HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI PADA PETANI LANSIA
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v2i4.3478Keywords:
Lansia, Indeks Massa Tubuh, VO2 MaxAbstract
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Periode lansia ditandai dengan perubahan anatomis fisiologis salah satunya daya tahan kardiorespirasi. Daya tahan kardiorespirasi yang baik diperlukan agar seorang lansia tidak mudah mengalami kelelahan. Indeks massa tubuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi daya tahan kardiorespirasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan daya tahan kardiorespirasi pada petani lansia. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang memiliki satu variabel independen dan satu variabel dependen. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 20 sampel. Metode yang digunakan untuk mengukur daya tahan kardiorespirasi yaitu dapat diukur dengan menggunakan six minute walking test, sedangkan nilai IMT didapatkan dari hasil penghitungan berat badan (kg) dan tinggi badan (m2). Hasil penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan nilai signifikan 0,000 dan koefesien korelasi sebesar -0,736. Dapat disimpulkan, semakin meningkat nilai IMT akan menurunkan nilai daya tahan kardiorespirasi pada petani lansia.
References
Yhenti, W., 2016. tingkat kebugaran kardio respiratorik para lanjut usia, stikes katolik st vincentius a paulo surabaya, 9(3). ISSN: 1979 – 8091
Fitria, F., Jafar, M., & Karimuddin, K. 2015. Evaluasi Daya Tahan Jantung Paru Anggota Mapolda Aceh Tahun 2015. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, 1(4).
Kumar, Vikesh. 2016. Cardio-Respiratory Fitness and Body Mass Index in Young Male Adults of Hilly and Backward Area. International Journal of Science and Research (IJSR). 5(10). hal. 561-563. ISSN: 2319-7064
Bonney, E., Ferguson, G., & Smits-Engelsman, B. (2018). Relationship Between Body Mass Index, Cardiorespiratory And Musculoskeletal Fitness Among South African Adolescent Girls. International Journal Of Environmental Research And Public Health, 15(6), 1087.
Pribadi, A. (2015). Pelatihan Aerobik untuk Kebugaran Paru Jantung bagi Lansia. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 11(2).
Setiawan, D. A., Setiowati, A. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Terhadap Kekuatan Otot Pada Lansia Di Panti Wredha Rindang Asih Iii Kecamatan Boja. Journal of Sport Sciences and Fitness. 3(3). P. 31. ISSN 2252-6528
Pratiwi. 2017. Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani dan Indeks Massa Tubuh Pada Siswa Usia 9-12 Tahun di SD Negeri 4 Sumerta Tahun 2014. E-Jurnal Medika. 6(9). hal. 18-21. ISSN: 2303-1395.
Trisnowiyanto, Bambang. 2012. Instrumen Pemeriksaan Fisioterapi dan Penelitian Kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika. ISBN: 978-602-95977-48-9.
Jackson, A. S., Sui, X., Hebert, J. R., Church, T. S., & Blair, S. N. (2012). Role of lifestyle and aging on the longitudinal change in cardiorespiratory fitness. Archives of internal medicine, 169(19), 1781-1787. ISSN: 1178-1998
Bryantara, O. F. (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kebugaran Jasmani Vo2 Max Atlet Sepakbola. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(2), hal. 237-249.
Kumar, Vikesh. 2016. Cardio-Respiratory Fitness and Body Mass Index in Young Male Adults of Hilly and Backward Area. International Journal of Science and Research (IJSR). 5(10). hal. 561-563. ISSN: 2319-7064
Uaib, M. M. (2014). Hubungan Kebugaran Kardiovaskuler Dengan Kualitas Kesehatan Fisik Pada Lansia Di PSTW Gau Mabaji Gowa. Jurnal al-Hikmah, 15(1), 57-65. ISSN: 1411-5557
Kamaruddin, Ilham. 2020. Indeks Massa Tubuh (IMT) Terhadap Daya Tahan Kardiovaskuler. Journal of Physical Education, Sport and Recreation Vol 3 (2) 117-122 . e-ISSN: 2597-7016