NASIB SENIMAN MURAL DAN PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI KOTA KENDARI
DOI:
https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalaindonesia.v1i2.486Keywords:
NASIB SENIMAN MURAL DAN PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKAAbstract
Salah satu kesibukan masyarakat pembelajar di Indonesia saat ini adalah menjalankan Gerakan Nasional “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka” dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Merdeka Belajar-Kampus Merdeka adalah sebuah Gerakan nasional di mana dosen sebagai motor penggeraknya agar terjadi perubahan mindset di masyarakat. Dahulu, kampus merupakan tempat belajat bagi mahasiswa dan juga dosen dengan tatap muka langsung, saat ini, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit dan mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang ilmu yang mereka sukai. Mahasiswa bebas memilih ilmu yang dapat menjaminnya nanti dalam memasuki dunia kerja. Kampus merdeka pada dasarnya merupakan konsep baru. Mahasiswa belajar di luar kelas tetap dibimbing oleh dosen dari program studinya agar substansi program studi yang telah dimasuki mahasiswa tetap terjaga. Mahasiswa bersosialisasi dengan lingkungan di luar kelas untuk belajar cara hidup sesuai dengan yang dicita-citakan. Untuk itu, dosen sebagai motor penggerak mempersiapkan semua bidang mata pencaharian untuk mahasiswa, termasuk berbisnis tanaman hias.
Menurut Wikipedia bahwa tanaman hias adalah tanaman yang mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk ternak, temak, merambat, semak, perdu, ataupun pohon yang sengaja ditanam di kebun rumah, penghias ruangan, upacara komponen riasan atau busana atau berbagai komponen riasan dan busana atau berbagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias dan menarik untuk dibisniskan.
Berbisnis adalag salah satu aktivitas ekonomi manusia. Tokoh bisnis dalam antropologi adalah Malinowski (1922) yang melukiskan sistem perdagangan kula pada penduduk di Kepulauan Trobrian. Malinowski menjelaskan tentang hubungan terkait antara lingkungan alam dan berbagai unsur kebudayaan dalam sistem kula, Tulisan ini menyajikan bisnis tanaman hias berdasarkan suku bangsa pada masa pandemik di Kota Kendari. Kota Kendari merupakan salah satu kota yang penduduknya majemuk dari segi suku bangsa. Pemaparan bisnis tanaman hias di Kota Kendari berdasarkan suku bangsa penting dipaparkan agar menjadi bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
References
Bieck, W. (2002). liang kobori (kobori or kabhori cave). Modelcraft Jerman. http://www.subvision.net/sky/planetkite/asia/indonesia/sulawesi-muna.htm
Dadze-Arthur, A. (2017). The interpretation of cultures: Selected essays. The Interpretation of Cultures: Selected Essays, 1–100. https://doi.org/10.4324/9781912128310
Eynat Mendelson-Shwartz & Nir Mualam. (2020). Taming murals in the city: a foray into mural policies, practices, and regulation. International Journal of Cultural Policy, 27(1). https://doi.org/10.1080/10286632.2020.1722115
María de Miguel Molina. (2019a). Visiting African American murals: a content analysis of Los Angeles, California. 18(2). https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14766825.2019.1597877?journalCode=rtcc20
María de Miguel Molina, J. S. (2019b). Walls of Expression and Dark Murals Tourism. https://doi.org/10.1111/AN.1310
Mendelson-Shwartz, E., & Mualam, N. (2021). Challenges in the creation of murals: A theoretical framework. Journal of Urban Affairs, 00(00), 1–25. https://doi.org/10.1080/07352166.2021.1874247
Natalia Samutina & Oksana Zaporozhets. (2021). The more buffed, the more persistent. 1–2. https://doi.org/10.1080/13604813.2021.1943221
Oles, J. (2011). Diego Rivera, David Alfaro Siqueiros, and José Clemente Orozco. MoMA Publications. https://store.moma.org/books/moma-publications/diego-rivera--david-alfaro-siqueiros--josé-clemente-orozco/820-820.html
Pelestarian, D., Budaya, C., Direktorat, P., Kebudayaan, J., Pendidikan, K., & Kebudayaan, D. (2015). Gambar Cadas Prasejarah di Indonesia. December.
Ramadhan. (2019). Dae Buton, Anak muda Jagoan Mural Indonesia asal Baubau. https://www.butonmagz.id/2019/02/dae-buton-anak-muda-jagoan-mural.html
Rosenberg. (1965). Society and the Adolescent Self-Image. Princeton University Press, 44, 255–256. https://doi.org/10.2307/2575639
Samutina, N., & Zaporozhets, O. (2021). The more buffed, the more persistent. Https://Doi.Org/10.1080/13604813.2021.1943221. https://doi.org/10.1080/13604813.2021.1943221