PERBEDAAN INTERMEDIATE EFFECT ANTARA RUNNING RUNNING HIGH INTENSITY DENGAN HIGH INTENSITY INTERVAL TERHADAP ENDURANCE

Authors

  • Restu Maulana Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Siti Nadhir Ollin Norlinta Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Moh. Ali Imron Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.53625/jirk.v5i4.11196

Keywords:

Running High Intensity, Running High Intensity Interval, Mahasiswa, Endurance, Spirometry

Abstract

Penelitian berangkat dari rendahnya aktivitas fisik mahasiswa yang berdampak pada penurunan kebugaran kardiorespiratori, sehingga diperlukan intermediate effect antara running high intensity dengan high intensity interval running terhadap peningkaran endurance pada mahasiswa. Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan intermediate effect antara running high intensity dengan high intensity interval running. Metode: menggunakan desain quasi experiment dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel penelitian berjumlah 30 mahasiswa laki-laki Program Studi Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, usia 20–25 tahun, yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok: kelompok RHIT dan kelompok HIIR. Endurance diukur menggunakan spirometri dengan parameter FEV1/FVC sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil: Uji paired t-test menunjukkan bahwa baik RHIT (p=0,000) maupun HIIR (p=0,000) memberikan peningkatan signifikan terhadap endurance mahasiswa. Nilai rerata FEV1/FVC pada RHIT meningkat dari 44,20±14,269 menjadi 62,53±14,417, sedangkan pada HIIR meningkat dari 37,13±16,353 menjadi 59,00±8,350. Uji homogenitas menunjukkan data bersifat homogen (p>0,05), sedangkan uji independent sample t-test (p=0,418) mengindikasikan tidak terdapat perbedaan signifikan antara efek kedua jenis latihan. Simpulan:  penelitian ini adalah kedua metode latihan sama-sama efektif meningkatkan endurance, namun tidak terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya. Temuan ini dapat menjadi rujukan bagi praktisi fisioterapi dan pelatih olahraga untuk memilih metode latihan intensitas tinggi sesuai preferensi dan kondisi individu, mengingat keduanya memiliki efektivitas yang sebanding. Saran: Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis lebih lanjut mengenai latihan-latihan lain untuk meningkatkan endurance.

References

Atakan, M. M., Li, Y., Koşar, Ş. N., Turnagöl, H. H., & Yan, X. (2021). Evidence-based effects of high-intensity interval training on exercise capacity and health: A review with historical perspective. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(13). https://doi.org/10.3390/ijerph18137201

Brastangkara, G., & Jatmiko, T. (2019). Pengaruh Latihan HIIT (High Intensity Interval Training) dan Continuous Running Terhadap Perubahan Denyut Nadi Basal dan VO2 Max Pada Mahasiswa Aktif Non-Atlet. Jurnal Prestasi Olahraga, 1(2), 1–8. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-prestasi-olahraga/article/view/29048

Carayanni, V., Bogdanis, G. C., Vlachopapadopoulou, E., Koutsouki, D., Manios, Y., Karachaliou, F., Psaltopoulou, T., & Michalacos, S. (2022). Predicting VO2max in Children and Adolescents Aged between 6 and 17 Using Physiological Characteristics and Participation in Sport Activities: A Cross-Sectional Study Comparing Different Regression Models Stratified by Gender. Children, 9(12). https://doi.org/10.3390/children9121935

Hov, H., Wang, E., Lim, Y. R., Trane, G., Hemmingsen, M., Hoff, J., & Helgerud, J. (2023). Aerobic high-intensity intervals are superior to improve V̇O2max compared with sprint intervals in well-trained men. Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports, 33(2), 146–159. https://doi.org/10.1111/sms.14251

Khair, Z., Rahim, A. F., & Multazam, A. (2023). Literature Review: Perbandingan High Intensity Interval Training (HIIT) dengan Circuit Training Terhadap Peningkatan Vo2max pada Atlet Bulutangkis. Jurnal Penelitian Inovatif, 3(1), 27–32. https://doi.org/10.54082/jupin.127

Kurniawan, W., Rahadianti, D., Ruqayyah, S., & Priono, R. I. P. (2024). Hubungan Jenis Kelamin, Indeks Massa Tubuh, Lama Latihan dan Tipe Cabang Olahraga dengan Volume Oksigen Maksimal (VO2Max) Pada Atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) NTB. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 4(4), 1523–1535. https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i4.14223

Menz, V., Marterer, N., Amin, S. B., Faulhaber, M., Hansen, A. B., & Lawley, J. S. (2019). Functional vs. Running low-volume high-intensity interval training: Effects on vo2max and muscular endurance. Journal of Sports Science and Medicine, 18(3), 497–504.

Moh, R., Sekolah, Z., Keguruan, T., Pendidikan, I., Kuningan, M., & Penulis, I. K. (2024). Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Hasil Shooting Permainan Sepak Bola di MTs Pui Kasturi. 4.

Munita desi, sudijandoko andun. (2021). Latihan Skipping Dengan Model Training From Home (Tfh) Terhadap Vo2Max Pada Atlet Bolavoli Putri Bina Muda Kabupaten Tuban. Kesehatan Olahraga, 09, 331–340.

Nadya Ayu Putri Kalmira1*, Nur Basuki1, M. K. (2023). HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA MAHASISWA FISIOTERAPI POLTEKKES SURAKARTA. Jurnal Nasional Fisioterapi, 1(1), 33–42.

Rahman, D., Padli, P., Edmizal, E., Haryanto, J., & Tika, D. Y. (2023). Aktifitas fisik mahasiswa pada masa new normal. Jurnal Patriot, 5(1), 75–82. https://doi.org/10.24036/patriot.v5i1.936

Downloads

Published

2025-09-02

How to Cite

Restu Maulana, Siti Nadhir Ollin Norlinta, & Moh. Ali Imron. (2025). PERBEDAAN INTERMEDIATE EFFECT ANTARA RUNNING RUNNING HIGH INTENSITY DENGAN HIGH INTENSITY INTERVAL TERHADAP ENDURANCE . Journal of Innovation Research and Knowledge, 5(4), 4753–4758. https://doi.org/10.53625/jirk.v5i4.11196

Issue

Section

Articles