PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA MENCEGAH TERJADINYA KEKAMBUHAN PASIEN PERILAKU KEKERASAN DI KELURAHAN MARICAYA SELATAN KOTA MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v3i5.6614Keywords:
Perilaku Kekerasan, Kader Kesehatan, KekambuhanAbstract
Pendahuluan: Masalah Kesehatan jiwa saat ini merupakan salah satu masalah besar dalam gangguan kesehatan yang bisa mengganggu produktifitas masyarakat khususnya keluarga. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan tingkat pertama yang dapat memberikan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat sangatlah penting khususnya dalam memantau keluarga dalam meningkatkan cakupan pengobatan jiwa pasien dengan perilaku kekerasan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan kader kesehatan, tokoh masyarakat, keluarga dalam mencegah terjadinya perilaku kekerasan dan kekambuhan serta bagaimana penanganannya dan melakukan rujukan. Metode Pelaksanaan yang dilakukan dalam bentuk ceramah, tanya jawab, diskusi maupun simulasi, disamping itu peserta juga mengikuti pelatihan dan pendampingan bagaimana mengidentifikasi, mengenali tanda, gejala, dan kekambuhan pasien perilaku kekerasan serta bagaimana cara mengatasi dan mengendalikannya jika terjadi di rumah, selanjutnya dilakukan pre test dan post test setelah peserta mengikuti pelatihan untuk menilai pengetahuan dan keterampilan peserta setelah dilatih. Hasil yang diperoleh sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan kader dalam mengidentifikasi tanda dan gejala maupun kekambuhan pada pasien dengan perilaku kekerasan dan melakukan rujukan jika diperlukan. serta luaran yang dihasilkan adanya buku modul sebagai bahan ajar yang dapat digunakan oleh kader, keluarga maupun tokoh masyarakat berjudul “Pencegahan dan penangana pasien gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan di masyarakat” ber-ISBN 9786234238358 dan adanya hak cipta dari buku tersebut. Saran yang dapat diberikan diharapkan kader yang telah dilatih menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh serta diperlukan pembentukan organisasi tim satgas penanganan pengendalian perilaku kekerasan di wilayah Kelurahan Maricayya Selatan Kota Makassar
References
Ashturkar, M. D., & Dixit, J. V. (2013). Selected Epidemiological Aspects of Schizophrenia: A Cross Sectional Study At Terityary Care Hospital In Maharashtra. National Journal of Community Medicine, 65-69.
Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.(2016).Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republic Indonesia. Jakarta
Dinas Kesehatan.(2018). Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republic Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.
Makassar
Dinkes Kesehatan. (2018). Pelatihan Deteksi Dini Dan Penatalaksanaan Gangguan Jiwa Bagi Tenaga Puskesmas.https://dinkes.ntbprov .go.id/artikel/pelatihan-deteksi-dini-dan-penatalksanaan-gangguan-jiwa-bagi- tenaga-puskesmas/
Keliat. BA, dkk (2012). Managemen Kasus Gangguan Jiwa (CMHN). Jakarta, EGC
Kelurahan Maricaya Selatan . (2020). Laporan Tahunan Kelurahan Maricaya Selatan 2020. Makassar
RSKD Dadi Prov. Sulawesi Selatan.(2021). Laporan Tahunan RSKD Dadi Prov. Sulawesi Selatan 2021. Makassar
Maryati, dkk. (2019). Penerapan Model Terapi Keluarga Dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia di Wilayah Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Program Kemitraan Masyarakat Poltekkes Kemenkes Makassar
Maryati, dkk. (2021). Pengembangan Model Discharge Planning Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Pasien Perilaku Kekerasan di RSKD Dadi Prov. Sulawesi Selatan. Program Kemitraan Masyarakat Poltekkes Kemenkes Makassar
Yosef , Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.