ANALISIS KADAR LOGAM TIMBAL DARAH PETUGAS STASIUN PENGISIAN BENSIN UMUM (SPBU) KOTA JAMBI
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v1i5.339Keywords:
Petugas SPBU,Darah, Kadar timbalAbstract
Pencemaran lingkungan dapat menimbulkan bahaya toksik bagi manusia. Limbah yang berpotensi merusak lingkungan adalah limbah yang termasuk dalam kategori B3, yaitu Bahan Berbahaya dan Beracun. Dalam limbah B3 ini terdapat logam berat. Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan salah satu kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar timbal secara langsung. Paparan timbal dapat berasal dari emisi kendaraan yang mendekat serta uap yang berasal dari bensin saat pengisian bahan bakar. Kandungan timbal dalam tubuh dapat dideteksi melalui darah, rambut, dan urin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kadar timbal yang ada pada pekerja SPBU sebagai salah satu kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar langsung timbal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan memeriksa sampel darah operator SPBU Kota Jambi untuk mengetahui konsentrasi logam berat (Pb) dalam darah. dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (AAS) yang digunakan untuk analisis kuantitatif logam dalam sampel pada panjang gelombang 283,53 nm Hasil : rata-rata usia responden adalah 35,45 tahun, rata-rata masa kerja responden adalah 10,25 tahun dan 85,0 % responden adalah laki-laki. Rata-rata kadar timbal dalam darah responden adalah 10,16 g/dl. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata kadar timbal dalam darah responden adalah 10,16 g/dl. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2013) menyatakan bahwa kadar timbal dalam darah seseorang dikatakan normal jika <10 g/dl. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata kadar timbal dalam darah responden berada di atas batas normal (>10 g/dl).
References
(1) Farmand F, Ehdaie A RCS. Lead-induced dysregulation of superoxide dismutases, catalase, glutathione peroxidase, and guanylate cyclase. Nas Libr Med. 2005;98(1):33–9. )
(2) Palar H. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Cet. 4. Jakarta: Rineka Cipta. Cipta R, editor. 2012. )
(3) Alzuhendra. Bahan Toksit dan Makanan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya; 2013. )
(4) Bada. . Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah Sopir Koperasi Angkutan Kota Mahasiswa dan Umum (KAKMU) Trayek 05 Kota Makassar. Univ Hasanuddin. 2013; )
(5) Imelda Herlofina Sumba. Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Petugas Stasiun Pengisian Bensin Umum (Spbu) Kelurahan Oesapa Kota Kupang. POliteknik Kesehatan Kemenkes Kupang; 2019. )
(6) Thanaz Tasya. Analisis Paparan Timbal (PB) Pada Petugas Stasiun Pengisian Bensin Umum (SPBU) CV. Arba di Kota Palu. MPPKI (Media Publ Promosi Kesehatan Indones Indones J Heal Promot. 1(3). )
(7) Ayu F, Afridah W, Nourma M. Hubungan Karakteristik Pekerjaan Dengan Kadar Timbal Dalam Darah (Pbb) Pada Operator Spbu Di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar Tahun 2016. Buku Progr Dan Abstr Konas Iakmi. 2016; )
(8) Ana Novi Nur’aini. Ana Novi Nur’aini. 2019 .Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Pada Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (Spbu) Gunung Batu Cimahi Tahun 2019. Poltekkes Kemenkes Bandung Jur Kesehat Lingkung. 2019; )