diterapkannya metode EGP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode EGP efektif dalam peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis cerita inspiratif setelah diadakan tindakan pada setiap siklusnya. Dengan membandingkan sebelum dan sesudah diberikan metode hingga akhir penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa metode EGP dapat meningkatkan proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menulis cerita inspiratif bertolak dari peristiwa yang pernah dialami. Hasil ini menunjukkan bahwa metode EGP memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru. Ketuntasan belajar pada siklus I yaitu secara klasikal mencapai 51 persen dari 32 orang peserta didik yang memperoleh skor diatas 60. Sementara itu, sebanyak 18 orang, peserta didik tidak tuntas atau 49 % masih memperoleh skor dibawah 60 atau 14 orang pada siklus I ini dari 32 orang peserta didik dinyatakan tidak tuntas. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode EGP memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru ketuntasan belajar pada siklus II yaitu secara klasikal ketuntasan peserta didik dalam menulis teks cerpen dari 32 orang peserta didik yang sudah tuntas adalah sebanyak 23 atau 70 % dan yang tidak tuntas 8 orang atau 30 %.
References
Agustian, A.G. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ Jilid 1. Jakarta: PT Arga Tilanta.
Andayani, K., Pratiwi, Y. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kreatif dan Inovatif. Malang: UM Press.
Amelia, Yossi (2020). Penggunaan Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning, Dan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Kompetensi Dasar Menelaah Karakteristik Unsur Dan Kaidah Kebahasaan Dalam Teks Drama Tradisional Dan Modren Yang Berbentuk Naskah Atau Pentas Di Kelas VIII. 3 Semester Genap MTsN 1 Kota Payakumbuh Tahun Pelajaran 2019/2020.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asrori, Mohammad. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana
Prima.
Atmazaki, 2006. Kiat-Kiat Mengarang dan Menyunting. Padang. Yayasan Citra Budaya Indonesia.
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Yrama Widya.
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dasna, I.W. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: UM Press.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Pusat Kurikulum (Puskur) Depdiknas.
Fitriana, D. I. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Berita dengan Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas X.3 SMA Negeri 1
Rembang Purbalingga. (online). http://eprints.uny.ac.id. Diakses pada tanggal 4 November 2013
Garden, H. 1983. Kecerdasan Emosional. (online). HTTP://id.wikipedia.org. diakses pada tanggal 1 Agustus 2013.
Hamanik, Umar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hopkins, David. 2011. Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurgiantoro. 2011. Definisi cerpen menurut beberapa pakar. (online). HTTP://id.scribd.com. diakses pada tanggal 1 Agustus 2013.
Nurgiantoro, Burhan.2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs. (online). HTTP://ikapidkijakarta.com. Diakses pada tanggal 5 November 2013
Poerwadarminta. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.
Saddhono, Kundharu. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi. Bandung: Karya Putra Darwati.
Santoso, A. 2013. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia. Malang: UM Press.
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.
Setiani, Yudia (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Based Instruction Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa kelas VIII MTsN Lubuk Buaya Kota Padang.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur, 2008. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa, Bandung: Angkasa.
________________. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa,
Suriyani, Nursaid, dan Zulfikarni. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Latihan Terbimbing Siswa Kelas X.2 Sman 6 Padang. (online). http://ejournal.unp.ac.id diakses pada tanggal 4 November 2013.
Waluyo, Budi. 2017. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas IX SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.