PEMAHAMAN CETAK BIRU BAGI MASYARAKAT DI DESA MINGGIRSARI BLITAR

Authors

  • Eko April Ariyanto Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Tomy Michael Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i9.955

Keywords:

desa wisata, Minggirsari, budaya

Abstract

Berbagai produk budaya tersebut telah menjadi ciri khas masyarakat Minggrisari sebagai desa yang kaya akan seni tradisional. Ketika seni tradisional hanya ada namun tidak ada petunjuknya maka tidak akan menyajikan hasil maksimal. Fokus pada wisata sebetunya bermula dari produk budaya yang sebetulnya dapat hilang ketika suatu desa tidak memiliki kepedulian. Pemahaman akan cetak biru adalah suatu keharusan dalam mendesain suatu desa khususnya terkait menyiapkan diri sebagai desa wisata. Dengan demikian cetak biru ini akan menjadi pemikiran orisinal dalam kajian di Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka. Karena wisata tidak sekadar menghabiskan uang namun bagaimana perputaran uang dan ketenangan jiwa terjaga.

References

Danu, Angela Klaudia, Priska Filomena Iku, Yuvantinus Effrem Warung, Petrus Sii, and Maximus Regus. “Upaya Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Waerebo Sebagai Ikon Wisata Manggarai.” Jurnal SOLMA 10, no. 1 (2021).

Kurniawan, Aris. “Pengertian Wawancara, Teknik, Metode, Jenis, Tujuan & Contoh.” 2019-06-01.

Sari, Nyta Rosidha, Paramita Rahayu, and Erma Fitria Rini. “POTENSI DAN MASALAH DESA WISATA BATIK: STUDI KASUS DESA GIRILAYU, KABUPATEN KARANGANYAR.” Desa-Kota 3, no. 1 (2021).

Downloads

Published

2022-01-31

How to Cite

Eko April Ariyanto, & Tomy Michael. (2022). PEMAHAMAN CETAK BIRU BAGI MASYARAKAT DI DESA MINGGIRSARI BLITAR. J-ABDI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(9), 2187–2194. https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i9.955

Issue

Section

Articles