VARIASI PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP KADAR ZAT BESI NUGGET AYAM

Authors

  • Erika Novida Program Studi Gizi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
  • Fery Lusviana Widiany Program Studi Gizi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
  • Sri Kadaryati Program Studi Gizi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

Keywords:

Anemia; Iron levels; Chicken nuggets, Moringa (Moringa oleifera) flour; Tempeh flour.

Abstract

Anemia gizi besi banyak terjadi pada wanita khususnya remaja putri, sehingga meningkatkan kebutuhan zat besi. Salah satu faktor penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi makanan yang kaya akan zat besi. Perlu dilakukan modifikasi resep untuk meningkatkan kadar zat besi makanan siap saji seperti nugget ayam dengan pencampuran tepung tempe dan tepung daun kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi pencampuran tepung tempe dan tepung daun kelor (Moringa oleifera L) terhadap kadar zat besi nugget ayam. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan tiga kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Variasi pencampuran tepung tempe dan tepung daun kelor yang diteliti yaitu 0%:0%, 85%:15%, 80%:20%, dan 75%:25%. Uji kadar zat besi menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nugget ayam C dengan variasi 80:20 merupakan variasi pencampuran tepung tempe dan tepung daun kelor dengan kadar zat besi tertinggi yaitu 11,03 mg/100g. Hasil uji Kruskal Wallis pengaruh variasi pencampuran tepung tempe dan tepung daun kelor terhadap kadar zat besi menunjukkan nilai p=0,083 (p>0,05). Kesimpulannya, kadar zat besi tertinggi pada produk nugget ayam adalah varian C dengan variasi pencampuran tepung tempe 80% dan tepung daun kelor 20%. Tidak ada pengaruh variasi pencampuran tepung tempe dan tepung daun kelor terhadap kadar zat besi pada nugget ayam

References

Mukhtar. Klasifikasi Jenis Nelayan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2014.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

Kaimudin NI, Lestari H, Afa JR. “Skrining dan Determinan Kejadian Anemia pada Remaja Putri SMA Negeri 3 Kendari Tahun 2017.” JIMKESMAS, 2, no. 6 (2017) : 1–10.

Hayati DM, Widiany FL, Nofiartika F. “Status gizi berdasarkan dialysis malnutrition score (DMS) dengan kualitas hidup pasien hemodialisis.” Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 18, no. 1 (2021) : 28–37.

Astawan IM. Nugget Ayam Bukan Makanan Sampah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2007.

Wulandari E, Suryaningsih L, Pratama A, Putra DS, Runtini N. “Karakteristik Fisik, Kimia dan Nilai Kesukaan Nugget Ayam Dengan Penambahan Pasta Tomat.” Jurnal Ilmu Ternak, 16, no. 2 (2016) : 95–99.

Hastuti S, Suryawati S, Maflahah I. “Pengujian Sensori Nugget Ayam Fortifikasi Daun Kelor.” AGROINTEK, 9, no. 1 (2015) : 71–75.

Mulyani S. Karakterisasi Tepung Tempe dari Empat Varietas Kedelai Impor dan Aplikasinya Menjadi Minuman. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2013.

Widiany FL. “Nutritional Content of Food Containing Various Mixtures of Eel (Monopterus albus) Flour and Tempeh Flour as Supporting Nutrients for Hemodialysis Patients.” Pakistan Journal of Nutrition, 18, no. 9 (2019) : 900–905.

Widiany FL, Sja’bani M, Susetyowati, Huriyati E. “The organoleptic quality of liquid food formula made from snail (Pila ampullacea), tempeh, and moringa leaves.” Slovak Journal of Food Sciences, 15 (2021) : 961–969.

Widiany FL, Sja’bani M, Susetyowati, Soesatyo M, Lestari LA, Pratiwi WR, Wahyuningsih MSH, Huriyati E. “Potential Benefits of Pila ampullacea, Tempeh, Moringa oleifera Leaves as Nutritional Support for Hemodialysis.” Current Nutrition & Food Science, 18, no. 8 (2022) : 706–714.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.

Oktavia AN. Studi Pembuatan Tepung Formula Tempe. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar; 2012.

