STRATEGI PENINGKATAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI MELALUI PENDEKATAN BUDAYA ORGANISASI DI KABUPATEN SUMENEP
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v2i7.4216Keywords:
Strategi, Kinerja, SDM, Culture, OrganisasiAbstract
Setiap organisasi mengharapkan tercapainya visi dan misi yang melekat pada masing-masing anggota dalam organisasinya, termasuk bidang jasa konstruksi. Banyaknya permasalahan dalam pekerjaan konstruksi yang terjadi di Kabupaten Sumenep seperti keterlambatan, masalah mutu, biaya dan kuantitas serta keselamatan kerja perlu dicari solusi penyelesaian yang tepat. Salah satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan konstruksi dalam mencapai visi dan misinya adalah faktor kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang budaya organisasi saat ini (existing) dan yang diinginkan (preferred) sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat. Dalam penelitian ini, digunakan metode yang dikembangkan oleh Cameron and Quinn (2011) yang dikenal dengan istilah OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) dengan memasukkan hasil survey dari kuesioner OCAI. Untuk menganalis data, dibantu menggunakan program Microsoft excel. Setelah data hasil survey diperoleh, selanjutnya dibuat rekap dalam bentuk tabel dari hasil kuesioner tersebut. Budaya organisasi saat ini (current) dapat digambarkan berdasarkan hasil rekap tersebut dan juga budaya organisasi yang diinginkan (preferred) dapat digambarkan berdasarkan penilaian yang diukur dalam enam dimensi utama dan empat tipe profil budaya organisasi. Dimensi utama terdiri atas karakteristik dominan, kepemimpinan dalam organisasi, pengelolaan karyawan/pekerja, perekat organisasi dan penekanan strategis serta kriteria sukses. Sedangkan profil budaya organisasi terdiri atas Clan (A), Adhocracy (B), Market (C), dan Hierarchy (D).
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa profil budaya organisasi yang dominan saat ini adalah Clan (28%) yang berorientasi pada kekeluargaan dan Market (26%) yang berorientasi pada budaya efisiensi dan hasil kerja yang optimal. Sedangkan profil budaya organisasi yang diinginkan selanjutnya masih menginginkan Clan dan nilainya meningkat menjadi 32% sedangkan Market bertahan dengan nilai yang sama.
References
Alwi, S. (2012) Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,
Anonim. (2015) Ipsative Item. [online]. [dikutip 2015 Juli 27].
Bagus, D. (2009) Teori Budaya organisasi. [online] April. [dikutip 2014]
Brahmasari, I. A. & Suprayetno, A. (2008) Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap kepuasan kerja pimpinan serta dampaknya pada kinerja perusahaan (studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Vol.10 no.2: p. 124-135
Cameron, K. S. & Quinn, R. E. (2011) Diagnosing and Changing Organizational Culture. Third Edition. San Francisco: Jossey-Bass
Ellitan, L. 2002 Praktik-praktik Pengelolaan Sumber Daya Mausia dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan, Vol.4: 68
Erik Romadona, Budi Laksono Putro, Asep Wahyudin. Sistem Rekomendasi Sistem Informasi Berdasarkan Budaya Organisasi Menggunakan Metode Organizational Culture Assessment Instrument Dan Competing Values Framework. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Volume 7 Nomor 2, Desember, Tahun 2014.
Erkutlu, H. (2008) Emerrald Insight: The Impact of transformational leadership on organizational and leadership effectiveness. Vol. 27 lss 7: pp. 708 – 726
Gibson, et al, 1995. Organisasi dan Manajemen, Edisi ke empat, Jakarta: Erlangga,
Hofstede, G. & Hofstede, G. J. (2012) Dimensions of National Cultures.
Husnawati, A. 2006. “Analisis pengaruh kualitas kehidupan kerjaterhadap kinerja pimpinan dengan komitmen dan kepuasan kerja sebagai intervening variabel” (tesis). Semarang: Universitas Diponegoro.
Lang, K. K. 2012. BAB VIII Memahami Kualitas Sumber Daya Manusia.
Liu, A. M. M., Shuibo, Z. & Meiyung, L. (2006) Emerrald Insight: A Framework for assessing organizational culture of Chinese construction enterprises. Vol. 13 lss 4: pp. 327 – 342
Nummelin, J. (2006) Measuring Organizational Culture in Construction Sector - finish sample. Espoo: VTT Technical Research Centre of Finland Oney-Yazici, E., Giritli, H., Topcu-Oraz, G. & Acar, E. (2007) Organizatinal Culture: the case of Turkish construction industry. Vol.14 lss 6: pp. 519-513
Reifman, A. and Keyton, K. (2010). Winsorize. In N. Salkind (Ed.) (ed.) Encyclopedia of Research Design. Thousand Oaks: SAGE Publications, Inc.
Sheskin, D. J. (2010). Outlier. In N. Salkind (Ed.). (ed.) Encyclopedia of Research Design. Thousand Oaks: SAGE Publications, Inc.
Tika, H. M. P. (2014) Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT. Bumi Aksara, Jakarta