EDUKASI KESEHATAN PREEKLAMSIA PADA KEHAMILAN
Keywords:
Preeklamsia, Kehamilan, Kematian ibuAbstract
Abstract: Preeklamsia menyumbang Angka kematian ibu (AKI) sangat tinggi, salah satu penyebabnya karena ibu hamil kurang pengetahuan dan bahkan tidak sadar jika dirinya terkena pereklamsia. Preeklamsia yang tidak segera diobati akan memperburuk keadaan ibu hamil yang dapat mengakibatkan gagguan kesehatan ibu hamil dan janin bahkan dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin. Tujuan kegiatan ini untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pengecekan tensi ibu hamil, penyuluhan interaktif, kegiatan pre-test dan post-test, pemaparan materi edukasi serta tanya jawab. Peserta kegiatan ini dihadiri 25 ibu hamil dan kader. Hasil kegiatan ini didapatkan terjadi peningkatan rerata pengetahuan sebesar 37.18%, dengan pengetahuan yang meningkat diharapkan ibu dapat menjaga kehamilannya agar tetap sehat dan terhindar dari preeklamsia sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak
References
A. Rahmawati and R. C. L. Wulandari, “Influence of Physical and Psychological of Pregnant Women Toward Health Status of Mother and Baby,” J. Kebidanan, vol. 9, no. 2, pp. 148–152, 2019, doi: 10.31983/jkb.v9i2.5237.
W. Dwi Pangesti and Junia Rahmani Fauzia1, “Faktor-Faktor Risiko Preeklamsi pada Ibu Hamil Berdasarkan Karakteristik Maternal di Kabupaten Banyumas,” NERSMID J. Keperawatan dan Kebidanan, vol. 5, no. 1, pp. 113–122, 2022, doi: 10.55173/nersmid.v5i1.123.
Siloam Hospitals, “Preeclampsia - Causes, Symptoms, and Treatments.” Accessed: Apr. 27, 2025. [Online]. Available: https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/preeclampsia-causes-symptoms-and-treatments
Kemenkes, “Peringatan Hari Preeklamsia Sedunia 2021.” Accessed: Apr. 27, 2024. [Online]. Available: https://ayosehat.kemkes.go.id/peringatan-hari-preeklamsia-sedunia-2021
R. A. Perdana, I. Surya, and I. H. Sanjaya, “Obesitas dan resistensi insulin merupakan faktor risiko terjadinya preeklampsia,” Medicina (B. Aires)., vol. 50, no. 3, pp. 493–497, 2019, doi: 10.15562/medicina.v50i3.713.
I. N. . Dewi, A. S. Siwi, and T. Utami, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preklampsia,” J. Ilm. Permas J. Ilm. STIKES Kendal, vol. 14, no. 3, pp. 75–82, 2024, doi: https://doi.org/10.32583/pskm.v14i4.
D. S. Hardiyanti, D. Kurniawati, and P. J. Perdani, “Gambaran Dukungan Sosial Ibu Hamil dengan Preeklampsia di RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo,” e-Journal Pustaka Kesehat., pp. 96–102, 2019.
K. F. Ahmad, I. Dewi, F. Hanifa, L. Herlina, and M. Sihombing, “Hubungan preeklampsia dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di rumah sakit sentosa bogor tahun 2021 – 2023,” vol. 8, 2024.
R. A. Gardelia, T. Solehati, and L. Mamuroh, “The knowledge of pregnant women about pre-eclampsia at the Tarogong public health center, Garut regency,” J. Matern. Care Reprod. Heal., vol. 2, no. 1, pp. 84–90, 2019, doi: http://www.mcrhjournal.or.id/index.php/jmcrh/article/view/60.
S. Notoatmodjo, [Health and Behavioral Science Promotion]. Rineke Cipta, 2014.
O. Denantika, J. Serudji, and G. Revilla, “Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu terhadap Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012-2013,” J. Kesehat. Andalas, vol. 4, no. 1, pp. 212–217, 2015, doi: 10.25077/jka.v4i1.224.
A. Harun, Anita, and N. B. Putri, “Faktor yang berhubungan terhadap kejadian preeklampsia di RSUD Syekh Yusuf Gowa tahun 2019,” J. Kesehat. Delima Pelamonia, vol. 3, no. 1, pp. 35–41, 2019, doi: 10.37337/jkdp.v3i1.131.
Y. Bdolah et al., “Relationship between nulliparity and preeclampsia may be explained by altered circulating soluble fms-like tyrosine kinase 1,” Hypertens. Pregnancy, vol. 33, no. 2, pp. 250–259, 2014, doi: 10.3109/10641955.2013.858745.
I. Nurmala, F. Rahman, A. Nugroho, N. Erlyani, N. Laily, and N. . Anhar, Promosi Kesehatan, 1st ed. Surabaya: Airlangga university press, 2018. [Online]. Available: https://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku Promosi Kesehatan.pdf