PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DIRI DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA CERDAS ISTIMEWA
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v1i10.1602Keywords:
Mengembangkan Kompetensi Sosial Siswa Cerdas IstimewaAbstract
Salah satu dari sekian banyak kesulitan bagi para konselor dan pendidik adalah ketika membantu siswa cerdas istimewa mengembangkan kemampuan sosialisasi. Peran lingkungan sangat dibutuhkan pada saat anak cerdas istimewa berusaha melakukan aktualisasi diri terhadap segenap kemampuan yang dimiliki. Siswa cerdas istimewa bukanlah siswa dengan populasi seragam, ia mempunyai banyak variasi, baik variasi pola tumbuh kembangnya, variasi personalitasnya, maupun variasi keberbakatannya. Semakin tinggi perkembangan inteligensianya, maka akan terjadi deskrepansi (perbedaan) di berbagai domain perkembangan; termasuk dalam perkembangan konsep dirinya. Deskrepansi ini bukan saja akan menyangkut perkembangan dalam individu, tetapi juga akan menyangkut perkembangan antar individu. Kondisi inilah yang sering membawa berbagai kesulitan pada anak-anak cerdas istimewa dan sering salah terinterpretasi (Silverman, 2004). Konsep diri sebagai bagian penting dari kepribadian, bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dengan hubungan dengan individu lain. Konsep diri ini akan diaktualisasikan dalam perilaku nyata dan interaksi sehari-hari. Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan memberikan penguatan konsep diri dalam mengembangkan kompetensi sosial siswa cerdas istimewa. Metode kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan ceramah, role play dan diskusi. Program pendampingan yang diberikan dalam rangka kegiatan pengabdian ini pada para siswa cerdas istimewa menjadi bermanfaat karena pembekalan dan sharing yang dilakukan mengenai hal - hal yang terkait dengan konsep diri siswa cerdas istimewa dalam kehidupan sehari – hari. Penguatan konsep diri ini mampu meningkatkan kompetensi sosial siswa cerdas istimewa, terutama jika mereka bersosialisasi dengan orang tua, guru dan teman.
References
Cochran, C.S., (2009). Effect of Social Support on the Social Self – Concept of Gifted Adolescents. http://digitalcomons.wku.edu/theses
Cross, T. 1997. Psychological and Social Aspects of Educating Anak cerdas istimewa Students. Peabody Journal of Education, 72, 180 – 200.
Clikeman, M.S., 2007. Social Competence in Children. USA : Springer Science and Business Media.
Hurlock, E. B. 1990. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Hidup. Jakarta: Erlangga.
Monks, F. J. dan Ferguson, T. J.(1983). Gifted Adolescent: An Analysis of Their Psychosocial Development. Journal og Youth and Adolescence, Vol. 12. No. 1. h. 1 – 18. Plenum Publishing Corporation.
Östgård-Ybrandt, H. (2003). Self-concept, inner residue of past relationships, and social functioning in adolescence: A study of age and gender differences in groups of normal and antisocial adolescents. 2004. Doctoral dissertation from the Department of Psychology, Umeå University, SE-901 87, Umeå, Sweden: ISBN 91-7305-595-6.
Rensi dan Sugiarti, R. 2010. Dukungan Sosial, Konsep Diri, dan Prestasi Belajar Siswa SMP Kristen YSKI Semarang. Jurnal Psikologi Volume 3 No. 2 2010.
Whitley, J. 2008. A Model of General Self Concept for Student with Learning disabilities; Does Class Placement Play a Role ?.Developmental Disabilities Bulletin. 2008. Vo. 36. No 1 & . p 106 – 134