URGENSI DIET GLUTEN DAN CASEIN FREE PADA HIPERAKTIVITAS INDIVIDU AUTISME DAN ADHD
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v1i10.1767Keywords:
Gluten, Casein Free, Autisme Dan ADHD.Abstract
Dalam bahasa Yunani, Autisme merujuk pada kata autos yang berarti “sendiri”. Autisme merupakan gangguan yang terkait dengan triad gejala yaitu perkembangan komunikasi, sosial, dan perilaku yang biasanya terjadi sebelum anak berusia 3 tahun. Kelainan yang terjadi pada anak autis disebut Autism Spectrum Disorder (ASD). Diperkirakan sistem pencernaan yang kurang baik dimiliki oleh sekitar 60% penyandang autisme, akhirnya terdapat sejumlah makanan tertentu yang gizinya tidak terserap secara sempurna. Akibatnya penyerapan gizi yang tidak sempurna yang dapat merusak otak yang dapat memperparah gejala autisme.
Dilansir dari laman National Institute of Mental Health, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan memiliki gejala-gejala diantaranya perhatian yang kurang dan/atau hiperaktivitas-impulsivitas yang mengacau peran atau fungsi kemajuan pada otak anak. Penggunaan nomenklatur yang digunakan di Indonesia untuk peristilahan ADHD yaitu Gangguan Pemusatan Perhatian dan/atau Hiperaktif (GPPH). Pemakaian tata nama yang digunakan di Indonesia tidak terlepas dari klasifikasi gangguan yang dialami. Karena pada penggunaannya dilandasi berdasar dari jenis gangguan ADHD yang dimiliki yakni dengan hiperaktivitas atau tanpa hiperaktivitas. Sebuah penelitian pernah dilakukan dan menemukan adanya hubungan antara asupan makanan dengan aktivitas listrik otak pada anak dengan ADHD.
Pengaruh asupan makanan yang diterima oleh anak dapat mempengaruhi hiperaktivitas. Hiperaktivitas anak dapat meningkat karena adanya gula dan zat tambahan makanan seperti pewarna makanan buatan atau perasa buatan. Oleh karena itu asupan makanan yang diberikan kepada anak seyogyanya diperhatikan oleh orang tua. Sudah seharusnya orang tua menyeleksi makanan yang mengandung perasa dan pewarna melalui pemilihan bahan makanan. Dengan begitu perlu adanya alternatif pengganti bahan makanan tersebut. Orang tua dapat menyiasati alternatif pengganti bahan makanan yang tidak mengganggu aliran listrik pada otak anak. Pola konsumsi mempengaruhi tingkat kesehatan gizi yang didasarkan pada pokok asupan yang terkandung dalam kebutuhan pada kandungan nutrisi tersebut. Sehingga untuk mengurangi perilaku berlebihan dan dampak negatif bagi kesehatan, maka anak autis dan ADHD perlu melakukan diet.
References
Adams J. B. (2013). Summary of Dietary, Nutritional, and Medical Treatments for Autism–based on over 150 published research studies Summary of Dietary, Nutritional, and Medical Treatments for Autism. Autism Research Institute.
Cattrine, G., Parera, L. (2018). Hubungan Konsumsi Gluten dan Kasein dengan Kejadian Perilaku Hiperaktif Anak Autis. Jurnal Ilmiah Permas. Volume 8 No 1, Hal 37 – 42.
Cormier E, Elder JH. (2007). Diet and child behavior problems: fact or fiction? Pediatric Nursing.; 33(2): 138–43
Faradilla. (2018). Pentingnya Diet untuk Anak Autisme dan ADHD. https://www.rumahautis.org/artikel/pentingnya-diet-untuk-anak-autisme-dan-adhd. Diakses pada 14 Juli 2021.
Feingold Association of the United States Web. (2020). The Feingold Diet for ADHD. https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/1941406414551202.
Diakses pada 15 Juli 2021.
Ginting, Sri., dkk. (2004). Terapi Diet Autisme. Sari Pediatri, Vol 6, No 1.
