PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR MELALUI PEMANFATAN LIMBAH LOKAL DI DESA WOISE KECAMATAN LAMBAI
Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i8.904Abstract
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, limbah agroindustri, dan kotoran hewan yang memiliki kandungan lebih dari satu unsur hara. Pada dasarnya pupuk organik cair lebih baik dibandingkan dengan pupuk organik padat. Hal ini disebabkan penggunaan pupuk organik cair memiliki beberapa kelebihan yaitu pengaplikasiannya lebih mudah, unsur hara yang terdapat didalam pupuk cair mudah diserap tanaman, banyak mengandung mikroorganisme. Metode yang digunakan adalah pendekatan teknik pengembangan masyarakat (community development) dengan bentuk kegiatan berupa penyuluhan, pelatihan, difusi ipteks dan pendampingan masyarakat. Mitra kegiatan ini adalah sejumlah anggota kelompok tani Desa Woise Kecamatan Lambai Kabupaten Kolaka Utara. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat merespon, dengan rasa penasaran para petani, sangat semangat dalam menerima materi serta mampu membuat pupuk organik cair (POC). Dalam kegiatan ini petani dilatih membuat pupuk organik cair dari ekstrak dedaunan segar untuk dibuat menjadi pupuk organik cair (POC).
References
Fitria, Yulya. 2013.Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Industri Perikanan Menggunakan Asam Asetat dan EM4 (Effective microorganisme 4). Pp 72. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Jayadi, M. 2009. Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Gamal dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung. Makassar: Universitas Hasanuddin. Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330.
Jusuf, L. 2006. Potensi Daun Gamal Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair Melalui Perlakuan Fermentasi. Gowa: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP). Jurnal Agrisistem, Juni 2006, Vol 2 No. 1 ISSN 1858-4330 hal 02.
Jusuf, L., Mulyati, A.M., dan A.H Sanaba. 2007. Pengaruh Dosis Pupuk Organik Padat Daun Gamal Terhadap Tanaman Sawi. Gowa: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP). Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol. 3 No. 2 ISSN 1858-4330.
Pardosi, A. H., Irianto dan Mukhsin. 2014. Respons Tanaman Sawi terhadap Pupuk Organik Cair Limbah Sayuran pada Lahan Kering Ultisol. Jambi: Universitas Jambi. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang 26-27 September 2014 ISBN : 979-587-529-9
Santosa, M., Suryanto, A. & Maghfoer, M.D. (2015). Application of biourine on growth and yield of shallot fertilized with inorganic and organic fertilizer in Batu, East Java. J. Agrivita, 37(3), 290–295
Seni, I. A.Y., I Wayan, D.A., dan Ni Wayan, S.S. 2013. Analisis Kualitas Larutan MOL (Mikoorganisme Lokal) Berbasis Daun Gamal (Gliricidia Sepium). Denpasar: Universitas Udayana. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: 2301-6515 Vol. 2, No. 2, April 2013.
Sugito, 2002 “dalam”Jusuf, L. 2006. Potensi Daun Gamal Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair Melalui Perlakuan Fermentasi. Gowa: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP). Jurnal Agrisistem, Juni 2006, Vol 2 No. 1 ISSN 1858-4330.
Sulistyorini (2006). Pupuk organik dan pupuk hayati, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
Umniyatie. 2014. Pembuatan Pupuk Organik Menggunakan Mikroba Efektif pupuk organik, 4, pp. 1–8