PERBEDAAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 1-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI DESA KUTABIMA KECAMATAN CIMANGGU KABUPATEN CILACAP
DOI:
https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i8.1985Keywords:
ASI eksklusif, susu formulaAbstract
Tumbuh kembang yang baik harus diberikan asupan nutrisi secara optimal sehingga dapat mempengaruhi tumbuh kembang dalam keempat aspek antara lain perkembangan motorik kasar, motrik halus, bahasa dan sosial personal anak. Pemberian ASI dapat mencukupkan semua kebutuhan energi dan gizi bayi terutama saat bayi berusia 0 – 6 bulan. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) wajib diberikan hingga bayi diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MP–ASI). Susu formula merupakan susu sapi yang susunan nutrisinya diubah sedemikian rupa sehingga dapat diberikan pada bayi tanpa menimbulkan efek samping. Untuk mengetahui perbedaan perkembangan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang diberi susu formula di Desa Kutabima dilakukan penelitian dengan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu bayi usia 1-6 bulan yang berjumlah 57 bayi. Sampel sebanyak 57 bayi terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok bayi yang diberi ASI eksklusif dan kelompok bayi yang diberi susu formula. Di dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa Tidak ada pengaruh pemberian ASI Eksklusif dan susu formula terhadap perkembangan bayi usia 1-6 bulan di Desa Kutabima Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap.
References
[1] Angostoni, Carlo;Mazzocchi, Alessandra; Leone, Ludovica; Ciappolino,. Valentina; Delvecchio, Giuseppe; Altamura, Carlo A; Brambilla, Paolo. (2017). The Fist Model Of Keeping Energy Balance And Optimal Psycho Affective Development:Breastfed Infant.Journal Of Affective Disorder.
[2] Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
[3] Badan pusat statistik. (2020). Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Yang Mendapatkan ASI Eksklusif. Jakarta : Badan Pusat Statistik
[4] Belford, Mandy B; Anderson, Peter, J; Nowak, Victoria; Lee, Katherine J; Molesworth, Charlotte; Thompson, Deanne K. (2016). Breast Milk Feeding, Brain Development and Neurocognitive Outcomes:A 7-Year Longitudinal Study In Infants Born At Less Than 30 Weeks Gestation.
[5] Cabrera, Roxana; Agvilera, Alberto Leopoldo; Torre, Adela Dela; Kaiser, Lucia Lynn. (2016). Relationship Between Breast Feeding And Eating Patterns In A Rural, mexican Origin Population During A Nutrition Intervention..
[6] Dinkes Jateng. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019.Semarang:Dinkes Jateng.
[7] Dinkes Cilacap. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2019.Cilacap : Dinkes Cilacap.
[8] Global Breastfeeding Collective. Breastfeeding and Gender Equality. NewYork. Geneva :UNICEF. WHO. (2018).
[9] Kemenkes RI. (2016). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
[10] Kemenkes RI. 2017. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
[11] Moleong, Lexy. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.Jakarta: Remaja Rosda Karya.
[12] Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
[13] Siyoto, Sandu dan Sodik, Ali. 2015. Dasar Metode Penelitian. Edisi Pertama. Literasi Media Publishing: Yogyakarta.
[14] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,. Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
[15] Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.