PELATIHAN BAHASA JEPANG DASAR BAGI PEMANDU WISATA DI PURA LUHUR ULUWATU DESA PECATU, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v2i4.3318Keywords:
pelatihan bahasa Jepang, pemandu wisata, Pura Luhur UluwatuAbstract
Pura Luhur Uluwatu yang berada di ujung selatan kaki Pulau Bali terletak di Desa Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung sangatlah terkenal, dan keberadaannya merupakan salah satu daya tarik wisata unggulan di Bali. Di berbagai majalah dan brosur pariwisata Bali kerap kali terpampang foto Pura Uluwatu yang berdiri menjulang dengan latar belakang hamparan laut biru yang memukau. Pura Uluwatu telah menjadi ikon pariwisata Bali. Warga Desa Adat Pecatu yang mengemban tanggung jawab dan menjadi pendukung utama kegiatan perawatan maupun ritual keagamaan di Pura Uluwatu, sehingga bisa terus menebarkan pesona yang mampu menarik minat wisatawan. Pura Luhur Uluwatu merupakan salah satu obyek wisata andalan di Pulau Bali, dan pada kenyataannya Desa Pecatu mengalami pertumbuhan pesat wisatawannya sejak tahun 1990-an. Berdasarkan Struktur Desa Pecatu, Pura Luhur Uluwatu berada pada Manajemen khusus dan berada di bawah Desa Adat Pecatu yang di bawahnya ada bidang Pemandu Wisata.
Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali sebagai lembaga pendidikan vokasi mengamati perlunya peningkatan SDM Pemandu Wisata Pura Luhur Uluwatu, terutama bahasa asing termasuk bahasa Jepang. Dengan meningkatkan kualitas bahasa dalam melayani wisatawan asing diharapkan kedatangan wisatawan asingpun meningkat, dan pada gilirannya peningkatan ekonomipun meningkat pula.
Dari pengamatan yang dilakukan, Pemandu Wisata di Pura Uluwatu masih kurang mampu berkomunikasi dengan orang asing, terutama dengan orang Jepang. Oleh karena itu kemampuan komunikasi Pemandu Wisata yang masih minim harus ditingkatkan. Kondisi ini perlu disikapi dengan memberikan pelatihan bahasa Jepang Dasar bagi Pemandu Wisata di Pura Luhur Uluwatu, khususnya bahasa Jepang yang menekankan pada pelayanan pariwisata dan komunikasi sehari-hari.
Dengan meningkatnya kemampuan bahasa Jepang yang tepat, diharapkan akan meningkatkan kualitas layanan Pemandu Wisata Pura Luhur Uluwatu kepada pengunjung (customer service) khususnya wisatawan Jepang dapat mencapai kepuasan pengunjung (customer satisfaction) yang pada gilirannya wisatawan asing akan lebih banyak datang dan nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
References
Anonim. 2015. Desa Kemenuh, Gianyar, Menuju Desa Pariwisata Berbudaya.
http://infopublik.id/read/79015/desa-kemenuh-gianyar-menuju-desapariwisata-
berbudaya.html
Bachman, L. F., & Palmer, A. S. (2010).Language assessment in practice: Developing language assessments and justifying their usein the real world. Oxford University Press.Canale, M (1983). “From Communicative Competence to Communicative Language Pedagogy”. I J. C. Richard & R.W. Schmidt (Eds), Language and communication (pp.2-27). London: Longman.
Calce-Murcia, Marianne, Z. Dornyei and S. Thurelll. 1995. “communicative competence: a pedagogically motivated model with content specification”
Issuses in applied linguistics, 6 (2): 5-35
Canale, M (1983). From communicative competence to communicative language
pedagogy. I J. C. Richard & R.W. Schmidt (Eds), language and communication
(pp.2-27). London: Longman.
Damanik, Janianton dan Weber, Helmut. (2006). Perencanaan Ekowisata Dari
Teori ke Aplikasi.Yogyakarta: PUSPAR UGM dan Andi
Hymes, D. (1972). ”On communicative competence”. In: Pride, J. B., Holmes, J. (eds.), Sociolinguistics.armondsworth: Penguin, 269-285.Iori, Isao et al.2001. Nihongo Bunpoo Handobukku. Tookyoo. Surie Netto Waaku
Leech, G. (1983). Principles of pragmatics. London: Longman.Sudarmini, Ni Made. 2017. Model Pengelolaan Objek Wisata Waterfall (Air terjun) Tegunungan Gianyar Untuk Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan (Laporan Penelitiam). Bukit Jimbaran : Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali.
Takimoto, M. (2009) the effects of input-based tasks on the development of learners’
Pragmatic proficiency. Applied Linguistics, 30/1, 1–25.
Widanta, I.M.R.J., et al. 2018. Task-Based Language Teaching: How it is implemented effectively?
Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, cetakan kedua.PT. Pradnya Paramita