PACU JALUR DAN KEKELUARGAAN MASYARAKAT DESA PULAU KALIMANTING
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v2i5.3522Keywords:
Pacu Jalur, Dan KekeluargaanAbstract
The Pacu Jalur tradition, which is held once a year, was originally intended as an event to commemorate major Muslim holidays, such as Eid al-Fitr, Eid al-Adha, Maulid Nabi, or the commemoration of the Hijri New Year. During the Dutch colonial period, the Pacu Jalur event was used as an activity to commemorate the birthday of Queen Wihelmina (Queen of the Netherlands). Usually held in November every year. However, after the independence of Indonesia, the Pacu Jalur festival was intended to celebrate the Independence Day of the Republic of Indonesia. Pacu Jalur are usually followed by local people, neighboring districts, and even participants from neighboring countries such as Malaysia, Singapore, and Thailand. The sense of kinship that exists in the people of Pulau Kalimanting Village comes from several activities carried out together, namely maelo jalur, racing practice, and pudding night.
References
A. Djadja Saefullah. (1993). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian Lapangan: Khusus dalam Studi Kependudukan. Media Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNPAD.
Aslati & Silawati. (2014). Menguak Nilai-nilai Magis Pada Tradisi Pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi. Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya, Vol.11, No.2 Juli - Desember 2014
Bogdan, R. & S.J. Tylor. (1993). Kualitatif Dasar-dasar Penelitian (terjemahan). Surabaya: Usaha Nasional.
BPS Kabupaten Kuantan Singingi. (2014). Profil Kuantan Singingi dalam Angka 2014. Kuantan Singingi: Kerjasama Bappeda dan BPS Kabupaten Kuantan Singingi.
Bryman, Alan. (2002). “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Pemikiran Lebih Lanjut Tentang Penggabungannya”, dalam Julia Brannen (ed.). Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Campbell, Tom. (1994). Tujuh Teori Sosial: Sketsa, Penilaian, Perbandingan (terjemahan). Yogyakarta: Kanisius.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2009). Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia. Bandung: Mizan.
Hamid Patilima. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Hasbullah. (2014). Togak Balian: Ritual Pengobatan Tradisional Masyarakat Kenegerian Koto Rajo Kuantan Singingi. Pekanbaru: ASA Riau.
Hasbullah (2015) Pacu Jalur dan Solidaritas Sosial Masyarakat Kabupaten Kuntan Singingi. TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama, Vol.7, No.2 Juli-Desember 2015
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. (1996). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Irawan Soehartono. (1995). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Johnson, Doyle Paul. (1986) Teori Sosiologi Klasik dan Modern (terjemahan). Jilid I. Jakarta: Gramedia.
Judistira K. Garna. (1996). Ilmu-ilmu Sosial Dasar – Konsep – Posisi. Bandung: PPs. UNPAD. Kamus Dewan. (2005). Edisi Keempat. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Koentjaraningrat. (1991). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Lexy J. Moleong. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lutfi, Muchtar. (1977). Sejarah Riau. Pekanbaru: Team Penyusun dan Penulisan sejarah Riau.
Muchtar Luthfi, Soewardi MS. & Wan Ghalib et.al. (Penyunting). (1977). Sejarah Riau. Pekanbaru: Pemda Tk. I Riau.
P. Edi Susrianto Indra (2019) Tradisi Pacu Jalur Masyarakat Rantau Kuantan (Studi Nilai-nilai Budaya Melayu dalam Olahraga Tradisional di Kabupaten Kuantan Singingi). Jurnal Olahraga Indragiri (JOI) Volume 4 Nomor 1 Tahun 2019
S. Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Soerjono Soekanto. (1985). Emile Durkheim: Aturan-aturan Metode Sosiologis. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sulchan Yasyin. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah.
Suwardi. (2007). Bahan Ajar Kebudayaan Melayu. Pekanbaru: Kampus Akademi Pariwisata Engku Puteri Hamidah.
Tim Pengumpul Data: Bidang Penelitian/ Pengkajian dan Penulisan Lembaga Adat Melayu Riau. (2006). Pemetaan Adat Masyarakat Melayu Kabupaten Kota Se Provinsi Riau. Pekanbaru: Lembaga Adat Melayu Riau.
Tim Penulis. (2010). Sejarah Pembentukan Kabupaten Kuantan Singingi. Pekanbaru: Pemkab Kuantan Singingi Bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia.
UU. Hamidy. (1986). Dukun Melayu Rantau Kuantan Riau. Pekanbaru: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
———. (1996). Orang Melayu di Riau. Pekanbaru: UIR Press.
———. (1998). Membaca Kebudayaan Orang Melayu. Pekanbaru: Bumi Pustaka.
———. (1999). Islam dan Masyarakat Melayu di Riau. Pekanbaru: UIR Press.
———. (2005). Kesenian Jalur di Rantau Kuantan. Pekanbaru: Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata Propinsi Riau.
W.J.S. Poewadarminta. (1966). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.