EVALUASI GANGGUAN OTOT RANGKA PADA PEMBATIK DI INDUSTRI BATIK TULIS KELURAHAN WIJIREJO, PANDAK, BANTUL, YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i11.1891Keywords:
Batik Tulis, Gangguan Otot Rangka, Industri, PembatikAbstract
Musculuskeletal merupakan gangguan otot rangka yang dapat terjadi pada bagian tubuh seperti pinggang, leher, bahu, siku, lengan, dan pergelangan tangan. Kejadian ini disebabkan oleh sikap kerja, cara kerja, posisi kerja maupun lingkungan kerjanya. Dewasa ini di Indonesia terdapat berbagai industri kreatif, dalam proses produksinya masih dilakukan secara manual. Sehingga terjadi tekanan fisik terus-menerus dan monoton pada pekerja. Banyak komplain terjadi baik secara fisik maupun psikis, sehingga akan menurunkan performance kerja yang dapat menghambat produktifitas. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu evaluasi gangguan otot rangka pada pembatik di industri batik tulis Kelurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Evaluasi ini dilakukan dengan survei gangguan otot rangka menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa dari 12 pembatik memperoleh skor 50-70, dengan kriteria gangguan otot rangka tingkat sedang sebanyak 11 orang, dan tingkat tinggi satu orang. Pembatik mengalami gangguan otot rangka, sehingga perlu adanya perbaikan cara kerja pembatik yang ergonomis
References
Bruno, R. “Risk Factors for Work-related Musculoskeletal Disorders: a Systematic Review of Recent Longitudinal Studies.” American Journal of Industrial Medicine, 53(3) (2010): 285-323.
Cris Purwandari. “Masa Kerja, Sikap Kerja dan Kejadian Sindrom Karpal pada Pembatik.” Jurnal Kesmas, 7(2) (2012): 170-176.
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul. “Profil Industri Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul.” Bantul. (2017).
Grandjean, E. “Fitting the Task to the Man: A Textbook of Occupational Ergonomics.” 4th Edition. Taylor & Francis. New York. (1988).
Grandjean, E. “Fitting the Task to the Man.” 4th ed. London: Taylor & Francis Ltd. (1993).
Hanneke, W. “Prevalence of Musculoskeletal Disorders Is Systematically Higher in Women Than in Men.” Clinical Journal of Pain, 22(8) (2006): 717-724.
Loisel, P. “Prevention of Work Disability Due to Musculoskeletal Disorders: The Challenge of Implementing Evidence.” Journal of Occupational Rehabilitation, 15(4) (2005): 507-524.
Nurmianto, E. “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya.” Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, (2004).
Pheasant, S. “Bodyspace: Antropometri, Ergonomics and Design”. London: Taylor & Francis. (1987).
Pheasant, S. “Bodyspace: Antropometri, Ergonomics and Design.” London: Taylor & Francis. (1991).
Puspo B.D.A, Sulistyani, Budiyono, 2016, “Identifikasi Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan pada Industri Pekerja Batik Rumahan di Kota Semarang.” Semarang: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Universitas Diponegoro, Volume 4, Nomor 4, (Oktober 2016).
Saputra D. J. “Usulan Perbaikan Stasiun Kerja Mencanting dengan Analisis Keluhan Musculoskeletal (Studi Kasus di Griya Batik Gres Tenan).” Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. (2014).
Siswiyanti, “Perancangan Meja Kursi Ergonomis pada Pembatik Tulis di Kelurahan Kalinyamat Wetan Kota Tegal.” Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Volume 12, Nomor 2, (Desember 2013). Jurusan Teknik Industri, Universitas Pancasakti, Tegal.
Suma’mur. “Hiperkes Keselamatan Kerja dan Ergonomi.” Sagung Seto, Jakarta. (2009).
Sumardiyono, Probandari A., Hanim D., Handayani S. “Pengaruh Faktor Risiko terhadap Gangguan Musculoskeletal pada Pekerja Wanita Batik Tulis di Kabupaten Sragen.” Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. (2012)