HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PENDERITA HALUSINASI PENDENGARAN
DOI:
https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i1.3520Keywords:
Dukungan Keluarga, Kekambuhan, Halusinasi PendengaranAbstract
Halusinasi pendengaran merupakan salah satu gangguan jiwa yang rentan mengalami kekambuhan. Penderita halusinasi pendengaran yang mudah mengalami kekambuhan salah satunya karena kurangnya dukungan dari keluarga. Salah satu permasalahan gangguan jiwa yang sering ditemui yaitu mengalami kekambuhan, sehingga dapat berdampak juga pada keluarga dan di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan penderita halusinasi pendengaran melalui penelitian studi literatur. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan studi literatur pada jurnal-jurnal yang membahas tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan penderita halusinasi pendengaran. Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa jurnal menunjukkan penderita halusinansi pendengaran yang mengalami kekambuhan dipengaruhi karena kurangnya dukungan dari keluarga. Karakteristik umur penderita halusinansi pendengaran yang mengalami kekambuhan sebagian besar berusia dewasa antara 31– 60 tahun, gender lebih dominan laki-laki, pekerjaan sebagian besar tidak bekerja, status perkawinan lebih dominan sudah menikah dan pendidikan terakhir paling banyak adalah SMA yang mengalami kekambuhan penderita halusinasi pendengaran. Ada hubungan yang signifikan dukungan keluarga dengan kekambuhan penderita halusinasi pendengaran. Hal ini di memengaruhi kurangnya pengetahuan kemampuan keluarga dalam menjalankan peran dalam perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut. Diharapkan dapat menurunkan kekambuhan harus memperhatikan aspek dukungan keluarga, memberikan informasi-informasi penting tentang dukungan keluarga kepada penderita. Karakteristik penderita menjadi bagian dari faktor penyebab kekambuhan namun, kepatuhan minum obat dukungan keluarga baik dapat meminimalisir kejadian kekambuhan meningkatkan kualitas hidup
References
Andika, R. (2018). Hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan pasien mengontrol halusinasi pada penderita skizofrenia. 10(1).
Arisandy, W .(2021). Hubungan pengetahuan dengan dukungan keluarga dalam merawat pasien gangguan halusinasi pendengaran di Poliklinik Rumah Sakit Ernaldi Bahar.1(2)
Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2021. Jakarta: Kemenkes RI: 2021.
Kristina. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Intensitas Kekambuhan Gangguan Halusinasi Pendengaran di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.Muhammad Ildrem Tahun 2019. Viii.
Linggi, E. B. (2018). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di Ruangan Nyiur Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 31–39.
Orizani, C. M., Kurniawan, Y., Made, N., Puspitayanti, W., Keperawatan, A., & Husada, A. (2018). Dukungan Keluarga Dengan Frekuensi Kekambuhan Pasien Halusinasi Pendengaran Di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. 4(1).
Putri, V.S., Yanti, R. D. (2021). Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Dengan Cara Merawat Pasien Halusinasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi. 10(2), 274–281. Https://Doi.Org/10.36565/Jab.V10i2.324
Putri, T. H., & Agustia, Y. (2022). Faktor Karakteristik Dalam Kejadian Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia. 13(2018).
Ramadhani, N., Wati, D. F., & Amelia, S. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Skizofrenia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun. 5(1).
Riskesdas Tahun. 2018, (N.D.). Infodatin Kesehatan Jiwa Situasi Kesehatan Jiwa Di Indonesia.
Sumah, D. F. (2020). Dukungan Keluarga Berhubungan Dengan Kemampuan Pasien Skizofrenia Dalam Mengontrol Halusinasi Di RSKD Provinsi Maluku Dene Fries Sumah. 10(3), 53–58.
Tanjung, A. I., Neherta, M,. Sarfika, R. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Orang Dengan Skizofrenia Yang Berobat Di Poli-Klinik Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan Tahun 2021. 22(1), 432–440. Https://Doi.Org/10.33087/Jiubj.V22i1.2170