FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KESALAHAN (AUSSPRACHE) FONEM BAHASA JERMAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 GOWA
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v2i1.2411Keywords:
Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan, Pelafalan (Aussprache), Bahasa JermanAbstract
Penelitian ini didasari permasalahan yang ditemukan bahwa siswa kurang pandai dalam melafalkan fonem bahasa Jerman dengan menyamakan beberapa unsur pelafalan dalam bahasa pertama mereka (B1), hal tersebut membuat siswa melakukan kesalahan yang berulang-ulang. Faktor penyebab kesalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah berangkat dari pendapat yang dikemukakan oleh Corder (1981), James (1998), dan Richards (1974) bahwa faktor penyebab terjadinya kesalahan dalam berbahasa ada dua yaitu faktor intralingual dan interlingual. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menganalisis menggunakan teori pelafalan Ortmann (1976) pada hasil rekaman pelafalan kosakata bahasa Jerman siswa. Data penelitian ini yaitu data lisan berupa pelafalan fonem bahasa Jerman. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Gowa berjumlah 30 siswa. Instrumen dalam penelitian ini dibuat dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yaitu instrumen berupa tes. Data dikumpulkan dengan metode observasi, catatan lapangan, dan rekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pelafalan (Aussprache) fonem bahasa Jerman adalah faktor intralingual dan interlingual. Penyamarataan yang berlebihan pada kaidah bahasa yang dipelajari (intralingual) terletak pada fonem umlaut, fonem /au/ dan fonem /eu/. Adapun pengaruh interferensi bahasa pertama (bahasa ibu) terhadap bahasa kedua atau bahasa sasaran (interlingual) terletak pada interferensi dari bahasa Makassar dan bahasa Asing yang terlebih dahulu dipelajari oleh siswa.
References
Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
__________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Arumwangi, S. L. (2017). Kesalahan Pelafalan dalam Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 3 Lamongan. Laterne, 1.
Corder, S.P. 1981. Error Analysis and Interlangue. England: Oxford University Press.
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta.: Raja Grafindo Persada.
James, Carl. 1998. Error in Languange Learning and Use Exploring Error Analysis. London: Longman.
Moleong, Lexy. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Ortmann, W. D. (1976). Lernschwierigkeiten in der deutschen Aussprache. München: Goethe Institut.
Richards, Jack C. 1974. Error Analysis Perspective On Second Language Acquistics. Inggris: Longman.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R & D. Cet. XIX; Bandung: Alfabeta.
__________. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syahid, Agung dan Muhammad Zaki. (2018). Interferensi Sintaksis Bahasa Indonesia dalam Karangan Bahasa Jerman Mahasiswa/I Stiba Bumigora Mataram Angkatan 2015. Journal Of Languages Teaching, 67.
Trianto, Ikmal. (2017). Interferensi Fonetik Bahasa Sunda Terhadap Pelafalan Kata Dalam Bahasa Jerman. Skripsi,