EDUKASI MEKANISME PENYUSUNAN SIMPULAN DAN REKOMENDASI SANKSI (MENAKAR SANKSI) KASUS KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI
Keywords:
Edukasi, Kekerasan Seksual, Perguruan TinggiAbstract
Kekerasan seksual, baik dalam bentuk verbal, nonfisik, fisik, maupun digital, dapat berdampak serius pada kesehatan penyintas, termasuk aspek nutrisi, fungsi otak, dan keseimbangan mental. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan simpulan dan rekomendasi sanksi harus berorientasi pada perlindungan semua pihak yang terlibat dan berbasis keadilan serta transparansi. Prinsip Utama dalam Penyusunan Simpulan dan Rekomendasi Sanksi memberikan ruang aman bagi penyintas untuk berbicara tanpa rasa takut akan disalahkan atau diragukan, menyusun proses investigasi dan rekomendasi sanksi dengan mempertimbangkan dampak psikologis terhadap penyintas. Setiap keputusan harus didasarkan pada bukti yang kuat dan valid, bukan asumsi atau bias dan Tidak hanya melindungi penyintas, tetapi juga memastikan hak terlapor untuk mendapatkan proses yang transparan dan adil.
References
Lembar Fakta Catatan Tahunan Komnas Perempuan Momentum Perubahan: Peluang Penguatan Sistem Penyikapan Di Tengah Peningkatan Kompleksitas Kekerasan Terhadap Perempuan; 2024;
Kajian Yuridis Penggunaan Restorative Justice Pada Perspektif Korban Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Halu Oleo Legal Research 2024, hal. 6.
Arianto, “Media Sosial Sebagai Ruang Baru Kekerasan Online Berbasis Gender di Indonesia”, Persepsi Masyarakat, Vol. 4 No. 2, 2021, hal. 129-141.
Judita, C., “Kekerasan Berbasis Gender Online Saat Pandemi: Eksploitasi Seks Online pada Remaja di Kota Manado”, J.Pekommas, Vol. 7 No. 1, 2021, hal. 12.
Jordy Herry Christian, “Sextortion: Kekerasan Online Berbasis Gender dalam Paradigma Hukum Indonesia” (2020) Vol 9 No. 1 Bina Mulia Hukum, hal. 85.