PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT TENTANG PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MELALUI PSN 3M PLUS DI DESA BONTOALA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA

Authors

  • Syafruddin Syafruddin Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nurfadilah Nurfadilah Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Yulfina Wahdania Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Jangga Jangga Universitas Megarezky Makassar
  • Sulaiman Sulaiman Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Zulkifli Zulkifli Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Andi Ulfah Magefirah Rasyid Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Fityatun Usman Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Sri Widyastuti Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Muhammad Guntur Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Muhammad Taufiq Duppa Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Rahmadani Rahmadani Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Ansari Masri Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Ainun Jariah Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.53625/jabdi.v2i9.4834

Keywords:

Aedes aegipty, DBD, PSN 3 M Plus

Abstract

Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit DBD ini erat sekali hubungannya dengan masalah kebersihan lingkungan. Metode penanggulangan yang banyak diterapkan saat ini adalah tindakan pencegahan antara lain program pengendalian vektor. Jumlah kasus DBD baik secara nasional maupun di lingkup Kabupaten Gowa yang masih tinggi. Pencegahan penyakit DBD yang dapat dilakukan secara rutin dan telah direkomendasikan oleh WHO adalah Pemberantasan Sarang Nnyamuk 3M plus. Adapun rincian 3M tersebut terdiri dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air, sedangkan yang dimaksud dengan plus adalah menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah. Perilaku PSN 3M plus ini dilaksanakan masyarakat 1 kali dalam seminggu di masing-masing rumah, lalu untuk daerah yang lebih luas / lapangan dilaksanakan kerja bakti 1 kali sebulan untuk memberantas sarang nyamuk demam berdarah. Evaluasi akhir dilakukan untuk mengetahui manfaat kegiatan penyuluhan yaitu mitra mampu melaksanakan kegiatan yang telah diikuti dengan menghitung persentase mitra yang mampu melaksanakan pengendalian vektor DBD melalui PSN 3M Plus secara berkelanjutan, serta mampu menerapkan ilmu yang didapat dalam penyluhan ini, baik dilingkungan umum maupun di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Author Biographies

Syafruddin Syafruddin, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Nurfadilah Nurfadilah, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Yulfina Wahdania, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Jangga Jangga, Universitas Megarezky Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi

Sulaiman Sulaiman, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Zulkifli Zulkifli, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Andi Ulfah Magefirah Rasyid, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Fityatun Usman, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Sri Widyastuti, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Muhammad Guntur, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Muhammad Taufiq Duppa, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Rahmadani Rahmadani, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Ansari Masri, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Ainun Jariah, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

References

A. Sukohar. Demam Berdarah Dengue, (2014). Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Medula, vol. 2, No. 2, Februari 2014.

Agustina, E., & Kartini, K., (2019). Jenis Wadah Tempat Perindukan Larva Nyamuk Aedes Di Gampong Binaan Akademi Kesehatan Lingkungan. In Prosiding Seminar Nasional Biotik (Vol. 6, No. 1).

Akbar, H., Oruh, S., & Agustang, A. (2021). Indeks Prediktif Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Berbasis Perilaku Sosial Masyarakat Di Kabupaten Indramayu. Jurnal Kesehatan, 14(2), 76-82.

Candra A., (2010). Demam Berdarah Dengue : epidemiologi, patogenesis dan faktor resiko penularan. Aspirator Vol. 2, No. 2 Tahun 2010 : 110-119.

Chuansumirt A, Tangnararatchakit K., (2006). Pathofisiology and Management of Dengue Hemorrhagic Fever. Bangkok : Departement of Pediatrics, FAculty of Medicine, Ramathibodi Hospital, Mahidol University.

Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa (2020), Laporan Kegiatan Survey DBD, Akses Kesehatan Kab. Gowa.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (2011). Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 581/Menkes/SK/VII/1992 Tentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah. In : Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue.

Hadinegoro, Rezeki S, Soegianto S, Soeroso T, Wahyudi S. (2001). Tatalaksanan DBD di Indnesia. Jakarta : Ditjen PPM&PL Depkes & Kesos RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2020). https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-buletin.html.

Kompas.com, (2019, 4 Maret). Pasien DBD di Jakarta Capai 2.282 Jiwa hingga Awal Maret, 1 Orang Meninggal. Diakses pada 12 September 2022, dari https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/04/14072381/pasien-dbd- di-jakarta-capai- 2282-jiwa-hingga-awal-maret-1-orang-meninggal.

Kompas.com, (2019, 28 Januari). DBD Meningkat Warga Diminta Basmi Jentik Nyamuk di Dispenser Galon. Diakses pada 12 September 2022, dari https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/28/22314311/dbd-meningkat-warga- diminta-basmi-jentik-nyamuk-di-dispenser-galon.

Kurniawati, R. D., & Ekawati, E. (2020). Analisis 3M Plus Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Puskesmas Margaasih Kabupaten Bandung. Vektora: Jurnal Vektor Dan Reservoir Penyakit, 12 (1), 1-10.

Pohan H, Suhendro, Nainggolan L, Chen K., (2014). Demam Berdarah Dengue. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. VI. Jakarta: Interna Publishing;. hal. 539.

Priesley, F., Reza, M., & Rusdji, S. R., (2018). Hubungan perilaku pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup, menguras dan mendaur ulang plus (PSN M Plus) terhadap kejadian demam berdarah dengue (DBD) di kelurahan andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 124-130.

Saragih, I. D., Fahlefi, R., Pohan, D. J., & Hartati, S. R., (2019). Analisis indikator masukan program pemberantasan demam berdarah dengue di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health, 1(01).

Sutriyawan, A., Aba, M., & Habibi, J., (2020). Determinan epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah perkotaan: Studi retrospektif. Journal of Nursing and Public Health, 8(2), 1-9.

WHO., (2003). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Jakarta : WHO & Departement Kesehatan RI.

Downloads

Published

2023-01-28

How to Cite

Syafruddin, S., Nurfadilah, N., Yulfina Wahdania, Jangga, J., Sulaiman, S., Zulkifli, Z., Andi Ulfah Magefirah Rasyid, Fityatun Usman, Sri Widyastuti, Muhammad Guntur, Muhammad Taufiq Duppa, Rahmadani, R., Ansari Masri, & Ainun Jariah. (2023). PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT TENTANG PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MELALUI PSN 3M PLUS DI DESA BONTOALA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA. J-ABDI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(9), 6171–6180. https://doi.org/10.53625/jabdi.v2i9.4834

Issue

Section

Articles