PEMAHAMAN CETAK BIRU BAGI MASYARAKAT DI DESA MINGGIRSARI BLITAR
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i9.955Keywords:
desa wisata, Minggirsari, budayaAbstract
Berbagai produk budaya tersebut telah menjadi ciri khas masyarakat Minggrisari sebagai desa yang kaya akan seni tradisional. Ketika seni tradisional hanya ada namun tidak ada petunjuknya maka tidak akan menyajikan hasil maksimal. Fokus pada wisata sebetunya bermula dari produk budaya yang sebetulnya dapat hilang ketika suatu desa tidak memiliki kepedulian. Pemahaman akan cetak biru adalah suatu keharusan dalam mendesain suatu desa khususnya terkait menyiapkan diri sebagai desa wisata. Dengan demikian cetak biru ini akan menjadi pemikiran orisinal dalam kajian di Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka. Karena wisata tidak sekadar menghabiskan uang namun bagaimana perputaran uang dan ketenangan jiwa terjaga.
References
Danu, Angela Klaudia, Priska Filomena Iku, Yuvantinus Effrem Warung, Petrus Sii, and Maximus Regus. “Upaya Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Waerebo Sebagai Ikon Wisata Manggarai.” Jurnal SOLMA 10, no. 1 (2021).
Kurniawan, Aris. “Pengertian Wawancara, Teknik, Metode, Jenis, Tujuan & Contoh.” 2019-06-01.
Sari, Nyta Rosidha, Paramita Rahayu, and Erma Fitria Rini. “POTENSI DAN MASALAH DESA WISATA BATIK: STUDI KASUS DESA GIRILAYU, KABUPATEN KARANGANYAR.” Desa-Kota 3, no. 1 (2021).