Kusumayanti GAD. (2011). Pentingnya Pengaturan bagi Anak Autis. Jurnal Ilmu Gizi; 2 (1): 1-8
Latifah RE. (2004). Studi Konsumsi dan Status Gizi pada Anak Penyandang Gangguan Spektrum Autisme di Kota Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Levy, S. E., & Hyman, S. L. (2008). Complementary and Alternative Medicine Treatments for Children with Autism Spectrum Disorders. Child and Adolescent Psychiatric Clinics of North America, 17(4), 803-820.
National Institute of Mental Health. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/attention-deficit-hyperactivity-disorder-adhd/. Diakses pada 15 Juli 2021.
Puspitha, F. C. & Berawi, K. N. (2016). Terapi Diet Bebas Gluten dan Bebas Kasein pada Autism Spectrum Disorder (ASD). Majority, 5(1), 38-42.
Redaksi DokterSehat. (2019). Diet Terbaik untuk Mereka yang Mengalami ADHD.
Siron, Yubaedi., dkk. (2020). Diet Anak Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD): Tantangan Orang Tua. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 8(3), 161-169
Uhlig, T., Merkenschlager, A., Brandmaier, R. et al. (1997). Topographic mapping of brain electrical activity in children with food-induced attention deficit hyperkinetic disorder. Eur J Pediatr 156, 557–561 (1997).
Puspitha, F. C. & Berawi, K. N. (2016). Terapi Diet Bebas Gluten dan Bebas Kasein pada Autism Spectrum Disorder (ASD). Majority, 5(1), 38-42.
Uhlig, T., Merkenschlager, A., Brandmaier, R. et al. (1997). Topographic Mapping of Brain Electrical Activity in Children with Food-Induced Attention Deficit Hyperkinetic Disorder. Eur J Pediatr 156, 557–561.
Feingold Association of the United States Web. (2020). The Feingold Diet for ADHD.
Levy, S. E., & Hyman, S. L. (2008). Complementary and Alternative Medicine Treatments for Children with Autism Spectrum Disorders. Child and Adolescent Psychiatric Clinics of North America, 17(4), 803-820.
Ginting, Sri., dkk. 2004. Terapi Diet Autisme. Sari Pediatri, Vol 6, No 1.
Cormier E, Elder JH. Diet and child behavior problems: fact or fiction? Pediatric Nursing. 2007; 33(2): 138–43
Waas G, Lawalata I. 2018. Hubungan Pola Konsumsi Gluten dan Kasein dengan Perilaku Hiperaktif Anak Autis di Kota Ambon Tahun 2016. Molucca Medica. Vol. 11. No. 1. Hal. 27-34.
Adams J. B. 2013. Summary of Dietary, Nutritional, and Medical Treatments for Autism–based on over 150 published research studies Summary of Dietary, Nutritional, and Medical Treatments for Autism. Autism Research Institute.
Cattrine, G., Parera, L. (2018). Hubungan Konsumsi Gluten dan Kasein dengan Kejadian Perilaku Hiperaktif Anak Autis. Jurnal Ilmiah Permas. Volume 8 No 1, Hal 37 – 42.
Latifah RE. 2004. Studi Konsumsi dan Status Gizi pada Anak Penyandang Gangguan Spektrum Autisme di Kota Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Sofia AD. 2012. Kepatuhan Orang Tua dalam Menerapkan Terapi Diet Gluten Free Casein Free pada Anak Penyandang Autisme di Yayasan Pelita Hafizh dan SLBN Cileunyi Bandung [Skripsi]. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Faradilla. (2018). Pentingnya Diet untuk Anak Autisme dan ADHD.
Kusumayanti GAD. Pentingnya Pengaturan bagi Anak Autis. Jurnal Ilmu Gizi 2011; 2 (1): 1-8.
Puspitha, F. C. & Berawi, op.cit hal 38-42.
Redaksi DokterSehat. (2019). Diet Terbaik untuk Mereka yang Mengalami ADHD.