Widiany FL, Metty, Widaryanti R, Azizah SN. “Comparison of IC50 Antioxidant Analysis of Local Soybean Tempeh and Imported Soybean Tempeh in Indonesia.” International Journal of Nutrition Sciences, 7, no. 4 (2022) : 241–244.

Widiany FL. “Indeks glikemik nugget berbahan campuran tepung belut (monopterus albus) dan tepung tempe untuk dukungan gizi pasien hemodialisis diabetik.” Ilmu Gizi Indonesia, 3, no. 01 (2019) : 35–44.

Syafutri MI, Lidiasari E, Indawan H. “Karakteristik Permen Jelly Timun Suri (Cucumis melo L.) dengan Penambahan Sorbitol dan Ekstrak Kunyit (Curcuma domestika Val.).” Jurnal Gizi dan Pangan, 5, no. 2 (2010) : 78–86.

Agustiana, Waluyo, Widiany FL. “Sifat Organoleptik dan Kadar Serat Pangan Mie Basah dengan Penambahan Tepung Okra Hijau (Abelmuschus esculentum L).” Jurnal Gizi, 9, no. 1 (2021) : 131–141.

Kementerian Pertanian Repubik Indonesia. Produksi Daging, Telur, dan Susu di Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia; 2014.

Estiasih T, Harijono, Wajiroh E, Fibriato K, Hastuti BS. Kimia dan Fisik Pangan. Jakarta: Bumi Aksara; 2016.

Aminah S, Ramdhan T, Yanis M. “Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera).” Buletin Pertanian Perkotaan, 5, No. 2 (2015) : 35–44.

Sundari PH. Pengaruh Perbandingan Mocaf (Modified Cassava Flour) Dengan Tepung Terigu Dan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Karakteristik Pasta Kering Macaroni. Bandung: Universitas Pasundan; 2019.

Hafsah H, Hatima H, Fitrahminarsih N, Nirwana N, Wahdaniyah N, Annur AA, Panggalo HR. “Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Di Madrasah Aliah Negeri 2 Makassar.” Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan, 1, No. 4 (2023) : 122–127.

Rosidi A, Syamsianah A. 2012. Optimalisasi Perkembangan Motorik Kasar dan Ukuran Antropometri Anak Balita di Posyandu “Balitaku Sayang” Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012. Diakses dari https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/508/557 pada tanggal 15 Mei 2023.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 78 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Diakses dari http://ppid-dinkes.sumselprov.go.id/unggah/36511503-312_peraturan-menteri-kesehatan-no-78--tahun-2013-tentang-pedoman-gizi-rumah-sakit.pdf pada tanggal 15 Mei 2023.

Arza PA, Tirtavani M. “Pengembangan Crackers dengan Penambahan Tepung Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) dan Tepung Wortel (Daucus corta L.).” Penelitian Gizi dan Makanan, 40, no. 2 (2017) : 55–62.

Alimuddin K. Keanekaragaman Makrozoobentos Epifauna Pada Perairan Pulau Lae-Lae Makassar. Skripsi. Makassar: UIN Alauddin Makassar; 2016.

Minantyo H. Dasar–Dasar Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011.

Irwan Z. “Kandungan Zat Gizi Daun Kelor (Moringa oleifera) Berdasarkan Metode Pengeringan.” Jurnal Kesehatan Manarang, 6, no. 1 (2020) : 69–77.

Andhika HS. Pengolahan Citra Identifikasi Kualitas Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia) Berdasarkan Warna dan Tekstur Menggunakan Analisis Co-Occurrence Matrix. Skripsi. Gresik: Universitas Muhammadiyah Gresik; 2012.

Pinasti FDA. “Analisis Dampak Pandemi Corona Virus terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam Penerapan Protokol Kesehatan.” Wellness and Healthy Magazine, 2, no. 2 (2020) : 237–249.

Downloads

Published

09-08-2024

How to Cite

Erika Novida, Fery Lusviana Widiany, & Sri Kadaryati. (2024). VARIASI PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP KADAR ZAT BESI NUGGET AYAM. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 3(12), 3465–3474. Retrieved from https://mail.bajangjournal.com/index.php/JCI/article/view/8346

Issue

Section

Articles