PELATIHAN PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK MENJADI ECOENZYM PADA WARGA DESA KALIPECABEAN CANDI SIDOARJO DALAM UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT ECO-COMUNNITY
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v2i6.3873Keywords:
Pengelolaan Limbah, Eco Enzym, Eco-ComunnityAbstract
Tingkat pengelolaan sampah pada masyarakat desa Kalipecabaean , Candi, Sidoarjo masih tergolong rendah , hal ini perlu dilakukan pemberdayaan dalam bentuk aksi edukasi masyarakat dalam pengelolan Sampah . Pengelolaan sampah organik yang lebih efektif yaitu dengan membuatnya menjadi Eco Enzyme . Eco-enzyme merupakan cairan coklat yang beraroma asam hasil fermentasi dari bahan gula merah atau molase dengan tambahan limbah sayuran atau buah-buahan dan air dengan perbandingan 1 : 3: 10 yang difermentasi selama 3 bulan. Pengelolaan Limbah Organik menjadi Eco-Enzyme pada Warga Desa Kalipecabean Candi Sidoarjo diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dengan melakukan aktifitas pengelolaan sampah organik menjadi produk Eco-enzyme dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari akan terwujudnya masyarakat Eco-Community. Kegiatan Pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Pendidikan Biologi ini juga diharapkan mampu membuka wawasan/mengedukasi ibu rumah tangga agar dapat memanfaatkan limbah organik rumah tangga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Manfaat lainnya, para ibu rumah tangga memiliki aktivitas baru, bisa lebih menghemat karena bisa menghasilkan alternatif produk alami untuk cairan pembersih, desinfektan, dan pupuk organik di masa pandemi. Selain itu dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan secara tidak langsung membantu para petugas kebersihan dalam memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan anorganik. Melalui kegiatan ini juga diharapkan para ibu rumah tangga bisa semakin kreatif dan inovatif dalam mengolah sampah/limbah rumah tangga kedepannya.
References
Bernadin, Desmintari, & Yuhanijaya. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Desa Citeras
Rangkasbitung Melalui Pengolahan Sampah Dengan Konsep Eco Enzyme Dan Produk
Kreatif Yang Bernilai Ekonomi Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat, C1–C6.
Chandra. 2006. Penghantar Kesehatan Lingkungan.EGC. Jakarta
Egsaugm. (2019). Sejauh Manakah Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia? Retrieved from Egsaugm website: https://egsa.geo.ugm.ac.id/2019/10/19/sejauh-manakah-
inovasipengelolaan-sampah-di-indonesia/ Megah
Eviati & Sulaeman. (2009). Analisa Kimia Tanah, Tanaman, Air Dan Pupuk. Bogor : Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
Luthfiyyah, Atika dkk. Program Kreativitas Mahasiswa: Konsep Eco-Community Melalui Pengembangan Eco-Enzyme Sebagai Usaha Pengolahan Sampah Organik Secara Tuntas Pada Level Rumah Tangga. IPB.2010.
Nazim, F. & Meera, V. (2013). Treatment of synthetic greywater using 5% and 10% garbage enzyme solution. International Journal of Industrial Engineering and Management Science, 3(4), 111-117.
Nyimas Septi Rika Putri, dkk. 2016. Studi Timbunan Sampah Perumahan Dan Non Perumahan Di Kota Palembang, Cantileve, 5 (2), 19-23
Rubin, M.B. (2001). The History of Ozone. The Schonbein Period, 1839- 1868. Bull. Hist. Chem. 26 (1) : 71-76
Selamet, Juli Soemirat. (2002). Kesehatan Lingkungan. Penerbit Gajah Mada. University Press Yogyakarta
Syafrudin,2004. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.Prosiding Diskusi .Interaktif
Pengelolaan Sampah Terpadu, Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
Yusuf, Guntur. 2008. Bioremediasi Limbah Rumah Tangga Dengan Sistem Simulasi Tanaman Air. Jurnal Bumi Lestari, Vol. 8 No. 2, Agustus 2008. Hal. 136-144