SOSIALISASI BAHAYA STUNTING DAN PENGENALAN PUDING KELOR DI DESA RANTEBULAHAN, KECAMATAN MAMBI, KABUPATEN MAMASA
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v5i4.11339Keywords:
Stunting, Edukasi Gizi, Daun Kelor, Puding, Pengabdian MasyarakatAbstract
Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di Kabupaten Mamasa yang prevalensinya cukup tinggi dan berdampak serius terhadap pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta produktivitas anak di masa depan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya stunting sekaligus memperkenalkan puding daun kelor sebagai alternatif pangan bergizi berbasis lokal. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan (survei dan koordinasi), tahap pelaksanaan (sosialisasi bahaya stunting dengan media poster dan presentasi, serta demonstrasi pembuatan puding kelor), dan tahap evaluasi (pre-test, post-test, diskusi, dan observasi penerimaan produk). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta yang ditunjukkan melalui perbedaan skor pre-test dan post-test, antusiasme tinggi dalam diskusi, serta respon positif terhadap produk puding kelor yang dinilai memiliki rasa, tekstur, dan manfaat gizi yang baik. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil meningkatkan literasi gizi masyarakat dan memperkenalkan inovasi pangan lokal sebagai upaya berkelanjutan dalam pencegahan stunting di wilayah pedesaan.
References
Apriana, A., Abidin, U. W., & Liliandriani, A. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mamasa Kabupaten Mamasa. Journal Peqguruang: Conference Series, 3(1), 255. https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/peqguruang/article/view/1675
Balitbangkes Kemenkes RI. (2021). Riset Hasil Kesehatan Dasar Tahun 2021. https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/
Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal & Child Nutrition, 14(4), e12617. https://doi.org/10.1111/mcn.12617
Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., et al. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. The Lancet, 382(9890), 427–451. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)60937-X
Fitri Aini Sujadalillah, Marni BR Karo. (2024). The effectiveness of consuming Moringa leaf pudding to prevent stunting among children at PAUD Adelweis in Bekasi District, 2023. Siklus: Journal Research Midwifery Politeknik Tegal, Vol. 13 (1). https://ejournal.poltekharber.ac.id/index.php/siklus/article/view/5513
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Leone, A., Spada, A., Battezzati, A., Schiraldi, A., Aristil, J., & Bertoli, S. (2015). Moringa oleifera seeds and leaves: nutritional, phytochemical and pharmacological properties. International Journal of Molecular Sciences, 16(6), 12791–12835. https://doi.org/10.3390/ijms160612791
Muslimin, N., et al. (2024). Intervensi pendidikan gizi masyarakat melalui kelas ibu hamil dan ibu balita di Mamasa. Journal Of Afiyah Health Research, Vol. 5, No. 1. https://pasca-umi.ac.id/index.php/jahr/article/view/1724
Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). The stunting syndrome in developing countries. Paediatrics and International Child Health, 34(4), 250–265. https://doi.org/10.1179/2046905514Y.0000000158
Putri, A. M., & Lestari, W. D. (2022). Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan puding daun kelor untuk pencegahan stunting pada balita. Jurnal Pengabdian Indonesia, 1(2), 45–52.
Putri, A. M., & Lestari, W. D. (2022). Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan puding daun kelor untuk pencegahan stunting pada balita. Jurnal Pengabdian Indonesia, 1(2), 45–52.
Putri, R. A., & Lestari, S. (2022). Pemanfaatan daun kelor (Moringa oleifera) dalam pembuatan puding sebagai upaya pencegahan stunting pada balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 115–123.
Rah, J. H., et al. (2020). Early childhood stunting: epidemiology, determinants, and interventions. Maternal & Child Health Journal, 24(1), 23–31. https://doi.org/10.1007/s10995-019-02828-7
Santika, G. D. (2025). Efektivitas edukasi berbasis praktik dan pemanfaatan pangan lokal dalam pencegahan stunting. Research in Community Service and Development Journal, 5(2), 115–123.
Santika, G. D. (2025). Efektivitas Edukasi Daun Kelor terhadap Pengetahuan Gizi dan Pencegahan Stunting di Desa Klatakan. Room of Civing Society Development, Volume 4, Nomor 2.https://rcsdevelopment.org/index.php/rcsd/article/view/453
UNICEF. (2019). Improving young children’s diets during the complementary feeding period. New York: UNICEF.
Widowati, H., Budiandari, R. U., Hanum, S. M., & Sukarno, K. (2023). The chemical characteristic of Moringa leaf snack as functional food for stunting prevention. Academia Open, 8(2), 1–9.
Widowati, H., et al. (2023). The Chemical characteristic of Moringa leaf snack (Moringa oleifera) sebagai pangan fungsional pencegah stunting. Academia Open, 8(2). https://acopen.umsida.ac.id/index.php/acopen/article/view/7277
Widowati, R., Fitriana, E., & Hidayat, N. (2023). Kandungan gizi daun kelor dan pemanfaatannya sebagai pangan fungsional pencegah stunting. Acopen Proceedings, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 1(1), 55–64.










