PENGUJIAN KEBOCORAN LEAD APRON MENGGUNAKAN DIGITAL RADIOGRAPHY DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Authors

  • Sri Andriani Savitri H. Pakaya FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
  • Fisnandya Meita Astari FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
  • Muhammad Fakhrurreza FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

DOI:

https://doi.org/10.53625/jirk.v5i4.10984

Keywords:

Lead Apron, Testing, Leakage

Abstract

Latar Belakang: Lead Apron merupakan salah satu alat pelindung diri berbahan timbal yang dirancang untuk melindungi tubuh dari bahaya radiasi. Untuk memastikan lead apron dapat memberikan perlindungan yang optimal, maka perlu dilakukan pengujian lead apron secara berkala yaitu 12-18 bulan sekali atau saat dibutuhkan. Di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, pengujian terakhir dilakukan pada tahun 2022 sehingga menimbulkan kekhawatiran akan adanya kerusakan namun lead apron tersebut masih tetap digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengujian, hasil pengujian lead apron di Instalasi Radiologi RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.Metode: Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian lead apron untuk mengetahui adanya lekukan, lipatan, retakan, sobekan atau ruang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2024-April 2025. Hasil penyinaran diolah menggunakan computed radiography (CR) untuk mengukur tingkat kerusakan pada lead apron kemudian dibandingkan dengan teori Lambert 2001. Hasil: Prosedur uji kebocoran apron timbal dilakukan dengan metode radiografi dengan cara meregangkan apron timbal di atas meja pemeriksaan dan membagi apron timbal menjadi empat kuadran serta memaparkan masing-masing kuadran apron yang telah diberi lapisan. Hasil pengujian ketiga apron timbal tidak mengalami kebocoran, hanya menunjukkan adanya gelombang atau lekukan dan lipatan pada apron timbal sehingga masih aman dan layak digunakan sebagai peralatan proteksi radiasi. Kesimpulan: Pengujian ketiga apron timbal dilakukan dengan metode radiografi, untuk hasil pengujian tidak terjadi kebocoran atau masih dalam kondisi baik dan masih layak pakai. Namun demikian, pengujian apron timbal di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen masih perlu ditingkatkan untuk frekuensi pengujian pada masing-masing apron timbal. Dimana rentang pengujian dilakukan secara rutin setiap 12-18 bulan sekali untuk memantau kondisi apron timbal.

References

Andriani, I., Budiwati, T., & Rosidah, S. (2022). Pendampingan Program Qa/Qc Radiologi Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Swasta Di Kab Kendal. Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan(JIPMK)https://doi.org/10.33660/jipmk.v4i2.81

Bambang Haris Suharmono, Ika Yuni Anggraini, Hilmaniyya Hilmaniyya, S. D. A. (2020). Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) pada instrumen Radioterapi Pesawat LINAC. Jurnal Biosains Pascasarjana, 22(1), 80. http://dx.doi.org/10.20473/jbp.v22i2.2020.73-80

Bapeten. (2020). Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Radiasi Pada Penggunaan Pesawat Sinar-X Dalam Radiologi Diagnostik Dan Intervensional. Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia, 1–52.

Demetrius, & Sukadana, K. (2024). Uji Kelayakan Alat pelindung diri lead apron di instalasi radiologi rumah sakit daerah mangusada bandung. Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 2(3), 1–311.http://dx.doi.org/10.55606/detector.v2i3.4240

Fitriana, L., Hardiyani, T., & Maulana, M. A. (2023). Uji Kebocoran Alat Proteksi Diri ( Lead Apron ) Dengan Menggunakan Imaging Plat ( Ip ) Di Instalasi Radiologi Klinik. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 4194–4197.

Hiswara, E. (2015). Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit. In BATAN Press.https://doi.org/10.55981/brin.579

Hiswara, E. (2023). Proteksi dan Keselamatan Radiasi. In Badan Riset dan Inovasi Nasional (pp. 1–153).https://doi.org/10.55981/brin.579

(Indrati, 2017)Atin Nikmawati, & Siti Masrochah. (2018). Evaluasi Performance Lead Apron. JRI (Jurnal Radiografer Indonesia), 1(2), 104–109. https://doi.org/10.55451/jri.v1i2.19

Lloyd, P. (2001). Quality Assurance Workbook for Radiographers & Radiological Technologists. 183. https://apps.who.int/iris/handle/10665/42412

Nansih, L. A. (2022). Apron Leakage Test Using X-Ray Fluoroscopy in Rsud M. Natsir Solok in 2021. Jurnal Teras Kesehatan, 4(2), 47–53.https://doi.org/10.38215/jtkes.v4i2.74

Sari, O. P., Dasril, D. N., Nisa, C., & Almaiza, A. (2020). Pengujian Kebocoran Apron Tahun 2019. Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD), 6(2), 65–68.https://doi.org/10.31983/jimed.v6i2.5826

Taufiq, V., Milvita, D., Sofyan, H., & S., A. O. (2024). Evaluasi Kelayakan dan Efektivitas lead apron sebagai Alat Pelindung Diri di Instalasi Radiologi. Jurnal Fisika Unand, 13(1), 110–116. https://doi.org/10.25077/jfu.13.1.110-116.2024

Kartikasari, Y., Alif, M., Fathoni, N., & Indrati, R. (2018). Uji fungsi alat pelindung diri (lead apron). 374–384. http://dx.doi.org/10.55606/detector.v2i3.4240

Kemenkes. (2009). KMK No 1250 Tahun 2009 ttg Kendali Mutu Radiodiagnostik.pdf.

Sugiarti, S., Junaidi, & Wahyo Jatmiko, A. (2021). Uji Kelayakan Apron Dengan Menggunakan Imaging Plate (Ip) Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi. Health Care Media, 5(1), 9–15.http://dx.doi.org/10.38215/jutek.v4i1.63

Downloads

Published

2025-09-02

How to Cite

Sri Andriani Savitri H. Pakaya, Fisnandya Meita Astari, & Muhammad Fakhrurreza. (2025). PENGUJIAN KEBOCORAN LEAD APRON MENGGUNAKAN DIGITAL RADIOGRAPHY DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN . Journal of Innovation Research and Knowledge, 5(4), 4281–4292. https://doi.org/10.53625/jirk.v5i4.10984

Issue

Section

Articles