LAMA PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN PLEBITIS PADA PASIEN DI RUANGAN CEMPAKA I RSUD DR. ADNAAN WD
DOI:
https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i4.853Keywords:
Lama Pemasangan Infus, Kejadian FlebitisAbstract
Kejadian flebitis merupakan salah satu infeksi yang sering ditemukan (nomor urut 4) pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit. Angka kejadian flebitis di RSUD dr. Adnaan WD dalam 2 tahun terakhir selalu berada diatas Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu 1,5 %. Hasil observasi terhadap 5 pasien yang dirawat, ditemukan 3 orang pasien yang menunjukkan adanya gejala flebitis. Diantara 5 pasien tersebut, terdapat 3 orang dengan lokasi pemasangan di vena metakarpal dan 2 orang pasien yang sudah dilakukan penggantian infus setelah lebih 3 hari pemasangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama pemasangan infus dengan kejadian flebitis. Metode penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien yang terpasang infus di ruangan Cempaka I RSUD dr. Adnaan WD, dengan jumlah rata-rata 96 orang per bulan, dengan pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 49 orang. Data diolah dan dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil: Analisa univariat didapatkan 46,9 % responden dengan lama pemasangan infus 3 hari dan 67,3 % tidak terjadi flebitis. Hasil bivariat ada hubungan lama pemasangan infus dengan kejadian flebitis pada pasien (p = 0,001). Disimpulkan bahwa ada hubungan lama pemasangan infus dengan kejadian flebitis. Diharapkan pada petugas kesehatan di RSUD dr. Adnaan WD agar dapat melakukan pemasangan infus pada lokasi yang tidak terlalu beresiko flebitis dan mengganti infus setiap 3 hari sekali.
References
Akbar, NM. 2018. Pengaruh Karakteristik Pasien Yang Terpasang Kateter Intravena Terhadap Kejadian Flebitis. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6 (1) 2018.
Alexander, M, Corrigan, A, Gorski, L, Hankins, J., & Perucca, R. Infusion nursing society, Infusion nursing: An evidence-based approach (3rd Ed.). St. Louis: Dauders Elsevier , 2010.
Darmadi. Infeksi Nosokomial : Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta. Salemba Medika, 2008.
Darmawan. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika, 2008.
Dougherty, L., dkk. Standars for infusion therapy: The RCN IV therapy forum. Diakses dari http://www.bbraun.it/documents/RCN-Guidlines-for- IV-therapy.pdf . 2010.
Fitri. Infeksi Nosokomial. Akses dari http://www.digilib_unsri.com.2011
Hankins, J., Lonway, R.A.W., Hedrick, C., & Perdue, M.B. The infusion nurse society: Infusion therapy, in clinical practice (2nd Ed.). Philadelphia: W.B. Saunders Co Herlina, 2018.
Hidayat, AA. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba Medika , 2007.
Hidayat, A. Aziz Alimul. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika, 2008.
Hindley, G. Infection control in peripheral cannulae. Nursing Standard, 18 (27), 37–40. 2004.
Infusion Nurses Society. Infusion nursing standards of practice. Journal of Infusion Nursing, 34 (1S), S1–S110. 2011.
Irman, S.]. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika, 2009.
Lestari, DD. Hubungan Jenis Cairan Dan Lokasi Pemasangan Infus Dengan Kejadian Flebitis Pada Pasien Rawat Inap Di Rsu Pancaran Kasih Gmim Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016
Lukman. Intravena Terapi. http://www.sehatgrup.com, 2007
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta
Nursalam. Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktek.Jakarta : Salemba Medika, 2011.
Potter dan Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, proses dan Praktek. Jakarta. EGC, 2005.
Potter dan Perry. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika. 2010.
Putri, IR. Pengaruh Lama Pemasangan Infus dengan Kejadian Flebitis pada Pasien Rawat Inap di Bangsal Penyakit Dalam dan Syaraf Rumah Sakit. JNKI, Vol. 4, No. 2, Tahun 2016, 90-94. 2016.
Rohani dan Setyo, H. Panduan praktik keperawatan nosokomial, Citra Aji Pramana, Yogyakarta, 2010.
Rosdahl dan Kowalski. Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta. EGC. 2017.
Tim PPI RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. 2018. Laporan Tahunan Tim PPI RSUD dr. Adnaan WA Payakumbuh Tahun 2018
RSUP M. Djamil Padang. Laporan Tahunan RSUP M. Djamil Padang2016.
Smeltzer & Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8.Jakarta : EGC. 2002.
Sumarwati dan Pujasari. Angka Kejadian Flebitis di Ruang Rawat Penyakit Dalam. Laporan Penelitian. FK-UI 2001
Suparyanto . Infeksi Luka Operasi [Online], dari http://dr-suparyanto.blogspot.com. 2011
Tietjen, dkk. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta. JHPIEGO, 2004.
Trihendradi. C. 7 Langkah Mudah melakukan Analisa Statistik Menggunakan SPSS. Yogyakarta. Andi Offset, 2009.
Wayunah. Pengetahuan Perawat Tentang Terapi Infus Memengaruhi Kejadian Plebitis Dan Kenyamanan Pasien. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.2, Juli 2013, hal 128-137, 2011.
Weinstein, S. Buku Saku Terapi Intravena. Jakarta. EGC, 2012.
Widyawati, SN. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2012