EDUKASI BAHAYA KANDUNGAN BORAKS PADA MI BASAH DI DESA PEGIRIKAN KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL

Authors

  • Muhammad Fasekh Jamaludin Amin Program Studi Farmasi S-1, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi, Indonesia
  • Ery Nourika Alfiraza Program Studi Farmasi S-1, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi, Indonesia
  • Desi Sri Rejeki Program Studi Farmasi S-1, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi, Indonesia
  • Agung Nur Cahyanta Program Studi Farmasi S-1, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi, Indonesia
  • Fika Rizqiyana Program Studi Farmasi S-1, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi, Indonesia
  • Shofa Khoirun Nida Program Studi Farmasi S-1, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi, Indonesia
  • Farida Fakhrunnisa Program Studi Farmasi S-1, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi, Indonesia

Keywords:

Zat Kimia Berbahaya, Boraks, Edukasi

Abstract

Boraks merupakan zat kimia berbahaya yang seringkali ditambahkan dalam pembuatan makanan. Larangan penggunaan boraks sudah diatur dalam permenkes tahun 2012. Konsumsi boraks dalam tubuh dapat mengakibatkan berbagai penyakit antara lain diare, gangguan sistem syaraf, gangguan ginjal, anemia, hingga dapat mengakibatkan kerusakan pada hati dan juga otak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya kandungan boraks pada makanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode sosialisasi kepada masyarakat dengan cara memberikan kuisioner tentang tingkat pengetahuan masyarakat mengenai bahaya boraks pada makanan. Hasil pengabdian masyarakat yaitu menghasilkan tingkat pemahaman masyarakat yang sangat baik setelah dilakukannya edukasi tentang bahaya boraks pada mi basah.

References

Asterina, Elmatris, & Endrinaldi. (2008). Identifikasi dan Penentuan Kadar Boraks Pada Mie Basah yang Beredar di Beberapa Pasar di Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas, 32(2), 174–179.

Darmawati, Henrik, & Oktaviyani, S. (2022). Identifikasi Boraks pada Bakso Sapi: Kajian Fisikokimia dan Daya Simpan. Jurnal Sains Dan Teknologi Peternakan, 4(1), 10–15. https://doi.org/10.31605/jstp.v4i1.1992

Male, Y. T., Letsoin, L. I., & Siahaya, N. A. (2017). Analisis Kandungan Formalin Pada Mie Basah Pada Beberapa Lokasi Di Kota Ambon. Majalah Biam, 02, 5–10.

Payu, M., Abidjulu, J., & Gayatriningtyas, C. (2014). Analisis boraks pada mie basah yang dijual di kota manado. PHARMACON, 3(2), 73–76.

Permenkes. (2012). Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta.

Putri, et al. (2022). Inovasi Olahan MIBILI ( Mie Umbi Gembili ) Berkarbohidrat Bagi Ibu-. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 02(02).

Santi, A. U. P. (2017). Analisis kandungan zat pengawet boraks pada jajanan sekolah di sdn serua indah 1 kota ciputat. Jurnal Ilmiah PGSD, 1(1), 57–62.

Saputro, H. A., & Fauziyyah, R. (2021). Analisis kualitatif boraks pada bakso dan mi basah di kecamatan sukarame, sukabumi dan wayhalim. Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa, 4(1), 67–75.

Sepriyani, H., & Devitria, R. (2020). Analisis Kandungan Boraks pada Jajanan Anak Di Sekitar SDN 18 dan 20 Kota Pekanbaru. Jurnal Sains Dan Laboratorium Medik, 5(1), 6–10. https://doi.org/10.52071/jstlm.v5i1.55

Tumbel, M. (2010). Analisis Kandungan Boraks dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar. Jurnal Chemica, 11(1), 57–64.

Downloads

Published

2024-08-08

How to Cite

Muhammad Fasekh Jamaludin Amin, Ery Nourika Alfiraza, Desi Sri Rejeki, Agung Nur Cahyanta, Fika Rizqiyana, Shofa Khoirun Nida, & Farida Fakhrunnisa. (2024). EDUKASI BAHAYA KANDUNGAN BORAKS PADA MI BASAH DI DESA PEGIRIKAN KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL. J-ABDI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 335–342. Retrieved from https://mail.bajangjournal.com/index.php/J-ABDI/article/view/8332

Issue

Section

Articles