PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI GELLING AGENT TERHADAP KARATERISTIK FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA)

Authors

  • Nafisah Isnawati Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas dr. Soebandi
  • Dina Trianggaluh Fauziah Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Dr. Soebandi

DOI:

https://doi.org/10.53625/jirk.v1i10.1728

Keywords:

Konsentrasi Gelling Agent, Gel, Daun Kelor

Abstract

Tanaman kelor ( Moringa oliefera L) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai anti jamur, antibakteri karena kandungan flavonoid dan saponin. Khasiat daun kelor sebagai antibakteri bisa di rancang dalam bentuk sediaan topical dalam bentuk sediaan gel. Dalam sediaan gel diperlukan komponen geeling agent yang merupakan factor kritis yang dapat mempengaruhi sifat fisika gel yang dihasilkan. Pengaruh perbedaan konsentrasi gelling agent terhadap karakteristik fisik sediaan gel dengan menggunakan bahan aktif ekstrak daun kelor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gelling agent pada karakteristik mutu fisik sediaan gel ekstrak daun kelor. Ekstrak daun kelor diformulasi dalam bentuk sediaan gel dan di evaluasi sifat fisiknya meliputi organoleptis, viskositas, pH, daya sebar, dan waktu kering. Hasil uji menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi gelling agent  tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil uji pH, daya sebar dan waktu kering. Sedangkan hasil uji viskositas menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan perbedaan konsentrasi gelling agent pada sediaan gel. Hasil uji viskositas F1 sebesar 0,67±0,404 dan F2 sebesar 1,93±0,351

References

Luthtiyah, F., 2012, Potensi Gizi Daun Kelor (Moringa oleifera) Nusa Tenggara Barat, Staf Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram, Nusa tenggara Barat.

Kasolo J.M., Bimenya G.S., ojok L., J Wogwal O. (2011). Phythochemicals and Acute Toxicity og Moringa Oleifera and Acute Journal of pharmacognosy and Phytotherapy.

BPOM. 2010. Acuan Sediaan Herbal Volume 5 Edisi 1. Jakarta: Badan Pengawas Obat Republik Indonesia.

Yanhendri, dan Widya S.Y., 2012, Berbagai Bentuk Sediaan Topikal dalam Dermatologi, Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang.

Rowe, R. C., P.J. Sheskey, dan M.E. Quinn. 2009. Handbok of Pharmaceutical Excipient.Sixth Edition. USA: Pharmaceutical Press. Pp.

Agoes, G., 2009, Teknologi Bahan Alam (Serial farmasi Industri -2) Revisi, penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Ansel. C. Howard. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier Amsterdam

Sugihartini.N., 2020, Formulation og Moringa oleifera Leaf Extract as Anti-Inflamamatory Gel Dosage Form. Pharmaceutical Sciences and Research (PSR)

Naibaho, N.Ri., Yamkan, V., Y Weni Wiyono. (2013). Pengaruh Basis Salep Terhadap Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sancthum L.) Pada kulit Punggung Kelinci Yang Dibuat Infeksi Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT.

Ulaen, S.P.J., Banne, Y., Suatan, R.A (2012). Pembuatan Salep Anti Jerawat Dari Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.).

Haque, A.F., Sugihartini, N., Yuwono, T. (2015). Evaluasi Uji Iritasi dan Uji Sifat Fisik Pada Sediaan Krim M/A Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzigium aromaticum) Dengan Berbagai Variasi Konsentrasi. Pharmacy,

Downloads

Published

2022-03-25

How to Cite

Nafisah Isnawati, & Dina Trianggaluh Fauziah. (2022). PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI GELLING AGENT TERHADAP KARATERISTIK FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA). Journal of Innovation Research and Knowledge, 1(10), 1213–1218. https://doi.org/10.53625/jirk.v1i10.1728

Issue

Section

Articles